Showing posts with label Teknologi Alutsista. Show all posts
Showing posts with label Teknologi Alutsista. Show all posts
IDEX 2023 : Hyundai Rotem Korsel Rilis Tank K2ME Khusus Untuk Timur Tengah

IDEX 2023 : Hyundai Rotem Korsel Rilis Tank K2ME Khusus Untuk Timur Tengah


Infokomando - Selama pameran International Defence Exhibition and Conference (IDEX) 2023 berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Perusahaan Pertahanan Korea Selatan Hyundai Rotem menampilkan model tank versi baru yang sudah disempurnakan dari Tank Tempur Utama (MBT) K2 yang dirancang khusus untuk pasar Timur Tengah.

Tank ini kemudian diberi nama K2ME yang berarti versi ekspornya K2 untuk Timur Tengah.

Sebagai alat pertahanan, MBT K2ME dilengkapi dengan armor baru yang menutupi turret dan hull. Selain itu, tank dilengkapi dengan sistem pendingin AC untuk menahan suhu tinggi atau panas berlebih yang biasa ditemukan di kawasan Timur Tengah.

Untuk pengemudi berada di tengah depan lambung, sedangkan komandan dan penembaknya berada diturret tengah.

Tank tersebut didesain hanya membawa tiga awak karena sistim reloadingnya sudah didesain otomatis.

Sebagai tank utama, K2ME memiliki bobot tempur kurang dari 60 ton dengan panjang 10,8 m, lebar 3,6 m, dan tinggi 2,4 m.

Persenjataan utama K2ME terdiri dari satu buah meriam jenis smoothbore kaliber 120mm dan mampu membawa 40 amunisi.

Sedangkan untuk persenjataan kedua tank ini dilengkapi senapan mesin koaksial 7,62 mm yang dipasang di sebelah kiri persenjataan utama. Selain itu ada senjata yang dioperasikan dari jarak jauh (RCWS) 12.7mm yang dipasang di palka komandan.

K2ME dilengkapi dengan paket lapis baja reaktif komposit yang dipasang di sekeliling turret dan di bagian depan dan samping lambung.

Tank juga dilengkapi dengan APS (Active Protection System) dengan sistem pendeteksi radar yang dipasang di bagian belakang di setiap sisi turret.

K2ME ditenagai oleh mesin Diesel yang menghasilkan 1.500 hp digabungkan dengan transmisi otomatis penuh.

Perlengkapan standar K2ME mencakup sistem perlindungan NBC kolektif, sistem pencegah kebakaran otomatis, pengendalian tembakan terkomputerisasi yang menawarkan fungsi pemburu-pembunuh, GPS, penglihatan siang dan malam, dan sistem manajemen pertempuran C4I, dan sistem kesadaran situasional 360°.

Optic hunter-killer tank adalah jenis sistem optik canggih yang dirancang untuk memungkinkan awak tank mendeteksi, melacak, serta melibatkan target dengan tingkat akurasi dan kecepatan yang tinggi.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : -
6 Drone Paling Mematikan di Dunia Yang Mempengaruhi Doktrin Perang Militer Indonesia

6 Drone Paling Mematikan di Dunia Yang Mempengaruhi Doktrin Perang Militer Indonesia


Infokomando - Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mengubah kehidupan manusia dalam banyak hal, termasuk juga dengan dunia militer yang kini semakin banyak menggunakan drone atau pesawat tanpa awak sebagai senjata penyerang digaris depan.

Terbaru, banyak negara maju yang kini mengembangkan drone generasi baru dimana drone tersebut dapat dijadikan sebagai wingman dan memiliki kemampuan otonom untuk menyerang target.

Karena kemampuannya yang strategis dalam pertempuran apalagi dapat difungsikan jarak jauh tak cukup mengherankan jika saat ini banyak negara maju mulai berlomba-lomba mengembangkan drone yang dapat melakukan berbagai misi.

Sejumlah drone super canggih pun telah berhasil diciptakan dan bahkan sudah digunakan dalam sebuah operasi militer yang berklasifikasi rahasia untuk mendapatkan gelar battle proven. 

Berikut ini adalah 6 daftar drone militer tercanggih di dunia yang mempengaruhi perubahan doktrin perang militer negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

1. Drone Wing Long GJ-2
Adalah Drone yang dirancang oleh Aviation Industri Corporation of China yang punya spesifikasi super canggih di kelasnya.

Pesawat tanpa awak ini sudah membuktikan kekuatannya di konflik Timur Tengah.

Kelebihannya adalah drone ini bisa mengangkut sampai 480 kilogram atau mampu membawa hingga 12 bom atau rudal dengan laser atau beban seberat 200 kg.

Selain itu, Wing Loong ini juga mampu mengudara selama 32 jam non-stop dengan ketinggian mencapai 32 ribu kaki atau sekitar 9.753 Meter. 


2. Drone Kratos XQ-58A
Dalam urusan kebutuhan militer tentu negara satu ini tidak bisa lepas dari pembahasan karena sebagai negara super power, negara yang berjuluk Paman Sam ini juga mengembangkan banyak sekali drone canggih dan mutakhir. Salah satunya adalah drone kratos XQ-58A. 

Drone tempur ini dirancang khusus untuk teknologi Artificial Intelligence atau AI. Tak heran Kratos XQ-58A sering digunakan untuk misi pengintaian hingga menjadi ‘tumbal’ yakni dengan menjadi perisai bagi pesawat berawak.

Hal yang paling menarik dari fungsi Kratos XQ-58A adalah menjadi wingman pesawat berawak dengan jaringan otonom.


3. Drone General Atomic Avengers
Drone ini sebelumnya dikenal dengan nama Predator C yang kemudian setelah dikembangkan berganti nama menjadi General Atomic Avengers dengan kemampuan super canggih. 

Kiprah keluarga drone Avengers ini terbilang sukses membuktikan kemampuannya di timur tengah dalam memburu tokoh kelompok Alqaeda.

Beberapa kecanggihan yang dimiliki oleh Avengers adalah kemampuannya menangkal pantauan radar dan menutupi jejak panas inframerah mesinnya. Selain itu sistem penargetan yang telah dilengkapi dengan teknologi elektro-optik seperti pesawat tempur ber-awak F-35. 

Drone ini juga bisa membawa beban hingga tiga ton hingga dapat terbang hingga ketinggian 50 ribu kaki atau 15 ribu meter dari permukaan bumi. 


4. Drone MQ-9 Reaper
Tidak hanya canggih, drone ini juga menjadi salah satu pesawat tanpa awak mematikan milik Amerika Serikat yang sudah punya reputasi tinggi di dunia militer dengan kecanggihan teknologinya. 

MQ-9 Reaper diperkuat dengan radar yang canggih dan dipersenjatai Rudal Hellfire serta bom berpemandu laser yang mampu menghasilkan serangan gabungan. Dengan kemampuan terbang hingga 50 ribu kaki, tak heran jika dron ini begitu ditakuti. 


5. Drone S-70 Okhotnik
Negara yang saat ini sedang menjadi sorotan karena invasi ke Ukraina yakni Rusia adalah pemilik dari drone militer tercanggih di dunia lainnya ini. 

Rusia mengembangkan sebuah pesawat tanpa awak yang sangat mengerikan karena spesifikasi silumannya.

Sukhoi S-70 Okhotnik ini sudah membawa pengembangan teknologi tempur generasi ke 6 atau paling mutakhir. 

Dengan jarak jangkauan mencapai 6 ribu kilometer, siapa yang tidak ketar-ketir melihat pesawat ini melintasi apalagi menyerang negaranya?


6. Drone Bayraktar TB2
Dalam hal ini, Turki pun tak mau ketinggalan. Mereka memiliki Bayraktar TB2, drone Medium Altitude Long Endurance atau MALE yang bisa melakukan operasi penerbangan dengan dikendalikan dari jarak jauh.

