Israel Pernah Tolak PBB Kirim Pasukan Perdamaian Dari Negara Muslim Masuk Lebanon


Infokomando
- Pada 2006 lalu, pengiriman pasukan multinasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari sejumlah negara islam ke Lebanon yang saat itu tengah berkonflik dengan Israel pernah mendapat tentangan keras dari Israel.

Alasannya, selain tidak memiliki hubungan diplomatik, Israel khawatir negara-negara tersebut akan membantu Hizbullah melawan Israel.

"Israel tidak ingin melihat di dalam pasukan multinasional itu, ada tentara dari negara yang pemerintahnya mendukung Hizbullah," demikian sebuah pernyataan dari Perdana Menteri Israel saat itu Ehud Olmert seperti dikutip AFP, Senin (21/8/2006).

Penolakan Israel itu menimbulkan masalah bagi PBB yang mengalami kesulitan dalam mencari pasukan dari Eropa, untuk mengimbangi sumbangan pasukan dari negara-negara Muslim seperti Indonesia, Malaysia dan Bangladesh.

Melihat penolakan Israel, Indonesia dan Malaysia berkeras bahwa mereka berhak mengirim pasukan perdamaian ke Libanon meskipun ditentang Israel, karena kedua negara tidak mengakui negara Yahudi itu.

Pasukan Israel dan Artilerinya di Hula Valley

Bangladesh yang juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel mengatakan, pihaknya tahu tentang penolakan Israel kalau tentara dari Bangladesh menjadi anggota pasukan perdamaian di Libanon.

Ketiga negara mengecam keras Israel, selama 34 hari berlangsungnya konflik antara Israel dan Hizbollah di Libanon.

Penolakan Israel itu pun akhirnya secara tegas ditentang oleh Deputi Sekjen PBB yang saat itu dijabat oleh Mark Malloch Brown.

Kepada Media, Malloch mengatakan bahwa hanya PBB lah yang berhak memutuskan siapa yang boleh maupun yang tidak boleh ikut dalam Pasukan Perdamaian dibawah bendera PBB. 

Pasukan Perdamaian untuk Palestina
Saat ini desakan internasional terhadap PBB untuk mengirimkan pasukan perdamaiannya ke Palestina terus menggema seiring brutalnya serangan Israel ke Palestina yang mengakibatkan puluhan warga sipil meninggal termasuk diantaranya adalah anak-anak.

Israel hancurkan Al-Shorouk di Gaza

Indonesia sebagai salah satu negara yang paling aktif mengirimkan TNI ke negara konflik, mendorong adanya penerjunan pasukan perdamaian di wilayah Israel-Palestina melalui sidang darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun PBB.

Disisi lain, Turki dan Rusia juga membahas adanya pengerahan pasukan internasional untuk melindungi warga Palestina dari serangan rudal-rudal pesawat tempur Israel yang semakin mengganas.

"Saya mengundang seluruh dunia, terutama negara-negara muslim, untuk segera mengambil aksi efektif terhadap serangan-serangan Israel kepada Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, dan rumah rakyat Palestina," ujar Erdogan via Twitter, dikutip Selasa (11/5/2021).

Editor : Devina | Foto : Ist