Demi Kesejahteraan Rakyat Papua, TNI Menerabas Hutan Belantara

Tags

Infokomando - Dua tahun lalu kondisi pedalaman pegunungan tengah Papua khususnya daerah antara Wamena (Kab. Jayawijaya) dan Kenyam (Kab. Nduga) sangat tertutup dan terisolasi. Setidaknya terdaftar dalam pemerintahan daerah Kab. Nduga antara lain distrik Mbua, Yal, Yigi, Mapenduma, Mugi, Paro dan Yuguru.

Distrik Mapenduma baru dikenal dunia luar akibat peristiwa penyanderaan Tim peneliti Loren’z oleh kelompok OPM pimpinan Kelly Kwalik tahun 1996. Sehingga dilaksanakan operasi pembebasan Sandera Oleh ABRI saat itu terutama dari satuan Kopassus dan menarik perhatian dunia.

Tetap masyarakat yang bermukim di daerah tersebut nyaris tidak mengenal dunia luar, mereka beranggapan bahwa dunia tempat mereka hidup hanya seluas sebatas mana mereka mampu berjalan kaki. Kebutuhan warga pun sangat terbatas pada bagaimana mengisi perut, memperbanyak keturunan dan sekedar berlindung dari cuaca dingin dan panas serta dari gangguan lain di dalam gubuk yang sangat sederhana yang dinamakan honay.

Tetapi kini kondisi tersebut telah berubah sangat drastis setelah dilaksanakan pembangunan jalan yang menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lainnya. Dimana pembangunan jalan tersebut dilaksanakan oleh pasukan TNI melalui Satuan Tugas (Satgas) Pembangunan Dan Peningkatan Jalan Wamena Mumugu (PPJWM). Pembangunan jalan yang dikerjakan oleh TNI ini bersama kontraktor sipil lainnya akan menghubungkan antara Wamena Kab. Jayawijaya sampai ke Mumugu Kenyam Kab. Nduga sepanjang 284,30 Km.

Pembangunan jalan ini menghadapi yang sangat tinggi dihadapkan dengan kondisi Medan yang sangat berat, menerobos hutan belantara taman Loren’z, mengarungi pegunungan tinggi dan terjal hingga mencapai ketinggian 4200 M Dpl. Memotong sungai-sungai yang deras Serta cuaca ekstrim dengan suhu mencapai 5-7 derajat Celcius.

Namun demikian semua tantangan tersebut tidak pernah menyurutkan semangat para Prajurit TNI AD yang tergabung dalam Satgas PPJWM. Bahkan selain fokus dalam pekerjaan pembangunan jalan, dengan bekerjasama Satuan kewilayahan khususnya Kodim 1702/JWY mereka melaksanakan kegiatan sosial dan pembinaan terhadap di Distrik-distrik dan Kampung-kampung yang mereka lewati.

Seperti yang dilakukan oleh Satgas PPJWM Yang melaksanakan pekerjaan di ruas Distrik Mugi-Mapenduma dibawa pimpinan May Czi Andi Kurniawan. Pada tanggal 7 Desember 2017 dalam rangka menyambut suasana Natal Satgas memprakarsai upacara tradisi bakar batu untuk seluruh warga masyarakat Mugi.


Tradisi bakar batu adalah tradisi masyarakat pegunungan tengah Papua yaitu memasak dengan cara memasukkan bahan makanan ke dalam lubang tanah bersama-sama dengan batu panas yang baru di bakar kemudian ditutup rapat biasanya selama 1 s.d 2 jam.

Tradisi bakar batu ini merupakan sarana masyarakat pedalaman Papua untuk menjalin silahturahmi persatuan dan persatuan antar sesama warga.

Selain itu Satgas dibantu oleh Babinsa melaksanakan pembinaan kepada Masyarakat khususnya dalam pembinaan generasi muda disekolah-sekolah. Apalagi dalam kondisi sangat terbatasnya tenaga Guruh. Melihat kepolosan dan keceriaan anak-anak Mugi namun kurang beruntung karena tidak mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai sehingga menggugah hati para Parjurit untuk mengabdikan diri mengajar anak-anak agar kelak mampu merahi masa depan yang lebih baik.


Bahkan untuk menggugah semangat belajar anak-anak Mugi Prajurit TNI dibawa pimpinan Mayor Andi juga membagikan kostum seragam untuk anak-anak sekolah sehingga menumbuhkan kebanggaan dan semangat bagi mereka.

Pada kesempatan yang lain setiap mendapatkan dukungan logistik yang biasanya diangkut menggunakan pesawat Helly Prajurit TNI tidak lupa membagi jatah logistik mereka berupa sembako kepada Rakyat sekitar, meskipun mereka sendiri kekurangan.

Dan beberapa minggu terakhir kendaraan pengangkut logistik dari Wamena melewati Distrik Mbua, Yal, Yigi sudah sampai ke Mugi sehingga roda perekonomian warga setempat mulai terbuka. Semoga pekerjaan jalan segera selesai dan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi warga Papua dan bagi NKRI.


Foto : Istimewa | Sumber : Berbagai sumber