Bayraktar TB2 diproduksi oleh perusahaan Turki, Baykar Makina dan diperuntukan pada angkatan bersenjata Turki. Selain itu, drone ini juga diekspor ke beberapa negara lain, seperti Qatar, Azerbaijan, hingga Ukraina.

Drone ini merupakan Tactical Unamed Aerial Vehikel yang bisa melakukan misi intelligence, surveillance and reconnaissance, dan serangan bersenjata menggunakan 4 Rudal MAM-C atau MAM-L.


Itulah 6 drone tercanggih didunia yang berhasil dirangkum oleh Infokomando channel. Dengan kecanggihan dan kemampuan yang dimiliki, tidak heran jika Indonesia mulai menjajaki penggunaan drone tempur untuk memperkuat TNI.

Bahkan Menteri Pertahanan Prabowo subianto dalam seminar yang diadakan TNI AU, mengungkapkan keinginannya memperkuat TNI AU dengan drone otonom yang dapat menjadi wingman sekaligus pelindung pesawat TNI AU ketika terlibat dalam pertempuran udara.


Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : -
M3 Amphibious Rig Ponton TNI AD Yang Dapat Berubah Jadi Jembatan Darurat

M3 Amphibious Rig Ponton TNI AD Yang Dapat Berubah Jadi Jembatan Darurat


Infokomando - Upaya Ukraina untuk menghambat laju pasukan Rusia dengan menghancurkan jembatan penghubung Krimea rupanya tidak membuahkan hasil. Hal ini dikarenakan militer Rusia mengerahkan puluhan truk M3 amphibious Rig untuk membuat jembatan ponton atau jembatan apung agar dapat menyebrang ke Ukraina.

Disebut jembatan ponton karena jembatan tersebut mengambang atau mengapung diatas air. Sedangkan penggunaannya bersifat sementara meskipun ada beberapa yang digunakan secara permanen.

Di Indonesia salah satu korps TNI yang menggunakan Alutsista M3 amphibious Rig adalah korps zeni tempur AD.

Dilansir dari kostrad.mil.id, salah satu tugas dari pasukan Zipur dalam mendukung serangan saat operasi tempur adalah membuka dan mempermudah gerak maju pasukan, baik personel maupun kendaraan tempurnya dari berbagai rintangan di medan.

Salah satu rintangan yang menyulitkan gerakan adalah sungai atau parit lebar dan dalam dimana rintangan tersebut tidak dapat dilalui dengan kendaraan biasa.

Truk M3 amphibious Rig pernah digunakan pasukan Batalyon Zeni Tempur atau Yonzipur 9 Kostrad untuk membuat jembatan ponton pada Latihan Antar Kecabangan TNI AD 2021 Kartika Yudha di Puslatpur TNI AD, Martapura, OKU, Sumatera Selatan.

Fungsi jembatan M3 Amphibious ponton dalam operasi militer tak lain adalah memudahkan gerak kendaraan tempur, terutama satuan bantuan tempur seperti Tank Leopard, Rudal Atlas, Anoa maupun kendaraan pengangkut logistik untuk melewati rintangan alam berupa sungai atau ceruk yang dalam.

Dilansir dari laman tniad.mil.id, M3 Amphibious Rig tak ubahnya truk berukuran raksasa saat melaju di daratan. M3 Amphibious Rig memiliki konfirgurasi penggerak 4 kali 4, panjang 12,74 meter, lebar 3,35 meter, dan tinggi 3,93 meter.

Saat melaju di jalan mulus, M3 Amphibious Rig mampu melaju dengan kecepatan maksimum 80 kilometer per jam.

Guna mendukung jalannya operasi amfibi, M3 Amphibious Rig dapat menurunkan dua ponton besar berbahan alumunium. Dua ponton tersebut disematkan pada bagian lambung truk. Beberapa ponton yang mengapung dapat dikaitkan sehingga membentuk konektor yang cukup panjang dan disebut ramps.

Satu unit M3 Amphibious Rig saat menjalankan fungsi sebagai integrator, dapat mengaitkan empat ponton. Dalam simulasi, delapan unit M3 Amphibious Rig yang membentang dapat membentuk jembatan dengan panjang 100 meter.

Selain perannya sebagai sistem integrasi pada jembatan ponton, M3 Amphibious Rig juga punya fungsi sebagai wahana ferry untuk menyeberangkan kendaraan tempur atau logistik.

Dua ponton yang disambungkan dapat menjadi kapal ferry yang dapat digunakan untuk fasilitas penyeberangan. M3 Amphibious Rig dilengkapi propeller dan dikendalikan oleh 2 fully traversable pump jets. Tiga ponton yang dikaitkan dapat membawa dua unit main battle tank sekelas Leopard.

Saat berada dipermukaan air, M3 Amphibious Rig dapat melaju sampai kecepatan 14 kilometer per jam. Dirunut dari sejarahnya, M3 Amphibious Rig awalnya dikembangkan oleh perusahaan asal Jerman, Eisenwerke Kaiserslautern atau EWK pada 1982.

Pada 2002, EWK diakuisisi oleh General Dynamics European Land Systems. Militer Jerman dan Inggris mulai diperkuat M3 Amphibious Rig pada 1996. Varian terbarunya adalah M3G yang dilengkapi kabin lapis baja, sistem pendingin udara proteksi anti nuklir, biologi, dan kimia atau nubika.

M3 Amphibious Rig sudah battle proven saat digunakan militer Inggris dalam mendukung Operasi Telik dalam invasi Irak. Sampai saat ini, pengguna M3 Amphibious Rig selain Indonesia adalah Brasil, Singapura, Taiwan, Inggris, dan Jerman.


Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Kostrad
Indonesia Dirikan Holding BUMN Pertahanan Untuk Memenuhi Kebutuhan Alutsista TNI

Indonesia Dirikan Holding BUMN Pertahanan Untuk Memenuhi Kebutuhan Alutsista TNI


Infokomando - Pemerintah berencana mendirikan sebuah perusahaan induk baru, yang akan menggabungkan seluruh kemampuan basis industri pertahanan milik negara sebelum akhir tahun 2021.

Tujuan dari apa yang disebut sebagai perusahaan 'Holding BUMN Industri Pertahanan' ini adalah untuk mempromosikan kolaborasi di antara perusahaan-perusahaan pertahanan terbesar di Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan Alutsista Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Prioritas lainnya adalah untuk mendukung peningkatan sekaligus upaya mengurangi impor alutsista dan merangsang pertumbuhan industri serta menambah lapangan kerja.

Infografis (Katadata 2020)

Upaya holding company tersebut dipimpin langsung oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia atau yang lebih dikenal dengan BUMN. Spesialis pembuat alat pertahanan elektronik yakni PT Len Industri, yang berbasis di Bandung, telah dinobatkan sebagai salah satu perusahaan utama di perusahaan induk yang baru.

Pahala Mansury, Wakil Menteri BUMN, mengatakan dalam konferensi industri pertahanan online baru-baru ini bahwa perusahaan induk, setelah beroperasi, akan “memberikan manfaat tidak hanya bagi pemerintah dan badan usaha milik negara tetapi juga ekosistem pertahanan secara keseluruhan”.

Dilansir dari Janes.com, pemerintah secara resmi akan mendirikan perusahaan induk baru tersebut pada kuartal keempat tahun 2021.

Sebagai langkah awalan, perusahaan induk baru yang dibangun akan fokus pada pengembangan dan penyediaan kemampuan di tiga bidang industri: kekuatan tempur berbasis darat termasuk tank; teknologi propulsi; dan teknologi pertahanan siber.

Beberapa Alutsista yang sudah dikembangkan dan diproduksi

Sedangkan untuk prioritas lainnya, perusahaan juga akan fokus pada pembuatan kapal angkatan laut dan kedirgantaraan, khususnya pesawat tempur. 

