Warga Banti Ingin Nasibnya Diperhatikan Pemerintah

Infokomando - Pasca terjadinya penyanderaan, penyiksaan, pelecehan seksual, pembakaran fasilitas umum yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua yang ada di Kampung Waa Banti dan Aroanop, masyarakat ingin nasib mereka lebih diperhatikan lagi khususnya keamanan dan keselamatannya, Kamis (26/04).

Kolinus Beanal selaku kepala suku menyampaikan terima kasihnya kepada TNI-Polri yang sudah membantu masyarakat dari tekanan kelompok KKSB.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada aparat keamanan karena sudah membantu masyarakat dari ancaman KKSB serta mengusir mereka dari kampung kami, saya juga berterima kasih kepada TNI yang selalu hadir ditengah masyarakat agar masyarakat merasa aman. Saya juga minta kepada Pemerintah Daerah untuk lebih aktif dan lebih dekat dengan masyarakat, karena Pemerintah Daerah memiliki peran penting untuk masyarakat, saya berharap, Pemerintah Daerah memperhatikan kami yang ada disini, pungkasnya.

Seperti diketahui, paska peristiwa penyanderaan yang dimana KKSB dalam aksinya selalu diwarnai dengan kekerasan, telah menimbulkan trauma yang berdampak pada tidak normalnya aktifitas warga setempat. Khususnya pada psikis anak-anak yang ikut menyaksikan langsung kejadian tersebut.

Jaga Keamanan Bersama, TNI Libatkan Masyarakat
Kapendam Cendrawasih Kolonel Inf M. Aidi saat dikonfirmasi menjelaskan kronologi singkat terkait kejadian yang menimpa warga Banti dan sekitarnya.

“Jadi, pada bulan November 2017 kemarin, KKSB menyandera 1.300 warga dan dikumpulkan di kampung ini, warga di sandera, disiksa, sampai kemarin ada guru yang juga menjadi korban kekerasan, penganiayaan sampai pemerkosaan di Kampung Aroanop. Kami dari TNI berhasil memukul mundur KKSB itu dari kampung Waa, Banti sampai ke Aroanop. Kita hanya mengerahkan 50 orang anggota TNI saja yang dipimpin oleh Danbrigif 20/IJK selaku Dansatgas. Pada tanggal 19 kemarin para guru-guru ini dapat di evakuasi dari kampung Aroanop ke Timika,” singkat Kapendam.

Danbrigif 20/Ima Jaya Kolonel Inf Frits juga menyampaikan, paska diusirnya kelompok KKSB dari kampung Banti Ia ingin Pemda lebih memperhatikan nasib masyarakat setempat dengan memperbaiki seluruh fasilitas sekolah dan rumah sakit yang telah dihancurkan oleh KKSB. Bahkan jika diperlukan, untuk mengisi kekosongan pengajar sekolah, TNI siap menggantikannya sementara waktu. 

“Pesan dari bapak Presiden dan Bapak Menteri, masyarakat harus ikut serta dalam proses pembangunan fasilitas sekolah maupun rumah sakit. Tujuannya apa? agar masyarakat juga memiliki bangunan dan fasilitas tersebut karena masyarakat ikut membangun. Jadi apabila ada kelompok yang ingin membakar atau menghancurkan fasilitas ini, masyarakat bisa melawan karena proses pembangunan itu juga dari keringat masyarakat,” jelas Kolonel Frits.
***
Foto : Pendam Cendrawasih
Penulis : Arsen
Sumber : Infokomando