Bupati Nduga Minta TNI Ditarik Dari Wilayahnya, Wakapendam Menolak: Kenapa Tak Serukan OPM Menyerah

Tags

Bupati Nduga (Kiri) dan Wakapendam Cenderawasih (Kanan)
Infokomando - Pomdam XVII/Cendrawasih baru saja berhasil mengamankan oknum TNI AD, Pratu DAT pada Minggu (4/8/2019) lalu.

Oknum TNI AD, Pratu DAT berhasil diamankan setelah terbukti menjual ratusan amunisi ke Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua.

Mengikuti ditangkapnya Pratu DAT yang nekat menjual amunisi ke OPM ini, Bupati Nduga pun lantas meminta TNI untuk menarik semua pasukan dari wilayahnya.

Sebelumnya, dilansir dari Warta Kota, Pratu DAT berhasil ditangkap di Sorong, Papua Barat pada Minggu (4/8/2019) lalu.

Pratu DAT berhasil ditangkap setelah 2 minggu masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang atau DPO.

Penangkapan Pratu DAT dilakukan setelah dirinya terbukti terlibat membantu kelompok pemberontakan OPM Papua.

Bantuan ini dilakukan dalam bentuk jual beli sejumlah amunisi senjata kepada pihak OPM Papua.

Hal ini diungkapkan sendiri oleh Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto melalui press rilis pada Selasa (6/8/2019).

"Pratu DAT, yang merupakan salah satu DPO, karena terindikasi keterlibatannya dalam jual beli amunisi," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto.

Aksi nekat Pratu DAT membantu OPM Papua ini dianggap telah membuat citra negatif institusi TNI AD, khususnya Kodam XVII/Cendrawasih.

Proses hukum terhadap Pratu DAT yang telah menjual amunisi kepada OPM Papua dipastikan akan tetap berjalan, baik secara militer maupun hukum pidana negara.

Ancaman hukuman yang bakal diterima Pratu DAT pun cukup berat yakni, hukuman mati dan pencabutan jabatan.

***
Editor : Galih
Foto : Ist
Sumber : Tribunnews