Disebutkan oleh Janes.com, sejumlah alat suku cadang, perawatan dan overhaul (MRO) yang dibutuhkan oleh pesawat tempur juga akan menjadi fokus perhatian perusahaan induk.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Berbagai Sumber
Sering Membuat Tentara Inggris Sakit Persendian, Kendaraan Tempur AFV AJAX Disebut Mengalami Cacat Desain

Sering Membuat Tentara Inggris Sakit Persendian, Kendaraan Tempur AFV AJAX Disebut Mengalami Cacat Desain


Infokomando - Upaya Angkatan Darat Inggris untuk memodernisasi kemampuan kendaraan tempur lapis baja Ajax yang dibangun oleh General Dynamics Inggris telah mengalami masalah desain yang signifikan sehingga membuat personel yang mengawaki jadi sakit.

Melansir dari media BBC, kendaraan tempur lapis baja AFV Ajax dianggap memiliki "cacat" desain, karena kendaraan tersebut sangat rentan dengan "getaran dan kebisingan berlebih". 

Getaran-getaran tersebut akhirnya membuat personil yang mengawaki mengalami tinitus, persendian bengkak, dan mual. Tidak hanya itu, kebisingan yang diakibatkan karena tidak optimalnya peredam mesin membuat prajurit harus mengikuti serangkaian tes pendegaran.

Permasalahan lain yang terdapat pada AFV Ajax adalah saat digunakan manuver mundur, AFV Ajax mengalami kesulitan terutama ketika melewati rintangan setinggi 20 cm. Tidak hanya itu, penggunaan meriam 40 milimeter pada kendaraan lapis baja tersebut juga terganggu karena suspensi kendaraan yang tidak mampu bekerja optimal.

Pada persoalan bobot, AFV Ajax mengalami peningkatan dari 19 ton menjadi 40 ton karena adanya penambahan perlindungan lapis baja yang dipasang pada lambung aslinya.

Hal ini akhirnya membuat Angkatan Darat Inggris menangguhkan pengujian selama beberapa bulan kedepan. AFV Ajax adalah kendaraan tempur lapis baja besar pertama yang diperoleh Angkatan Darat Inggris (British Army) dalam lebih dari 20 tahun.

Kendaraan tempur lapis baja ini merupakan keturunan dari kendaraan lapis baja ASCOD Spanyol-Austria, yang diperkuat dengan lapis baja tambahan. Angkatan Darat Inggris masih merencanakan AFV Ajax mencapai kemampuan operasi awal musim panas ini.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Berbagai Sumber
Pindad - Caracal Produksi Bersama Senapan CAR 816, Diklaim Lebih Hebat Dari HK416 dan SIG516

Pindad - Caracal Produksi Bersama Senapan CAR 816, Diklaim Lebih Hebat Dari HK416 dan SIG516


Infokomando - Caracal International LLC Uni Emirat Arab (UEA) sepakat menjalin kerja sama dengan PT Pindad (Persero) untuk membuat senjata serbu CAR 816 yang akan digunakan oleh angkatan bersenjata kedua negara sekaligus memprospek penjualannya.

Mengutip laman pindad.com, perjanjian kerja sama itu ditandatangani langsung oleh CEO Caracal International LLC, Hamad Al-AMeri, di sela Business Forum Indonesia – Emirates Amazing Week 2021 di Jakarta, akhir pekan lalu.

Kerja sama tersebut berisi Pindad dan Caracal akan melakukan produksi bersama berbagai senjata, diantaranya senapan serbu CAR 816 yang berbasis AR15 untuk digunakan di pasukan khusus Indonesia. Sedangkan untuk laras dan komponen lainnya akan di buat oleh Pindad.

Selain CAR 816, Pindad dan Caracal akan memproduksi senjata lain yakni senapan mesin SM3 5.56 mm Pindad untuk digunakan tentara UEA dan dipasarkan di Timur Tengah. Kedua perusahaan juga sepakat, Pindad akan memasok laras dan komponen senjata lainnya untuk seluruh senjata yang diproduksi Caracal.

Masih satu keluarga dengan Heckler & Koch HK416
Kalau diperhatikan, sepintas CAR 816 dengan HK416 memang sedikit terlihat ada kemiripan fisik. Hal itu dikarenakan perancang CAR 816 adalah Robert Hirt dan Chris Sirois. 

Diketahui, Hirt adalah orang yang berperan penting dalam perancangan HK416. Setelah keluar dari perusahaan Heckler & Koch, Hirt kemudian direkrut oleh SIG Sauer untuk bekerja dengan insinyur SIG yang saat itu Chris Sirois untuk membuat versi "remake" dari HK416 yaitu SIG Sauer SIG516.


Entah bagaimana ceritanya, Hirt dan Siriois kemudian direkrut oleh Caracal International untuk mengembangkan sebuah senapan yang lebih unggul dari HK416 dan SIG516. Maka lahirlah CAR 816 yang sejak tahun 2015 lalu, CAR 816 telah dioperasikan penuh sebagai senapan serbu standar untuk infanteri di UEA.

Rancangan CAR 816 berdasarkan pada arsitektur ergonomis AR-15, namun CAR 816 menggunakan sistem operasi berupa piston gas langkah pendek (sangat berbeda dengan yang dioperasikan AR-15) dan dengan sistem gas yang dapat disesuaikan oleh pengguna.


Memiliki 4 pilihan mode yang tersedia yaitu safe, semi automatic fire dan automatic fire. CAR 816 menggunakan jenis magasin berisi 30 peluru yang sesuai dengan standar STANAG 4179.

Dari aspek kinerja. senapan serbu dengan berat 3,5 kg ini punya jarak tembak efektif sekitar 500 meter. Kecepatan tembaknya adalah 750-950 peluru per menit, sedangkan untuk kecepatan luncur proyektil 850 meter per detik.

Sebanyak 80.000 pucuk CAR 816 saat ini secara resmi telah digunakan oleh militer UEA. Tapi uniknya, CAR 816 juga dipasarkan di Jerman di bawah lisensi C.G. Dengan begitu maka tak salah jika ada yang beranggapan bila CAR 816 punya kualitas yang setara atau mungkin lebih baik dari HK416.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Berbagai Sumber
TNI AU dan USAF Gelar Latihan Bersama di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru

TNI AU dan USAF Gelar Latihan Bersama di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru

Pesawat Tempur F-16 Fighting Falcon milik TNI Angkatan Udara. (Photo : Grid.id)

Infokomando - TNI Angkatan Udara dengan Angkatan Udara Amerika Serikat atau United States Air Force (USAF) dijadwalkan akan menggelar latihan bersama, Senin (14/6/2021).

Latihan bersama “Cope West 2021” ini akan diselenggarakan di Lanud  Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, dengan melibatkan sejumlah pesawat tempur dari kedua negara.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021) menyampaikan sejumlah personel dan peralatan USAF telah tiba di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

"Hari ini personel dan peralatan USAF sudah mulai berdatangan di Lanud Roesmin Nurjadin, untuk pesawat F-16 akan segera tiba dalam beberapa hari ke depan, latihan bersama ini akan dibuka secara resmi pada Senin (14/6/2021), mendatang," jelas Indan.

Puluhan personel United States Air Force (USAF) tiba di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Senin (7/6/2021). (Photo : Tribun Pekanbaru)

Indan menerangkan, latihan bersama sengaja digelar dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan profesionalitas Angkatan Udara kedua negara dan
meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara, khususnya TNI AU dan USAF.

"Dan saling berbagi pengalaman antar personel penerbang dan teknisi pesawat tempur F-16 kedua Angkatan Udara," jelas Indan.

Latihan bersama Cope West 2021 rencananya akan melibatkan sejumlah pesawat tempur F-16 dan berlangsung selama dua minggu.

