Showing posts with label Hankam. Show all posts
Showing posts with label Hankam. Show all posts
Pengadilan Militer Terima Berkas Penembakan Bos Rental oleh Prajurit

Pengadilan Militer Terima Berkas Penembakan Bos Rental oleh Prajurit

Proses rekonstruksi penembakan bos rental yang menyeret 3 oknum TNI AL.

InfokomandoKasus penembakan Bos rental di rest area km 45 Tol Tangerang – Merak mulai memasuki babak baru. Pengadilan Militer II-08 Jakarta, telah menerima berkas kasus tersebut yang menyeret 3 oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL). Berkas diterima dari Oditurat Militer II-07 Jakarta pada Jumat (31/1/2025) di Jakarta.

Mayor Laut (H) Arin Fauzan, Hakim Juru Bicara Pengadilan Militer II-08 menjelaskan berkas perkara diterima berdasarkan Surat Pelimpahan Nomor R22/I/2025 tanggal 31 Januari 2025 atas nama terdakwa inisial AA, RH, dan KLK.

"Selanjutnya, kami catat di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), kemudian nanti ditindaklanjuti kepaniteraan," beber Mayor Laut (H) Arin Fauzan dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Untuk selanjutnya, kurang lebih selama sepekan berkas perkara akan diteliti kelengkapan syarat formal maupun materiilnya oleh kepaniteraan. Setelah dinyatakan lengkap, lanjut Arin, Pengadilan Militer II-08 Jakarta baru akan mendaftarkan untuk selanjutnya menyidangkan perkara tersebut. Dan untuk hakim yang akan mengadili perkara penembakan bos rental itu akan ditunjuk oleh Kepala Pengadilan Militer II-8 Jakarta.

"Nantinya hakim ketua dari majelis tersebut akan membuat penetapan hari sidang. Nah, disitu sidang akan dilaksanakan," jelasnya.

Persidangan nantinya, tambah Arin, akan digelar secara terbuka untuk umum di Pengadilan Militer II-08 Jakarta. Tak hanya itu saja, proses persidangan akan dilakukan secara professional, dan akuntabel layaknya peradilan lainnya di bawah Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia. Mayor Arin juga memastikan tidak ada intervensi, keberpihakan, serta terus transparan. (el)


Editor : Devina | Foto : Ist
Tiga Kodim Surabaya Resmi di Likuidasi menjadi Satu

Tiga Kodim Surabaya Resmi di Likuidasi menjadi Satu


Infokomando
Tiga Komando Distrik Militer (Kodim) yang ada di wilayah Surabaya, Jawa Timur, resmi dilebur menjadi satu, pada Sabtu (25/01/2025).  Keputusan melikuidasi 3 Kodim ini, untuk memaksimalkan pengendalian, pengawasan, dan pelaksanaan tugas lapangan TNI Angkatan Darat (AD), sekaligus mempermudah rantai koordinasi serta efisiensi operasional.

Proses likuidasi ini disesuaikan dengan Surat Perintah Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Sprin/4405/XI/2023 yang diterbitkan pada 28 November 2023. Keputusan ini merupakan bagian dari penataan dan pembentukan satuan baru di jajaran TNI AD untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional dan efektivitas koordinasi.

Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin menuturkan keputusan melebur tiga Kodim tersebut untuk meningkatkan efektivitas koordinasi di Surabaya. Dengan menjadi satu Kodim yang baru, diharapkan dapat memperkuat hubungan dengan berbagai elemen. Pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan tugas pun akan menjadi lebih efisien.

“Penataan maupun likuidasi ini nantinya diharapkan mampu menghasilkan satuan-satuan yang lebih efektif dan efisien dalam mendukung setiap pelaksanaan tugas-tugas TNI-AD,” ungkap Pangdam.

Pangdam juga menjelaskan, penataan tersebut tidak lepas dari perkembangan strategis, baik dalam skala global, regional maupun nasional yang mulai menunjukkan koneksitas antar berbagai peristiwa.


Lebih lanjut, Pangdam membeberkan, restrukturisasi TNI-AD merupakan kelanjutan penataan internal organisasi yang berpedoman pada kekuatan pokok Minimum Essential Force (MEF) dalam mewujudkan kemantapan dan kesiapsiagaan operasional menuju postur TNI-AD yang direncanakan.

“Karena itu, setiap Komando Utama Operasional TNI, baik kekuatan terpusat maupun kewilayahan harus mampu mengambil langkah-langkah antisipatif dan preventif untuk menghadapi berbagai potensi ancaman tersebut,” jelas Pangdam.

