Kapal Selam Perancis Emeraude Dilaporkan Memasuki Selat Sunda, Apa Misinya


Infokomando - Kapal selam Prancis kelas Rubis Emeraude dilaporkan sempat mampir ke perairan Indonesia dan bertemu dengan Angkatan Laut RI.

Pertengahan April lalu, kapal selam itu dilaporkan telah kembali ke pangkalan mereka di Toulon, Prancis. Kapal selam itu telah menyelesaikan misi latihan bersama Angkatan Laut Australia dan Amerika Serikat di sekitar perairan Pasifik.

Menurut laporan Navy News, Captain Delaveau komandan kapal selam Emeraude mengungkapkan, bahwa keberadaannya di Laut China Selatan adalah untuk mengukur kemampuan militer China dan berhasil kembali tanpa terdeteksi. 

Kapal selam ini juga sempat mengunjungi Selat Sunda dan bertemu dengan kapal Angkatan Laut RI, sebelum KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali pekan kemarin.

Selain bertemu dengan Angkatan Laut Indonesia, kapal selam ini juga bertemu dengan Angkatan Laut Jepang dalam perjalanannya, seperti dilaporkan Naval News. 

Status KRI Nanggala saat ini sudah berubah menjadi tenggelam. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono menyakini tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan utara Pulau Bali akibat faktor alam dan bukan faktor kesalahan manusia.

Mengenal kapal selam Emeraude
Kapal selam Prancis ini termasuk tipe rubis. Tipe Rubis merupakan kelas kapal selam nuklir generasi pertama Angkatan Laut Perancis.

Tipe kapal selam ini disebut sebagai kapal selam nuklir paling kompak hingga saat ini. Unit pertama dari seri ini telah melakukan perbaikan besar-besaran di awal 90-an untuk meningkatkannya ke level Améthyste.

Kapal selam Perancis Emeraude setelah kembali dari LCS

Angkatan Laut Prancis mengoperasikan enam kapal selam kelas Rubis Amethyste dari pangkalan angkatan laut di Toulon, seperti dikutip dari Armed Forces. 

Tercatat bila kapal selam yang dibangun di Cherbourg Naval Dockyard of DCN, antaranya Rubis S601 yang ditugaskan pada tahun 1983, Saphir S602 (1984), Casabianca S603 (1987), Emeraude S604 (1988), Amethyste S605 (1992) dan Perle S606 (1993).

Mereka memiliki sistem pusat komputer untuk mendeteksi kapal selam, memproses informasi, dan melakukan penyerangan.

Lambung kapal rubis ini terbuat dari baja elastisitas tinggi 80 HLES. Kubah sonar dan menara komando terbuat dari material komposit. Sedangkan tabung torpedo yang diluncurkan rudal anti-kapal Exocet SM39 diproduksi oleh MBDA yang sebelumnya EADS Aerospatiale.

Kapal selam Emeraude membawa Rudal Exocet SM39

Kapal selam itu memiliki kapasitas untuk membawa 14 rudal dan torpedo dalam muatan campuran. Keempat tabung torpedo 533 mm dilengkapi dengan sistem ram pneumatik untuk mengeluarkan torpedo dari tabung.

Sistem propulsi Rubis Amethyste merupakan sistem turbo-listrik bertenaga nuklir. Kemudian ada Pressure Water Reactor (PWR) CAS 48 menyediakan 48MW dan SEMT-Pielstick diesel-listrik dan Jeumont Schneider 8 PA4 V 185 SM sebagai tenaga penggerak tambahan.

Kapal ini pertama diluncurkan pada 1986. Emeraude merupakan kapal selam keempat dari seri Rubis. Namun antara Mei 1994 dan Desember 1995, kapal selam ini dirombak sehingga kapal selam ini naik tingkat jadi level Amethyste.

Pada 30 Maret 1994, sebuah ledakan yang tidak disengaja terjadi di kompartemen mesin ketika kapal sedang melakukan latihan anti-kapal selam. Peristiwa ini menewaskan sepuluh orang yang sedang memeriksa ruang turbo-alternator, seperti melansir Wikia Military. 

Pada bulan Juni 2009, Émeraude dikirim ke Atlantik tengah untuk membantu pencarian perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit dari kecelakaan Air France penerbangan 447.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNNIndonesia.com