"Kami tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19, para personel USAF akan diisolasi sebelum melaksanakan latihan," pungkasnya.
Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Dispenau
Pengalaman Masuk Kapal Selam KRI Nanggala-402: Hati-hati Kepala Anda!

Pengalaman Masuk Kapal Selam KRI Nanggala-402: Hati-hati Kepala Anda!


Infokomando - Suasana sore itu cukup cerah. Lambok E.M. Hutabarat, seorang desainer grafis di Jakarta, masih ingat betul benda yang ia lihat dan kemudian ia naiki di pelabuhan Tanjung Priok sore itu. Benda besar itu adalah kapal selam KRI Nanggala-402.

Banyak orang pernah naik kapal laut. Namun, tidak banyak yang pernah naik kapal selam. Apalagi, kapal selam militer.

Sebagai warga sipil pencinta alat-alat militer, Lambok cukup beruntung bisa berkesempatan naik dan masuk ke dalam KRI Nanggala-402. Waktu itu ia bersama beberapa orang lainnya—berjumlah tak sampai total jari dua tangan—dari kelompok Angkasa Readers Community dan orang-orang lain non-komunitas dekat dengan komandan kapal selam tersebut. Mereka dipersilakan masuk ke dalam kapal yang sedang bersandar di pelabuhan itu.

"Waktu itu tanggal 8 Desember 2014, jadi udah lama banget. Di Tanjung Priok kan ada markas Kolinlamil, Komando Lintas Laut Militer yang bagian barat," tutur Lambok kepada National Geographic Indonesia, Kamis, 22 April 2021.

Pintu masuk kapal selam

Lambok masuk ke dalam kapal selam itu dan kemudian masuk ke banyak ruangan di dalamnya, meski tidak ke semua ruangan. "Begitu masuk dari palkanya, ruangan di bawah itu, kemudian ke ruangan torpedo, kemudian ke kamar-kamar. Sempet ke dapur juga. Ada juga ke ruang briefing terus ke ruang periskop. Yang lama sih berada di ruang perisko itu karena itu ruang komandonya," ujar Lambok mengenang kembali pengalamannya.

Menurut Lambok, setidaknya ada dua pintu masuk atau lubang masuk di kapal selam tersebut. Pertama, lubang masuk di atas anjungan yang menjulang tinggi. Kedua, lubang masuk di sisi anjungan yang langsung mengarah ke lorong lantai 1 atau Lombok menyebutnya sebagai lantai dasar. Ada dua tingkat lorong di dalamnya, yakni lantai dasar dan lantai basement, begitu sebutan Lambok untuk memudahkan perincian.

"Di situ secara keseluruhan sempit sekali. Karena memang kapalnya juga kecil ya. Tidak ada batasan tinggi pelaut yang masuk kapal itu, tapi disarankan yang tidak terlalu tinggi, kata komandannya, agar tidak selalu kepentok-pentok kepalanya," ucap Lambok.

Bagian mesin kapal selam

Kapal selam KRI Nanggala-402 merupakan kapal tua buatan pabrik Jerman tahun 1981. Kapal tipe U-209/1300 ini hanya memiliki lebar 6,3 meter dan tinggi 5,5 meter. Tinggi itu di luar bagian anjungannya, yang tingginya kira-kira 5 meter juga.

Adapun panjang kapal ini, yang terbagi menjadi banyak ruangan di lorong dasar dan lorong basement-nya, adalah sekitar 59,5 meter. Di bagian paling belakang adalah ruang mesin, sedangkan paling depan adalah ruang torpedo dan sonar.

Secara umum, ruangan-ruangan yang ada di dalam kapal seberat 1.395 ton itu memang sempit. "Dapur memang sempit, ruang makan yang jadi satu dengan ruang briefing juga sempit, dan hanya komandan atau kelasi-kelasi atas saja yang bisa makan di situ," tutur Lambok.

Sewaktu masuk ke sana, ia juga melihat ada tempat-tempat tidur kelasi bawah yang ditaruh di antara tabung-tabung berisi torpedo. "Tapi kalau misalkan, battle stations, siaga satu, itu bersih semua—ruang torpedo dari tempat tidur."

Meski semua ruangan atau kompartemen di dalam kapal selam itu terkesan sempit, Lambok mengatakan bahwa suasana di dalamnya cukup nyaman. "Cukup dingin, kayak ada AC. Adem lah. Nggak pengap," katanya.

Pencahayaan yang dipakai di dalam adalah lampu berwarna putih. "Gua tadinya ngebayangi masuk ke dalam bakal gelap. Tapi ternyata pencahayaannya sangat cukup, kayak di dalam kantor," tutur Lambok yang dulu pernah bekerja sebagai Art Director National Geographic Indonesia.

Bagian dalam KRI Nanggala 402

Lambok memperingatkan bahwa saat berjalan di dalam lorong kapal selam seperti itu, kita harus hati-hati, terutama saat masuk dari satu rungan ke ruangan yang lain "Jadi antarkompartemen itu ada pintu agak oval dan itu memang kecil. Kita harus menunduk dan menangkat kaki agak tinggi. Seperti di film-film lah persis."

Pintu-pintu antarkompartemen atau antarkabin itu berfungsi juga sebagai pintu penyekat. Kalau salah satu ruang kabin bocor, pintu itu berfungsi sebagai pelindung agar air bocorannya tak merembet ke kabin lain.

Semua ruang kabin di dalam kapal selam itu sebenarnya cukup luang, meski sempit. Namun, kondisi berbeda saat Lambok masuk ke dalam ruang komando. Di ruang itu, kepala Lambok yang memiliki tinggi badan hanya sekitar 165 sentimeter pun jadi rawan terbentur.

"Karena di ruang komando ada yang menonjol-menonjol ke luar, semacam tuas gitu. Kalau mau jalan tuh harus miring kiri-kanan karena tiba-tiba ada tuas, interkom, atau lampu yang menonjol."

Saat Lambok masuk ke dalam KRI Nanggala-402, kapal itu terlihat sangat bersih "karena waktu itu kapalnya baru refurbished dari Belanda," ujarnya. "Jadi masih enak, di dalam nggak ada minyak, masih bersih. Semua jarum-jarum indikator penunjuk itu masih bersih, bagus."

Bagian luar KRI Nanggala 402

"Dan ketika di sana memang ada beberapa panel instrumen yang ditutup. Karena memang ada layar, ada papan keyboard, pokoknya papan instrumen yang ditutup pake selubung. Jadi kayaknya baru dipasang."

Salah satu cerita paling menarik dari para pelaut yang Lambok temui di kapal itu adalah mereka sebenarnya membawa ponsel pribadi masing-masing. Mereka kadang masih bisa berkomunikasi dengan kerabat seberang laut. "Tapi kan kalau udah masuk ke laut nggak dapat sinyal kan. Jadi kadang mereka senang kalau di tengah perjalanan kapal selam harus timbul ke permukaan laut sebentar. Nah mereka langsung membuka palka yang ada di anjungan paling tinggi itu agar dapat sinyal."

Para pelaut itu biasanya menaruh ponsel mereka di dalam plastik yang digantung di anak-anak tangga menuju lorong masuk di atas anjungan kapal tersebut. "Jadi semua orang punya kantung-kantung sendiri. Kalau dibuka palkanya, langsung dapat sinyal. Dan cuma di situ yang bisa masuk sinyal. Kalau udah di ruang kompartemen di bawah itu udah enggak dapat."