Ketiga Kodim yang digabungkan akan menjadi Kodim 0830 Surabaya yang berada di bawah komando Korem 084/Bhaskara Jaya. (el)

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : -
Viral Oknum TNI AD Dituding Berada Dibalik Kematian Ridwan Sihombing, Begini Faktanya

Viral Oknum TNI AD Dituding Berada Dibalik Kematian Ridwan Sihombing, Begini Faktanya


InfokomandoBeredar video di media sosial yang menampilkan seorang wanita mengadukan kasus kematian suaminya bernama Ridwan Sihombing kepada Presiden dan Panglima TNI.

Dalam video yang berdurasi sekitar 3 menit tersebut diceritakan terdapat dugaan keterlibatan oknum anggota TNI yang ikut menganiaya suaminya. Namun hingga video berakhir, wanita tersebut tidak dapat menunjukkan secara jelas siapa oknum TNI yang dimaksud.

Dari informasi yang berhasil dihimpun didapatkan sejumlah fakta baru terkait kronologi yang menyangkut kematian Ridwan Sihombing.

Diketahui peristiwa bermula saat Ridwan Sihombing bersama 14 temannya mendatangi sebuah Pub malam Boys Bistro pada 26 Juli 2024.

Selama didalam, Ridwan dan 14 temannya mengonsumsi minuman keras hingga mabuk. Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba terjadi pertikaian antara teman Ridwan bernama Tulus Deniel Medrofa, dengan seorang perempuan di lokasi tersebut.

Situasi lalu semakin memanas dimana Ridwan bersama temannya mengeroyok seorang pria tak dikenal. Pihak keamanan kemudian meminta mereka yang bertikai untuk keluar dari pub.

Namun, saat turun dari tangga, tiba-tiba seorang pria tak dikenal diduga memukul Tulus Mendrofa tepat dikepala hingga situasipun kembali memanas. Ridwan bersama temannya lalu mengeroyok pria yang tak dikenal tersebut.

Mendadak, terdengar tiga kali suara tembakan yang diduga berasal dari petugas kepolisian yang ada dilokasi untuk melerai keributan. Setelah itu, para pelaku pun membubarkan diri.

Tak berselang lama, petugas Polsek Limapuluh bersama Reskrim Polresta Pekanbaru menemukan Ridwan sdh dlm keadaan kritis dilokasi. Petugas lalu membawa Ridwan segera ke RSUD Arifin Ahmad agar mendapatkan pertolongan medis, namun pihak rumah sakit menyatakan bahwa Ridwan sdh meninggal dunia.

Pihak kepolisian setempat telah melakukan penyelidikan intensif dan mengumpulkan bukti-bukti, termasuk rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian.

Hingga saat ini, penyelidikan sedang dilakukan utk mencari saksi-saksi lainnya, termasuk manajer, petugas keamanan, dan warga sekitar. Jika terbukti adanya keterlibatan oknum TNI AD, proses penyelidikan akan dilanjutkan sesuai dengan bukti-bukti yang ditemukan.

Editor : Devina | Foto : Ist
Pengamat: TNI di usia ke-79 berhasil lakukan modernisasi alutsista

Pengamat: TNI di usia ke-79 berhasil lakukan modernisasi alutsista


Infokomando - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai TNI di usia ke-79 telah banyak mengalami perkembangan di bidang modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).

"Saya kira TNI berhasil melakukan sejumlah langkah maju dalam rangka meningkatkan kekuatan tempur-nya, baik di AD, AL dan AU," kata Fahmi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menurut Fahmi, langkah TNI meningkatkan kualitas alutsista sudah tepat lantaran saat ini kemampuan alutsista negara lain juga semakin maju.

Dengan meningkatnya teknologi alutsista milik TNI, Fahmi yakin kekuatan pertahan Indonesia akan semakin kuat diperhitungkan oleh negara-negara lain.

Tidak hanya itu, Fahmi juga menyoroti penambahan jumlah alutsista yang dilakukan TNI beberapa waktu belakangan.

Dia menilai hal tersebut juga merupakan langkah yang tepat untuk mendukung operasi militer TNI di bidang penguatan pertahan dan misi kemanusiaan.

Untuk diketahui, TNI memang tengah melakukan pengadaan beberapa alutsista. Salah satu yang terbaru yakni pembelian pesawat tempur Rafale dari Prancis sebanyak 42 unit.

Selanjutnya ada pembelian lima pesawat Hercules C-130 J yang dilakukan TNI AU. Tidak hanya di udara, AL juga melakukan pembelian alutsista yakni kapal perang untuk berpatroli atau yang biasa disebut Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) dari Italia dan kapal perang jenis Fregat dari Turki.

Tidak hanya itu, TNI AL juga tengah menunggu kehadiran kapal selam Scorpene yang dipesan dari Prancis.