Lambok tidak tahu apakah ada di antara pelaut yang ia temui kala itu, kini masih bertugas sebagai awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali. Meski sampai saat ini tidak ada yang tahu bagaimana keadaan 53 awaknya, bagaimanapun, semoga mereka dalam kondisi yang baik.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Nationalgeographic.co.id
Alutsista TNI Banyak yang Sudah Tua, Menhan: Sudah Saatnya Harus Diremajakan

Alutsista TNI Banyak yang Sudah Tua, Menhan: Sudah Saatnya Harus Diremajakan


Infokomando
- Bukan sebuah rahasia lagi jika sebagian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI sudah tua dan sebagian tidak layak pakai sehingga perlu adanya modernisasi.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut sudah saatnya alutsista TNI mulai diremajakan kembali dengan yang baru.

"Seperti diketahui banyak alutsista kita sudah tua, sudah (waktunya) harus diganti," tutur Menhan, Rabu, (2/6/2021), di Senayan, Jakarta.
 
Prabowo juga menuturkan Indonesia harus siap menghadapi segala potensi ancaman yang bisa saja datang sewaktu-waktu. 

Tank AMX-13 yang diproduksi tahun 1953

"Harus siap menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang pesat," tegas Prabowo.

Menhan juga menjelaskan langkah yang diambil dalam meremajakan Alutsista sesuai dengan rancangan Perpres Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) telah ia kemukakan ke Komisi I DPR dalam rapat tertutup.

"Banyak pertanyaan, isu-isu di luar dan sebagainya saya jelasnya satu persatu," ungkapnya.

Prabowo juga menambahkan dirinya juga telah menyampaikan rencana modernisasi Alutsista pada Menter Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa.


Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Medcom.id
Iran Pamerkan Sistem Rudal Permukaan ke Udara Jarak Pendek Terbarunya

Iran Pamerkan Sistem Rudal Permukaan ke Udara Jarak Pendek Terbarunya


Infokomando
- Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran telah memperkenalkan sistem pertahanan udara jarak pendek terbarunya yakni rudal permukaan-ke-udara (SAM) yang diberi nama Khordad 3 pada 21 Mei lalu.

Melihat dari segi tampilan kendaraan pengusungnya, SAM Khordad 3 Iran disebut masih ada hubungan dengan Buk Series buatan Rusia. SAM Khordad 3 dilaunching pada 2014 dan diklaim pernah menembak jatuh pesawat udara tak berawak RQ-4A Global Hawk milik Angkatan Laut AS yang terbang 22.000 kaki di atas Teluk Oman pada 20 Juni 2019 lalu dari jarak 70 km.

RQ-4A Global Hawk

Tapi kali ini Iran memamerkan Sistem SAM Khordad 3 dengan tampilan baru dimana unit peluncur dan radar transporter erector (TELAR) yang terpasang sudah mendapat perombakan. SAM Khordad 3 varian baru dilengkapi dua pods peluncur dengan masing-masing dapat diisi empat rudal.

"Ia mampu menembakkan rudal jarak pendeknya yang canggih dan mengcounter semua ancaman seperti rudal jelajah, drone, helikopter, dan bom yang dijatuhkan dari pesawat," kata Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan Pasukan Dirgantara IRGC.

IRGC merilis rekaman yang menunjukkan adanya pengujian sistem dan komandan senior IRGC diperlihatkan sedang melakukan pemeriksaan di sebuah fasilitas pembuatan rudal, dimana hal itu membuktikan Iran telah siap melakukan produksi massal.

Ayatollah Ali Khamenei melihat Khordad 3

Kantor Berita Tasnim melaporkan bahwa beberapa rudal yang terlihat di fasilitas tersebut tertulis 'command guidence' di atasnya dalam bahasa Persia, yang mengindikasikan bahwa rudal-rudal tersebut tidak memiliki radar yang dapat mencari sasarannya sendiri akan tetapi diarahkan ke sasaran langsung oleh TELAR.

Pada bagian hidung kerucutnya pun tidak transparan layaknya rudal berpemandu dengan frekuensi radio yang dibutuhkan oleh radar pencari. Mereka juga memiliki empat kabel yang dapat menjadi antena untuk digunakan menerima perintah panduan dari TELAR.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Janes.com
Turki Sukses Uji Coba Penembakan Rudal Dari Kapal Permukaan Tanpa Awak Buatannya

Turki Sukses Uji Coba Penembakan Rudal Dari Kapal Permukaan Tanpa Awak Buatannya


Infokomando - Kapal perang permukaan tanpa awak (Armed Unmanned Marine Vehicle) Turki, ULAQ, berhasil melakukan uji coba penembakan rudal kapal permukaan untuk pertama kalinya ke sasaran darat..

ULAQ, sukses menghancurkan target darat dengan akurasi tepat dalam penembakan pertama yang dilakukan sebagai bagian dari latihan angkatan laut Denizkurdu 2021 dilaut Mediterania Timur dan Laut Aegea, Turki, Jumat (28/5/2021).

Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan melalui Twitter, ULAQ berhasil meluncurkan rudal andalannya CIRIT yang memiliki jangkauan sejauh 8 kilometer.

Platform tak berawak itu awalnya diluncurkan dan melalui serangkaian uji coba sea trial pada Januari lalu. Untuk saat ini memang masih sebatas prototipe, dan belum diproduksi dalam jumlah masif. Namun demikian, senjata ini adalah yang pertama dimiliki oleh militer Turki. 

Kapal permukaan tanpa awak ULAQ Turki

Kapal tanpa awak ini dalam operasionalnya nanti akan dikendalikan dari stasiun pengendali yang ada di pantai dan saat ini stasiun pengendalinya telah rampung dibangun. Untuk pengiriman dan produksi massal ULAQ sendiri akan dimulai pada minggu-minggu berikutnya.

Kapal permukaan tanpa awak dengan berbagai misi
ULAQ adalah nama keluarga produk Unmanned Surface Vehicle (USV) yang dikembangkan oleh aliansi kuat ARES Shipyard dan Meteksan Defense System.

ULAQ memiliki pod dengan empat rudal CIRIT yang dipandu laser, dan dua peluncur rudal anti-tank jarak jauh (L-UMTAS) yang dipandu laser, keduanya dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turki terkemuka lainnya, Roketsan.


Hebatnya lagi, kapal perang tanpa awak ini juga dilengkapi perangkat elektronik yang memungkinkannya untuk menangkal serangan jamming yang dapat mengganggu sinyal GPSnya.

Kendaraan tempur ini diklaim bakal berfungsi secara maksimal untuk berbagai misi seperti peperangan asimetris, pengawalan bersenjata, pengintaian hingga operasi intelijen.

ULAQ adalah tipe kapal perang kelas medium. Meskipun tak berawak dan dikendalikan dari pusat komando, kapal perang ini didesain mampu menjelajahi lautan sejauh 400 kilometer dengan kecepatan maksimal 35 knot (65 kilometer per jam). Dibawah ini adalah spesifikasi kapal tanpa awak Turki ULAQ.

 Spesifikasi:
 Panjang: 11 meter
 Kecepatan: 35 knot
 Jarak tempuh: 215 Nautical Miles
 Persenjataan: rudal 4 x CIRIT dan 2xUMTAS
 Stasiun kontrol: Dapat dikontrol dari stasiun darat dan laut

Editor : Devina | Foto : Ist 
Inilah Kemampuan Dan Peran Satuan Armed Roket MLRS Astros Yang Dimiliki TNI AD

Inilah Kemampuan Dan Peran Satuan Armed Roket MLRS Astros Yang Dimiliki TNI AD


Infokomando - Dengan adanya modernisasi alutsista Artileri Medan (Armed) dan secara interoperabilitas dihadapkan pada perubahan taktik bertempur infanteri serta perkuatan lainnya dan perkembangan alutsista kecabangan TNI AD termasuk matra lainnya, doktrin taktik bertempur Armed TNI AD juga akan mengalami perubahan menyesuaikan dengan jenis alutsista yang dimilikinya serta pengaruhnya terhadap kecabangan lain.

Contoh dengan adanya peningkatan kemampuan dan jarak capai (range of fire) alutsista Armed Roket yang dapat mencapai sasaran sejauh 85 Km, satuan Armed yang selama ini ditempatkan sebagai unsur bantuan tembakan (bantem) dalam daya tempur yang seolah-olah terkekang pada tupoksi membantu satuan manuver seperti infanteri dengan memberikan bantuan tembakan, sekarang memungkinkan dilaksanakannya Artillery Strike secara mandiri untuk menghancurkan sasaran strategis maupun sasaran taktis musuh. 

Contoh lain perubahan yang dapat terjadi di dalam doktrin Armed adalah perbandingan jumlah bantuan Armed ideal bagi satu Brigif yaitu satu Batrai Armed. Tetapi dengan kemampuan Roket ASTROS yang memiliki jarak capai ± 80 Km (jarak 300 Km dalam tahap pengembangan) dan dengan daya hancur ± 52 hektar serta mobilitas yang tinggi, maka satuan Armed Roket ASTROS dapat memberikan tembakan cukup dengan satu pucuk saja, dengan catatan jarak capai dan sistem komunikasi yang dimiliki masih dapat terjangkau oleh unit Pengendali Tembakan.

Teknisi Avibras terlibat uji penembakan MLRS Astros

Saat ini satuan Armed Roket ASTROS yang ada di Indonesia adalah Yonarmed-10/Kostrad dan Yonarmed-1/Kostrad yang kedudukannya langsung berada di bawah kendali Danmenarmed Kostrad. Sebagai perbandingan, pada doktrin negara-negara lain yang telah terlebih dahulu menggunakan senjata jenis Multiple Launch Rocket System (MLRS) ini, maka satuan dengan alutsista MLRS yang merupakan sarana bantuan tembakan (Bantem) strategis dan berkedudukan langsung di bawah Panglima Divisi.

Yonarmed Roket memiliki tugas pokok menyelenggarakan bantuan tembakan utama di darat dalam rangka mendukung tugas pokok satuan yang dibantu. Dengan kemampuan yang dimiliki Roket Astros dalam memberikan bantuan tembakan yang cukup besar dan cepat dengan efek kehancuran yang luas maka Yonarmed Roket dapat mendukung beberapa operasi yang ada seperti pada Operasi Linud ataupun Operasi Pertahanan Pantai. 

Dalam beberapa operasi tempur lainnya, penggunaan MLRS Roket Astros juga sangat memungkinkan dan bersifat fleksibel, hal ini dikarenakan dalam penggunaannya Roket Astros dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan efek kehancuran yang ingin dicapai. Kemampuan ini dimiliki karena peluncur MLRS Astros bersifat multi kaliber dengan varian jenis roket: saturasi dan non saturasi, kaliber besar maupun kaliber kecil (SS 09 TS, SS30, SS40, SS60 dan SS80).

Pemasangan tabung peluncur roket Astros

Keberadaan MLRS Astros telah menempatkan Satuan Artileri Medan TNI-AD memiliki dua peran penting di dalam pelaksanaan tugasnya. Pertama, sebagai Sarana bantuan tembakan atau Bantem utama di darat dengan kemampuan membantu satuan manuver yang dibantu dengan tembakan secara tepat dan teliti, memberikan tembakan lawan baterai sejauh jarak capai, dapat memberikan kedalaman pertempuran, mencari dan menemukan kedudukan musuh/sasaran baterai lawan dan memberikan efek tangkal (deterrent effect) serta Perang Urat Syaraf terhadap musuh. Kedua, sebagai pelaksana serangan artileri (Artillery Strike) secara mandiri.

Kemampuan alutsista ASTROS (Armed Roket) yang dimiliki TNI AD saat ini dan masa depan dengan kemampuan yang lebih modern memungkinkan peningkatan kemampuan Armed dalam melaksanakan Artillery Strike secara mandiri untuk menghancurkan sasaran strategis dan sasaran taktis. Satuan Armed Roket dalam pelaksanaan tugasnya tidak bersifat menduduki, menguasai ataupun mempertahankan suatu wilayah tertentu namun lebih cenderung untuk melaksanakan penghancuran seperti instalasi, melumpuhkan atau menetralisir sasaran-sasaran yang memiliki kepentingan strategis.

Sebagai contoh, MLRS ASTROS yang memiliki jarak capai sampai dengan 7x lipat dari meriam 105 mm dan memiliki daya hancur yang juga berkali lipat dari meriam-meriam yang dimiliki oleh TNI AD tentunya tidak diharapkan hanya untuk menembaki atau menyasar “musuh-musuh kecil” seperti satu peleton infanteri musuh diperkuat mortir 80, tetapi juga memberikan bantuan tembakan untuk menghancurkan sasaran-sasaran yang bernilai taktis dan strategis.

Artillery Strike merupakan suatu bentuk serangan roket yang sangat menentukan dalam pertempuran, dimana terjadi pengerahan kekuatan Armed Roket yang besar untuk menghancurkan musuh atau instalasi dengan mengoptimalkan kemampuan jarak capai yang jauh dan daya hancur yang luas, ketika pasukan sendiri masih berada di jarak yang aman/belum terlibat operasi secara keseluruhan, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pasukan sendiri dan operasi selanjutnya.

MLRS Astros menjalani uji penembakan

Satuan Armed Roket dapat melaksanakan tugas atau diberikan tugas secara mandiri terlepas dari tugas pokoknya sebagai unsur bantuan tembakan kepada satuan yang dibantu dan mampu memberikan daya kejut serta daya hancur melalui tembakan-tembakan artileri yang terencana terhadap kedudukan senjata pertahanan udara, pos komando, senjata artileri musuh maupun sasaran strategis lainnya yang dapat mempengaruhi perbandingan daya tempur dan pertempuran selanjutnya. Dalam kondisi tertentu perlu adanya perkuatan dari satuan kecabangan lain untuk memberikan perlindungan terhadap satuan Armed yang akan melaksanakan tugas sebagai pelaksana Artillery Strike, sehingga kemenangan dalam pertempuran dapat tercapai dalam waktu yang lebih singkat dengan kerugian tempur seminimal mungkin.

Pada saat satuan Armed Roket sedang melaksanakan Artillery Strike, satuan pendukung seperti Infanteri dan Kavaleri ditempatkan di sekitar satuan Armed Roket untuk memberikan perlindungan dan melaksanakan pertempuran jarak dekat jika terjadi hambatan atau gangguan musuh. Satuan Arhanud harus ikut ditempatkan untuk memberikan perlindungan atau payung udara terhadap satuan Armed Roket jika terjadi serangan udara musuh, sedangkan satuan Penerbad juga dapat disiapkan untuk membantu Peninjau Depan dan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) yang dapat difungsikan untuk mengkonfirmasi dampak kehancuran sasaran.

Radar pengendali penembakan Astros

Penugasan Satuan Armed Roket sebagai pelaksana Artillery Strike dilaksanakan atas perintah Panglima atau Komandan tertinggi (minimal pada tingkat Divisi/Kogab/Kogasgab) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasi secara keseluruhan.

Satuan Armed Roket TNI AD saat ini diharapkan dapat mengoptimalkan tugas dalam memenuhi kebutuhan taktis untuk mendukung satuan manuver secara optimal diantaranya seperti pertempuran terbatas (limited war) yang biasa terjadi di pemukiman dan daerah perkotaan (urban) serta dalam pertempuran menghadapi insurjen. Dihadapkan dalam situasi pertempuran yang seperti itu dan berbagai aturan tentang HAM serta collateral damage dalam perang maka satuan Armed Roket yang dalam pengendaliannya tetap berada di bawah Panglima/Dan tertinggi dapat dipecah ke dalam hubungan yang lebih kecil.

Dalam operasi serangan di daerah pemukiman atau bangunan tersebut maka untuk dapat memberikan tembakan yang maksimal satuan Armed Roket dipecah menjadi Seksi yang dalam penembakannya menggunakan roket-roket non saturasi (pin point accuracy). Tugas-tugas penembakan yang dapat diberikan kepada satuan Armed Roket diantaranya adalah menghancurkan markas musuh yang diperkuat dengan senjata bantuan ataupun membumihanguskan wilayah musuh yang sudah disterilkan terlebih dahulu dari penduduk sipil oleh satuan manuver sekaligus menutup jalan-jalan pelolosan musuh.

Satuan Astros Yonarmed 1/Roket Kostrad

Satuan Armed Roket yang dimodernisasi diantaranya dilengkapi dengan radar yang dapat mendeteksi keberadaan ataupun mengetahui posisi musuh sehingga dapat direncanakan terlebih dahulu untuk sasaran-sasaran yang perlu ditembaki terutama yang memiliki nilai strategis. Satuan Armed Roket dapat menitikberatkan tembakannya pada jalan-jalan di daerah terbuka atau di daerah yang bangunannya tidak permanen, sehingga hal itu dapat mengurangi terjadinya collateral damage.

Beberapa asumsi tentang kerusakan non-tempur (collateral damage) yang dapat ditimbulkan oleh Bantem Armed terkadang sering menghalangi keterlibatan Armed dalam pertempuran di daerah perkotaan atau pemukiman (urban). Sehingga hal ini akhirnya menempatkan satuan Armed hanya sebagai pemberi tembakan penutup dalam pertempuran. Padahal dengan adanya kemampuan alutsista Armed yang modern saat ini, dengan kemampuan hit precision secara akurat maka akan mampu meminimalisir korban non tempur/sipil maupun pasukan kawan.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Dispenad
Israel Dilindungi Sistem Hanud Iron Dome, Indonesia Dijaga Oleh NASAMS

Israel Dilindungi Sistem Hanud Iron Dome, Indonesia Dijaga Oleh NASAMS


Infokomando - Sistem pertahanan rudal Iron Dome buatan Israel jadi buah bibir dunia setelah diklaim berhasil mencegat 90 persen dari 4.000 lebih roket Gaza yang ditembakkan ke wilayah Israel. 

Dikutip dari DW, satu rudal pencegat dilaporkan memiliki harga sekitar 80 ribu dollar AS atau setara Rp 1,14 miliar. Meski bukan barang murah, bagi Israel keamanan warganya adalah prioritas utama.

Bicara soal sistem pertahanan udara, militer Indonesia juga memiliki sistem pertahanan rudal yang tak kalah canggih bernama National Advanced Surface to Air Missile System 2 (NASAMS 2).

Menurut laporan Asia Pacific Defense Journal, Indonesia telah menerima sistem pertahanan rudal NASAMS 2, yang dipesannya dari Kongsberg Group Norwegia pada tahun 2017.

NASAMS TNI AU di Teluk Naga, Tangerang

Foto-foto yang muncul dari halaman situs pertahanan Indonesia menunjukkan sejumlah peluncur rudal NASAMS 2 milik Tentara Nasional Indonesia (TNI), ditempatkan di Teluk Naga, Tangerang untuk memayungi ruang udara Ibu Kota.

Baterai pertama yang sudah ada diharapkan dapat menjaga fasilitas pemerintah yang bernilai tinggi, termasuk Istana Negara, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hal itu dikarenakan tiap peluncur NASAMS dapat digelar sejauh 25 km dari stasiun kontrol.

Kementerian Pertahanan Indonesia memesan dua baterai sistem pertahanan (Sista) NASAMS dari Kongsberg Group senilai USD 77 juta.

NASAMS dapat digelar secara mobile

Sistem ini menggunakan rudal pertahanan udara jarak menengah Raytheon AIM-120 AMRAAM, serupa dengan yang digunakan pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Karena dapat diangkut menggunakan truk, NASAMS dapat digelar secara mobile bahkan diangkut menggunakan pesawat C-130 Hercules.

Ini adalah sistem pertahanan udara berbasis darat milik TNI yang paling andal, dan mampu menjaga ruang udara Ibu Kota hingga 60 sd 70 kilometer.

NASAMS dioperasikan oleh TNI AU untuk menggantikan rudal SA2 "Devine" buatan Soviet yang sudah dinonaktifkan pada 1980an.

NASAM merupakan sistem peluru kendali darat ke udara. Memiliki kemampuan mengeliminasi sasaran di udara seperti rudal jelajah, rudal udara-darat, jet tempur, pesawat pengebom, pesawat tanpa awak, dan helikopter.

Rudal AIM-120C-7 AMRAAM

Salah satu kemampuan NASAMS yang membuat TNI AU tertarik adalah peluncurnya yang dapat diisi dengan stok rudal AMRAAM maupun Sidewinder yang dimiliki pesawat tempur TNI AU.

Satu satuan rudal atau “baterai” (missile battery) NASAMS terdiri dari beberapa subsistem, yaitu 6 – 8 unit launcher/peluncur rudal yang masing-masing berkapasitas enam pucuk rudal.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Perusahaan Asal Amerika Allison Mengumumkan Keterlibatannya Dalam Proyek Pengembangan Tank Medium Indonesia

Perusahaan Asal Amerika Allison Mengumumkan Keterlibatannya Dalam Proyek Pengembangan Tank Medium Indonesia


Infokomando - Perusahaan Amerika Serikat Allison Transmission telah mengonfirmasi keikutsertaannya dalam program Indonesia untuk membangun Tank kelas Medium yang akan digunakan oleh Angkatan Bersenjata Indonesia (TNI-AD).

Pada 18 Mei lalu, Allison Transmission mengatakan bahwa pihaknya baru-baru ini telah berkolaborasi dengan kontraktor utama lainnya dalam program pengembangan Tank Medium Harimau Hitam guna mengintegrasikan “cross-drive transmission technology” ke dalam tank yang berbobot 30 ton.

cross-drive transmission technology buatan Allison

Transmisi tersebut, diklaim dapat memberikan kemampuan sebagai penggerak, kemudi dan pengereman. Selain itu juga dapat diproduksi di bawah lisensi Caterpillar Defense di Inggris.

"Baru-baru ini Allison Transmission telah bekerja sama dengan Caterpillar Defense, (perusahaan Turki) FNSS, dan PT Pindad (Indonesia) untuk menyediakan Tank Medium baru untuk kebutuhan Angkatan Bersenjata Indonesia yang dikenal sebagai Harimau Hitam," menurut siaran pers.

Tank medium harimau hitam

Kerja sama ini menyusul kesepakatan antara PT Pindad dan FNSS - perusahaan patungan antara Nurol Holding Turki dan BAE Systems - pada Februari 2019 untuk memulai produksi 18 tank awal. Beberapa dari tank ini diharapkan dapat dibangun di Turki sedangkan sisanya oleh PT Pindad di Bandung.

Tank medium ini ditenagai mesin diesel Caterpillar C13 dan dilengkapi dengan two-man turret buatan John Cockerill Defense C3105 yang dapat membawa meriam Cockerill 105 high-pressure (HP) sebagai senjata utama.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Janes.com/TSM
Iron Dome, Sistem Pertahanan Udara Buatan Israel Yang Mampu Menangkis Ribuan Roket

Iron Dome, Sistem Pertahanan Udara Buatan Israel Yang Mampu Menangkis Ribuan Roket


Infokomando
- Israel memiliki sistem pertahanan udara canggih bernama Iron Dome untuk mencegat dan meminimalisir serangan roket yang ditembakkan dari luar Israel.

Iron Dome kembali digunakan oleh angkatan pertahanan Israel dalam pertempuran yang terjadi di Jalur Gaza pada Selasa, 11 Mei 2021 malam lalu, seiring meningkatnya eskalasi konflik dalam beberapa hari ke belakang.

"Sistem Iron Dome berhasil mengintersepsi roket Hamas yang melintas dari Gaza ke Israel. Kami tak akan menoleransi segala bentuk penyerangan terhadap kedaulatan Israel," demikian cuit akun Twitter resmi angkatan pertahanan Israel (IDF) di akun @IDF pada Rabu, 12 Mei 2021.

Iron Dome mencegat ancaman roket

Lantas, apa itu Iron Dome? Sejak kapan Israel memanfaatkan sistem tersebut?

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara Israel yang dikembangkan oleh perusahaan asal Israel, Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, yang didukung secara finansial dan teknis oleh Amerika Serikat.

Iron Dome dirancang untuk menghentikan atau mengintersep roket dan artileri jarak pendek seperti Katsuya atau Grad RM20 yang sering diluncurkan oleh milisi dari dari perbatasan.

Israel pertama kali menggunakan sistem pertahanan udara ini pada tahun 2011.

Cara kerja Iron Dome

Iron Dome memiliki tiga komponen utama yaitu Detection & Tracking Radar, Battle Management & Weapon Control (BMC) dan Unit Penembakan Rudal dimana satu Baterai Iron Dome memiliki 3-4 peluncur (20 rudal per peluncur).

Iron Dome memiliki sistem radar canggih yang bisa mendeteksi apakah roket yang datang merupakan ancaman berbahaya atau bukan. Iron Dome akan otomatis beroperasi ketika roket yang masuk terdeteksi berbahaya yakni berisiko menyerang peduduk atau menghancurkan infrastruktur penting.

Bukan kaleng-kaleng, Iron Dome merupakan sistem pertahanan udara jarak pendek yang tergolong canggih. Bahkan Israel mengklaim satu baterai Iron Dome mampu melindungi wilayah Israel dalam radius 150 Km. Tercatat, sudah ada 1.500 lebih roket yang berhasil ditangkis oleh Iron Dome sejak 2011 hingga 2016. Bahkan ratusan roket yang dikirim oleh Hamas beberapa waktu lalu 90 persen berhasil dicegat di udara.

Peluncur rudal Iron Dome

Saat ini, Israel diketahui telah memiliki 10 unit Iron Dome, setiap unit terdiri dari tiga hingga empat peluncur stasioner, 20 roket Tamir, dan radar medan perang. Beberapa negara di Timur tengah atau Arab dikabarkan sempat tertarik membeli Iron Dome. 

Situasi di kawasan saat ini sedang memanas setelah serangan udara Israel menewaskan 32 warga Palestina di perbatasan Gaza, sedangkan sejauh ini serangan balasan dari kelompok militan Hamas sudah menewaskan tiga orang warga Israel. Ini merupakan serangan paling berat antara Israel dan Hamas sejak perang 2014 berkobar di Gaza.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Tambah Garang, Inggris Pesan MBT Challenger 3 dari Rheinmetall BAE Systems Land

Tambah Garang, Inggris Pesan MBT Challenger 3 dari Rheinmetall BAE Systems Land


Infokomando
- Menurut pengumuman Sekretaris Pertahanan Inggris pada 7 Mei 2021, Angkatan Darat Inggris akan menerima 148 unit Main Battle Tank (MBT) Challenger 3 sebagai bagian dari kontrak pengadaan senilai £ 800 juta dengan Rheinmetall BAE Systems Land (RBSL).

MBT Challenger 3 merupakan tank utama baru yang dapat membawa amunisi high-velocity yang mampu melesat dengan kecepatan tinggi dan jangkauan yang lebih jauh. Amunisi juga akan diprogram secara digital dari turret baru dengan meriam smoothbore 120 milimeter. Tank canggih ini juga akan memiliki  mesin yang sudah ditingkatkan dengan tambahan sistem pendingin dan suspensi baru untuk meningkatkan akurasi saat menembak sambil bergerak.

Sistem deteksi dan pelacakan target otomatis untuk mengidentifikasi ancaman merupakan teknologi baru, sementara kamera jarak jauh termal akan dipasang sebagai bagian dari sistem penglihatan siang/malam.

Sebagai bagian dari komitmen Angkatan Darat Inggris untuk beradaptasi guna menghadapi ancaman di masa depan, Challenger 3 akan sepenuhnya digital dan dapat mengintegrasikan seluruh informasi dari semua domain yang didapat sambil melaju hingga 96 km/jam. Tank Challenger 3 dikembangkan untuk menggantikan tank Challenger 2 yang saat ini telah beroperasi sejak 1998. Full operating capability tank tersebut direncanakan akan dicapai pada tahun 2030, dengan initial operating capability diharapkan dicapai pada tahun 2027

Infografis MBT Challenger

Sebagaimana diuraikan dalam Defence Command Paper baru-baru ini, Angkatan Darat Inggris akan lebih mudah dikerahkan dan lebih terlindungi dalam menghadapi musuh. Peluncuran Challenger 3 menegaskan kembali komitmen AD Inggris untuk menginvestasikan £ 3 miliar ke dalam peralatan Angkatan Darat Inggris selama dekade berikutnya, memberikan kekuatan tempur yang dimodernisasi, dapat beradaptasi, dan berkemampuan ekspedisi.

Sebagai bagian dari perlindungan berlapisnya, Challenger 3 juga akan menggunakan sistem perlindungan aktif (APS) terbaik (belum dipilih) yang memungkinkannya mengenali ancaman yang datang dan menetralkannya. Tank akan menjalani pengujian elektromagnetik penuh untuk memastikannya dapat bertahan di medan perang tersaturasi sensor yang paling berat.

Armor modular baru telah dikembangkan melalui kemajuan dalam teknologi lapis baja yang disediakan oleh keahlian lapis baja Chief Scientific Advisor (CSA) yang didanai di dalam Dstl. Kekayaan Intelektual (IP) yang dimiliki Dstl ini telah menghasilkan kepentingan yang signifikan dan sedang dieksploitasi melalui hubungan dekat yang dimiliki Dstl dengan Kementerian Pertahanan Inggris dan kalangan industri.

Challenger 3 akan mengungguli pasukan lapis baja NATO dengan tingkat mematikan dan kemampuan bertahan tertinggi di medan perang saat ini dan mendatang hingga tahun 2040. Pencapaian ini tidak hanya dengan menggunakan senjata baru, tetapi juga dengan menggunakan amunisi paling canggih yang tersedia secara global dari sekutu NATO.

MBT Challenger

Perangkat penglihatan baru memberi komandan tank kemampuan hunter killer segala cuaca, siang/malam yang independen, yang memungkinkan mereka memperoleh dan menghadapi target lebih cepat daripada musuhnya.

Tank juga telah dirancang untuk memainkan perannya dalam peperangan multi-domain sambil tetap mempertahankan kemampuan untuk beroperasi di lingkungan pesisir (antara darat dan laut) untuk mendukung  Future Commando Force.

Challenger 3 akan dilengkapi dengan digitised backbone yang menghubungkannya ke kendaraan tempur lain yang membentuk Brigade pertempuran, memungkinkan berbagi data di seluruh domain untuk memberikan keuntungan informasi dan memungkinkan Integrasi multi domain dan keunggulan atas musuh.

Dengan desain modularnya, tank itu menawarkan komandan operasional rangkaian kemampuan bertahan yang ditingkatkan yang mampu menghadapi ancaman medan perang apa pun yang mungkin ditemui di seluruh dunia.
Mengutip Nicholas Drummond, pakar militer Inggris, The Challenger 3 MBT akan menggunakan perangkat penglihatan Thales yang sama dengan yang digunakan pada kendaraan tempur Ajax untuk kesamaan. 

Campuran amunisi DM11 PAB (Programmable Air Burst) dan DM53 APFSDS di senjata L55A1 mengembalikan keunggulannya di medan perang. Upgrade driveline terpisah diperkirakan mencakup powerpack MTU883 plus transmisi dari Renk.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : armyrecognition.com