Walau dinilai berhasil dalam penguatan alutsista, Fahmi menjelaskan TNI juga dihadapkan dengan beragam tantangan lain seperti cara menanggulangi serangan siber yang saat ini marak dilakukan negara-negara lain.

Fahmi menilai, TNI perlu meningkatkan fasilitas keamanan siber serta sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas guna memperkuat pertahanan siber Indonesia.

Upaya dalam meningkatkan teknologi siber dan SDM, lanjut Fahmi juga akan terbentur dengan tantangan lain yakni pengalokasian anggaran yang besar.

Namun demikian, Fahmi yakin dengan prinsip kerja adaptif dan modern yang dianut TNI, tantangan-tantangan tersebut dapat dilalui dengan baik.

"Dengan dukungan politik dan anggaran yang cukup, hal-hal tersebut akan dilalui demi terciptanya kekuatan pertahan siber yang besar," tutur Fahmi.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : AntaraNews
TNI Bentuk 5 Batalyon Baru yang Akan Ditempatkan di Papua

TNI Bentuk 5 Batalyon Baru yang Akan Ditempatkan di Papua


Infokomando - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, pihaknya baru saja meresmikan 5 Batalyon TNI baru yang akan digunakan untuk membantu program pembangunan Pemerintah Pusat di sejumlah daerah rawan yang berada di wilayah Papua. 

Batalyon TNI yang baru diresmikan Panglima TNI itu diberinama Batalyon Penyangga Daerah Rawan.

"Saya sudah meresmikan 5 Batalyon Penyangga Daerah Rawan yang nanti akan dideploy (tempatkan) di wilayah Papua," kata Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto usai menerima ratusan alutsista baru dari Kemhan RI di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Oktober 2024.

Lebih jauh Panglima TNI menjelaskan, Batalyon Penyangga Daerah Rawan itu dibentuk untuk mempercepat program pembangunan Pemerintah Pusat, khususnya membantu mensejahterakan masyarakat yang ada di wilayah Papua. Nantinya, lanjut Panglima TNI, Batalyon Penyangga Daerah Rawan yang baru diresmikan dan akan memperkuat jajaran TNI itu akan bertugas di wilayah Kodam XVIII/Kasuari dan Kodam XVII/Cenderawasih.

Lima Batalyon TNI terbaru ini, kata Jenderal Agus Subiyanto, secara khusus diperkuat dengan para prajurit yang memiliki beberapa spesifikasi atau keahlian khusus dibidang konstruksi dan pertanian. 

"Kita akan melaksanakan program pertanian di wilayah Papua dan batalyon-batalyon ini akan membantu bersama kementerian pertanian dan masyarakat setempat untuk bertanam, khususnya padi," ujarnya.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : VivaNews
TNI AU Pamer "Dogfight" Sukhoi vs F-16 saat Geladi Bersih HUT Ke-79 TNI

TNI AU Pamer "Dogfight" Sukhoi vs F-16 saat Geladi Bersih HUT Ke-79 TNI


Infokomando - Geladi bersih Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 TNI, pada Kamis (3/10/2024) di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, turut menampilkan atraksi pertempuran udara antar pesawat tempur (dogfight) dan serangan drone. Atraksi itu menghiasi langit Lapangan Silang Monas dan memukai pengunjung yang hadir. 

Penanggungjawab Demonstrasi Gabungan HUT ke-79 TNI, Marsekal Muda (Marsda) TNI Donald Kasenda menjelaskan, atraksi itu merupakan demonstrasi kemampuan TNI yang akan ditampilkan saat peringatan HUT Ke-79, Sabtu (5/10/2024). 

“Atraksi dogfight menggunakan pesawat tempur F16 dan Sukhoi, dan ditutup bomb burst dengan jumlah pesawat tempur yang banyak dan ditutup dengan high speed pass,” kata Marsda Donald saat sesi jumpa pers, di Lapangan Silang Monas.

Pesawat tempur Sukhoi-30 MK2 dari Skadron Udara 11 TNI Angkatan Udara (AU) menampilkan atraksi high speed pass atau manuver terbang dengan kecepatan tinggi.

Adapun pesawat itu diterbangkan oleh TH-153 Kapten Pnb. Yanifa “Knighthawk” Eska dan TH-163 Kapten Pnb. Hasan “Simba” Habibur Rahman. Untuk manuver pertempuran udara atau dogfight, pesawat Sukhoi-30 MK2 disimulasikan sebagai pesawat musuh. 

Pesawat tersebut diterbangkan langsung oleh Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb. Andry “Stellar” Libarsyah di kursi depan (front seater) dan Lettu Pnb. Avinash “Ababil” Harits di kursi belakang (back seater). 

Saat demonstrasi dogfight di langit Monas, pesawat Sukhoi-30 MK2 bermanuver, lalu dua pesawat tempur F16 TNI AU dengan sigap menyergap. Pesawat itu terlihat bertempur di udara. Setelah itu, demonstrasi ditutup dengan keberhasilan pesawat tempur TNI AU menghadang serangan musuh.

Selain itu, TNI juga unjuk demonstrasi serangan drone yang melibatkan sejumlah drone tempur jenis kamikaze. Drone itu dirancang untuk meledak ke arah sasaran. Saat gladi bersih, skenario yang ditampilkan dimulai dari seorang pejabat diserang musuh. 

Kemudian, prajurit TNI menghalau serangan dengan bantuan drone. Serangan itu tak selesai, sebab sejumlah drone musuh tampak membahayakan keselamatan pejabat. Prajurit TNI yang menjaga pejabat itu pun terlihat menggunakan perangkat anti-drone dan berhasil mengacaukan sinyal serbuan drone. 

Untuk diketahui, beberapa atraksi lain juga ditampilkan TNI saat gladi bersih, semisal fly pass sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) udara dari TNI AU, TNI Angkatan Darat (AD), dan TNI Angkatan Laut (AL).

Mereka terdiri dari Skadron Udara 31, Skadron Udara 32, dan Skadron Udara 33. Para penerbang pesawat angkut TNI AU itu melangsungkan formasi gabungan air refueling atau pengisian bahan bakar pesawat di udara. 

Marsda Donald menjelaskan, kesiapan demonstrasi dan parade pasukan serta pawai alutsista itu hampir mencapai 100 persen. “Tinggal pembenahan sedikit masalah waktu antar alutsista satu dengan yang lain ketika passing melewati podium VVIP. 

Saya kira itu tinggal dimuluskan saja sehingga besok TNI siap untuk tampil meramaikan perayaan HUT Ke-79 TNI,” jelas Marsda Donald. Sebagai informasi, rangkaian HUT TNI kali ini sudah dimulai sejak awal September lalu. Pada 21-22 September, TNI menggelar acara "Pesta Rakyat" di mana turut menampilkan berbagai alutsista dan panggung hiburan rakyat.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Kompas
Panglima Buka Suara soal Ribuan Prajurit TNI di Lebanon

Panglima Buka Suara soal Ribuan Prajurit TNI di Lebanon


Infokomando - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan lebih dari 1.000 prajurit TNI yang saat ini tergabung Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) dalam keadaan baik.
"Untuk pasukan kami yang ada di Lebanon, masih bertugas seperti biasa, alhamdulillah baik," kata Agus di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/10).

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi sebelumnya mengungkap kekhawatiran atas keselamatan prajurit TNI usai serangan udara Israel menghantam sejumlah wilayah Lebanon pada Senin (23/9) dan Selasa (24/9).

Pada Senin dan Selasa, pasukan militer Israel melancarkan rentetan serangan udara ke wilayah Lebanon selatan dan timur hingga menewaskan 569 orang dan melukai 1.835 lainnya.

Israel mengklaim menargetkan kelompok milisi Hizbullah beserta fasilitas persenjataannya. Hizbullah pun membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan udara Zionis dan menyerang fasilitas angkatan laut dengan drone atau pesawat nirawak.

Serangan ini terjadi setelah Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roket ke Israel utara pada Minggu (22/9), yang beberapa di antaranya mendarat di dekat Kota Haifa.

Hizbullah menggempur Israel sebagai balasan atas serangan udara Zionis di pinggiran kota Beirut pada 20 September yang menewaskan seorang komandan militer Hizbullah dan belasan anggota mereka.

Gempuran Hizbullah ini juga merespons ledakan ribuan perangkat elektronik di berbagai wilayah Lebanon yang menewaskan 39 orang dan melukai nyaris 3.000 orang. Hizbullah menuding Israel dalang di balik ledakan, namun Negeri Zionis bungkam.

Sementara terkait situasi di Lebanon ini, Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan langsung terhadap Menlu Retno.

Jokowi meminta Retno segera mengevakuasi para WNI dan mengedepankan keselamatan WNI.

"Bu Menteri sudah saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang sudah saya sampaikan agar keselamatan perlindungan warga negara kita dinomorsatukan, evakuasi disegerakan," ujar Jokowi saat meninjau RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, NTT, Rabu (2/10).

Prajurit TNI yang tergabung dalam misi UNIFIL di Lebanon berjumlah 1.232 personel. UNIFIL adalah pasukan sementara yang dibentuk PBB untuk memulihkan kondisi keamanan di Lebanon imbas perang yang terjadi 1982 silam. 

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNN