Showing posts with label Mancanegara. Show all posts
Showing posts with label Mancanegara. Show all posts
IDEX 2023 : Hyundai Rotem Korsel Rilis Tank K2ME Khusus Untuk Timur Tengah

IDEX 2023 : Hyundai Rotem Korsel Rilis Tank K2ME Khusus Untuk Timur Tengah


Infokomando - Selama pameran International Defence Exhibition and Conference (IDEX) 2023 berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Perusahaan Pertahanan Korea Selatan Hyundai Rotem menampilkan model tank versi baru yang sudah disempurnakan dari Tank Tempur Utama (MBT) K2 yang dirancang khusus untuk pasar Timur Tengah.

Tank ini kemudian diberi nama K2ME yang berarti versi ekspornya K2 untuk Timur Tengah.

Sebagai alat pertahanan, MBT K2ME dilengkapi dengan armor baru yang menutupi turret dan hull. Selain itu, tank dilengkapi dengan sistem pendingin AC untuk menahan suhu tinggi atau panas berlebih yang biasa ditemukan di kawasan Timur Tengah.

Untuk pengemudi berada di tengah depan lambung, sedangkan komandan dan penembaknya berada diturret tengah.

Tank tersebut didesain hanya membawa tiga awak karena sistim reloadingnya sudah didesain otomatis.

Sebagai tank utama, K2ME memiliki bobot tempur kurang dari 60 ton dengan panjang 10,8 m, lebar 3,6 m, dan tinggi 2,4 m.

Persenjataan utama K2ME terdiri dari satu buah meriam jenis smoothbore kaliber 120mm dan mampu membawa 40 amunisi.

Sedangkan untuk persenjataan kedua tank ini dilengkapi senapan mesin koaksial 7,62 mm yang dipasang di sebelah kiri persenjataan utama. Selain itu ada senjata yang dioperasikan dari jarak jauh (RCWS) 12.7mm yang dipasang di palka komandan.

K2ME dilengkapi dengan paket lapis baja reaktif komposit yang dipasang di sekeliling turret dan di bagian depan dan samping lambung.

Tank juga dilengkapi dengan APS (Active Protection System) dengan sistem pendeteksi radar yang dipasang di bagian belakang di setiap sisi turret.

K2ME ditenagai oleh mesin Diesel yang menghasilkan 1.500 hp digabungkan dengan transmisi otomatis penuh.

Perlengkapan standar K2ME mencakup sistem perlindungan NBC kolektif, sistem pencegah kebakaran otomatis, pengendalian tembakan terkomputerisasi yang menawarkan fungsi pemburu-pembunuh, GPS, penglihatan siang dan malam, dan sistem manajemen pertempuran C4I, dan sistem kesadaran situasional 360°.

Optic hunter-killer tank adalah jenis sistem optik canggih yang dirancang untuk memungkinkan awak tank mendeteksi, melacak, serta melibatkan target dengan tingkat akurasi dan kecepatan yang tinggi.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : -
Prajurit Divif 1 Kostrad Gelar Latma Small Army Competition Diatas Kapal Induk Australia

Prajurit Divif 1 Kostrad Gelar Latma Small Army Competition Diatas Kapal Induk Australia


Infokomando - Prajurit Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad melaksanakan kegiatan Latihan Bersama (Latma) dengan Angkatan Darat Australia dalam bentuk kegiatan yang bernama "Latma Small Army Competition" yang digelar di JICT Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Jumat (25/11/2022).

Kegiatan Latma yang dilaksanakan di atas kapal induk AD Australia tersebut diawali dengan kegiatan pengenalan senjata EF 88 Steyr, menembak simulator pistol dan melaksanakan drill simulasi Pertempuran Jarak Dekat (PJD).


Kegiatan Latma diakhiri dengan tukar menukar cinderamata antar kedua pasukan yang melaksanakan latihan sebagai wujud apresiasi atas pelaksanaan kegiatan Latma.

Dengan dilaksanakannya Latma tersebut akan dapat menambah wawasan dan meningkatkan semangat kebersamaan prajurit Divif 1 Kostrad  yang pada akhirnya akan tercapai soliditas di antara militer kedua kedua negara.

Wakil Asisten Operasi (Waasops) Divif 1 Kostrad Letkol Inf Wira Muharomah mengatakan bahwa "melalui latihan bersama ini, memungkinkan Angkatan Darat kedua negara dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya. Diharapkan koordinasi dan kerjasama antara TNI AD dan AD Australia akan semakin erat".

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Penkostrad
Setelah Belasan Jet Tempur, Kini Giliran Coast Guard China Ikut Terobos Perairan Malaysia

Setelah Belasan Jet Tempur, Kini Giliran Coast Guard China Ikut Terobos Perairan Malaysia


Infokomando - Satu kapal coast guard China (CCG) dilaporkan menerobos wilayah perairan Malaysia di Laut China Selatan pada pekan lalu, beberapa hari setelah 16 jet militer Beijing melanggar batas udara Negeri Jiran.

Kepala Kapten Badan Aparat Maritim Malaysia (MMEA), Fauzi Othman, menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan mengenai penerobosan ini pada 4 Juni lalu.

"Ya, saya mengonfirmasi bahwa kami menerima laporan CCG menerobos perairan kami pada 4 Juni. Aset kami, termasuk Angkatan Laut Malaysia terus memantau keadaan," ujar Othman kepada Malay Mail, Selasa (8/6).

Insiden ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah 16 jet China menerobos wilayah udara Malaysia di Kalimantan Utara pada 1 Juni. Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) langsung mengintersepsi belasan jet China tersebut.

Berdasarkan keterangan TUDM, jet tempur China itu melancarkan "formasi taktis" dan terbang di dalam radius 60 mil laut di perairan mereka di Laut China Selatan.

Sebagaimana dilansir AFP, pemerintah China menyatakan bahwa pesawat tersebut hanya melakukan latihan rutin dan tak melanggar batas wilayah.

Selama ini, China memang terlibat sengketa wilayah di Laut China Selatan dengan sejumlah negara, termasuk Malaysia.

Dalam beberapa tahun belakangan, nelayan Malaysia pun kerap melaporkan kehadiran kapal China di Beting Patinggi Ali, salah satu kompleks yang kurang diperhatikan di LCS.

Sementara itu, China memang sedang terus memperkuat kehadiran mereka di Laut China Selatan. Selain Malaysia, Filipina juga terlibat perseteruan dengan China di LCS dalam beberapa bulan belakangan.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNNIndonesia.com
Jet Tempur F-5 Tiger II Iran Alami Kecelakaan, 2 Pilot Dinyatakan Tewas

Jet Tempur F-5 Tiger II Iran Alami Kecelakaan, 2 Pilot Dinyatakan Tewas

Pesawat Tempur F-5 Tiger milik IRIAF. (Photo : Commons Wikimedia) 

Infokomando - Sebuah jet tempur Milik Islamic Republic of Iran Air Force (IRIAF)  mengalami kecelakaan, di kota Dezful, barat daya Iran, sekitar 444 km dari Teheran, ibu kota Iran, Selasa (1/6/2021) kemarin.

Pesawat berjenis F-5E Tiger II yang diawaki Pilot Basati dan Kopilot Hossein Nami ini, mengalami kecelakaan sesaat sebelum lepas landas.

Stasiun penyiaran Iran, IRIB menyebut kedua pilot tewas karena kursi lontar yang digunakan tidak berfungsi dengan baik. 

Kabarnya, kecelakaan terjadi karena pesawat mengalami kendala teknis dan kini tengah diselidiki oleh pihak Angkatan Udara Iran.

"Pihak berwenang (IRIAF) tengah menyelidiki kecelakaan ini," dikutip dari Al Arabiya, Selasa (1/6/2021).

Angkatan Udara Iran sendiri tercatat memiliki 48 unit pesawat tempur jenis F-5. Pesawat buatan Amerika Serikat tersebut diperoleh Iran dari Revolusi Islam 1979.  Selain F-5, Iran juga memiliki Skadron MIG dan Sukhoi yang semakin menua karena sanksi barat (Embargo).

Jet Tempur F-5E Tiger II Ini merupakan pesawat tempur supersonik yang kerap digunakan untuk mendukung latihan sekaligus melindungi Iran dari ancaman musuh.

Editor : Devina | Foto : Ist | Penulis : Riffo 
Kapal Perang AS dikerumuni UFO, Pentagon: Pemeriksaan Sedang Berlangsung

Kapal Perang AS dikerumuni UFO, Pentagon: Pemeriksaan Sedang Berlangsung


InfokomandoBaru-baru ini youtuber sekaligus pembuat film dokumenter, Jeremy Kenyon Lockyer Corbell, lebih dikenal Jeremy Corbell, mengunggah video tentang puluhan Unidentified Flying Object (UFO) mengerumuni kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat.  Video berdurasi 45 detik tersebut, diunggah di channel pribadi milik artis 44 tahun ini, pada Jumat (28/5/2021).

Di video tersebut, terlihat layar radar armada US Navy dikerumuni 14 obyek tak dikenal.  Terdengar pula sejumlah personel yang tengah berdiskusi mengenai penampakan benda aneh tersebut. Bahkan, beberapa personel berusaha menandai arah dan jarak benda-benda yang bergerak dengan cepat.

Dalam kolom keterangan, Corbell menulis bahwa video ini diambil pada, Senin (15/7/2019), di Combat Information Center (CIC) USS Omaha, di lepas pantai California dekat San Diego. Ia menjelaskan salah satu obyek asing itu tampak memasuki air di beberapa titik.

Tangkapan layar radar Kapal US Navy

Corbell juga menuturkan benda asing yang masuk ke laut itu ditelusuri oleh kapal selam, namun kapal selam itu tak temukan jejaknya lokasi yang dimaksud.

"Bukti paling mengesankan yang kami saksikan adalah ketahanan mereka. Rekaman tersebut berlangsung lebih dari satu jam, dengan semua benda yang terdeteksi radar menghilang begitu saja. Kami tidak pernah bisa mengetahui ke mana mereka pergi," ujar Corbell, dikutip dari laman Kompas.com.

Menanggapi video tersebut, Pejabat Departemen Pertahanan AS membenarkan dan menyebut bahwa video tersebut diambil oleh personel Angkatan Laut Amerika Serikat.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa video (UFO) yang Anda kirim diambil oleh personel Angkatan Laut," ungkap juru bicara Pentagon kepada NBC, dilansir Kompas.com, Minggu (30/5/2021).

Jubir Pentagon menambahkan, peristiwa yang terjadi dalam video tersebut, sedang dalam penyelidikan Unidentified Aerial Phenomena Task Force (UAPTF) yakni satuan tugas fenomena udara tak teridentifikasi. Dan hingga saat ini masih dalam status “pemeriksaan yang sedang berlangsung”. 

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Kompas.com
Iran Pamerkan Sistem Rudal Permukaan ke Udara Jarak Pendek Terbarunya

Iran Pamerkan Sistem Rudal Permukaan ke Udara Jarak Pendek Terbarunya


Infokomando
- Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran telah memperkenalkan sistem pertahanan udara jarak pendek terbarunya yakni rudal permukaan-ke-udara (SAM) yang diberi nama Khordad 3 pada 21 Mei lalu.

Melihat dari segi tampilan kendaraan pengusungnya, SAM Khordad 3 Iran disebut masih ada hubungan dengan Buk Series buatan Rusia. SAM Khordad 3 dilaunching pada 2014 dan diklaim pernah menembak jatuh pesawat udara tak berawak RQ-4A Global Hawk milik Angkatan Laut AS yang terbang 22.000 kaki di atas Teluk Oman pada 20 Juni 2019 lalu dari jarak 70 km.

RQ-4A Global Hawk

Tapi kali ini Iran memamerkan Sistem SAM Khordad 3 dengan tampilan baru dimana unit peluncur dan radar transporter erector (TELAR) yang terpasang sudah mendapat perombakan. SAM Khordad 3 varian baru dilengkapi dua pods peluncur dengan masing-masing dapat diisi empat rudal.

"Ia mampu menembakkan rudal jarak pendeknya yang canggih dan mengcounter semua ancaman seperti rudal jelajah, drone, helikopter, dan bom yang dijatuhkan dari pesawat," kata Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan Pasukan Dirgantara IRGC.

IRGC merilis rekaman yang menunjukkan adanya pengujian sistem dan komandan senior IRGC diperlihatkan sedang melakukan pemeriksaan di sebuah fasilitas pembuatan rudal, dimana hal itu membuktikan Iran telah siap melakukan produksi massal.

Ayatollah Ali Khamenei melihat Khordad 3

Kantor Berita Tasnim melaporkan bahwa beberapa rudal yang terlihat di fasilitas tersebut tertulis 'command guidence' di atasnya dalam bahasa Persia, yang mengindikasikan bahwa rudal-rudal tersebut tidak memiliki radar yang dapat mencari sasarannya sendiri akan tetapi diarahkan ke sasaran langsung oleh TELAR.

Pada bagian hidung kerucutnya pun tidak transparan layaknya rudal berpemandu dengan frekuensi radio yang dibutuhkan oleh radar pencari. Mereka juga memiliki empat kabel yang dapat menjadi antena untuk digunakan menerima perintah panduan dari TELAR.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Janes.com
Rusia Tempatkan Pesawat Pembom Tupolev Tu-22M3 Untuk Pertama Kalinya di Suriah

Rusia Tempatkan Pesawat Pembom Tupolev Tu-22M3 Untuk Pertama Kalinya di Suriah


Infokomando - Pesawat pembom modern jarak jauh milik Rusia Tupolev Tu-22M3 telah terbang ke Pangkalan Udara Khmeimim Rusia di Suriah untuk penempatan permanen pertama kali.

Sebelumnya, pangkalan itu telah diperbaiki dan di rekonstruksi terutama pada bagian landasan pacu yang dibuat lebih panjang agar dapat digunakan oleh semua pesawat militer Rusia.

Pangkalan udara tersebut dibuat pada masa Uni Soviet dan sekarang akan digunakan sebagai basis pangkalan pesawat Tu-22M3 telah mengalami modernisasi ekstensif.

Pesawat tersebut awalnya bermarkas di Rusia dan pernah digunakan terbang ke Suriah untuk misi tertentu, namun kini akan berbasis di Khmeimim, di pantai Mediterania.

Sudah lama Rusia menjadi sekutu Suriah, dan telah terlibat dalam Perang Sipil Suriah sejak 2015, ketika diundang oleh pemerintah Damaskus, yang dipimpin Presiden Bashar Assad.

Bersama rezim Assad, Rusia membantu memerangi pemberontakan yang berkembang di negara itu.

Dengan direkonstruksinya pangkalan udara Khmeimim, yang mencakup pemasangan penerangan baru dan peralatan komunikasi radio, semua jenis pesawat yang digunakan oleh angkatan bersenjata Rusia sekarang dapat menggunakannya untuk lepas landas dan mendarat.

Tu-22M3 merupakan pesawat pembom serbu yang melakukan penerbangan perdananya pada 20 Juni 1977.

Tupolev Tu-22M3 lepas landas

Pada 2018 lalu, pesawat ini sudah menjalani tahap modernisasi. Menurut laman resmi Tupolev yang membuat pesawat itu, senjata perang tersebut sekarang memiliki radius dan efektivitas tempur yang jauh lebih besar.

Sebelumnya pada Maret lalu, pesawat pembom Tu-22M3 mengalami sebuah insiden yang menewaskan 3 awak pesawat. Dimana kursi lontar pesawat tiba-tiba menyala dan melempar ketiga awaknya saat sedang bersiap lepas landas.

Kecelakaan mengerikan pesawat pengakut senjata nuklir itu terjadi di lapangan terbang Shaikovka, sekitar 200 mil (321,9 kilometer) barat daya Moskwa.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Turki Sukses Uji Coba Penembakan Rudal Dari Kapal Permukaan Tanpa Awak Buatannya

Turki Sukses Uji Coba Penembakan Rudal Dari Kapal Permukaan Tanpa Awak Buatannya


Infokomando - Kapal perang permukaan tanpa awak (Armed Unmanned Marine Vehicle) Turki, ULAQ, berhasil melakukan uji coba penembakan rudal kapal permukaan untuk pertama kalinya ke sasaran darat..

ULAQ, sukses menghancurkan target darat dengan akurasi tepat dalam penembakan pertama yang dilakukan sebagai bagian dari latihan angkatan laut Denizkurdu 2021 dilaut Mediterania Timur dan Laut Aegea, Turki, Jumat (28/5/2021).

Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan melalui Twitter, ULAQ berhasil meluncurkan rudal andalannya CIRIT yang memiliki jangkauan sejauh 8 kilometer.

Platform tak berawak itu awalnya diluncurkan dan melalui serangkaian uji coba sea trial pada Januari lalu. Untuk saat ini memang masih sebatas prototipe, dan belum diproduksi dalam jumlah masif. Namun demikian, senjata ini adalah yang pertama dimiliki oleh militer Turki. 

Kapal permukaan tanpa awak ULAQ Turki

Kapal tanpa awak ini dalam operasionalnya nanti akan dikendalikan dari stasiun pengendali yang ada di pantai dan saat ini stasiun pengendalinya telah rampung dibangun. Untuk pengiriman dan produksi massal ULAQ sendiri akan dimulai pada minggu-minggu berikutnya.

Kapal permukaan tanpa awak dengan berbagai misi
ULAQ adalah nama keluarga produk Unmanned Surface Vehicle (USV) yang dikembangkan oleh aliansi kuat ARES Shipyard dan Meteksan Defense System.

ULAQ memiliki pod dengan empat rudal CIRIT yang dipandu laser, dan dua peluncur rudal anti-tank jarak jauh (L-UMTAS) yang dipandu laser, keduanya dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turki terkemuka lainnya, Roketsan.


Hebatnya lagi, kapal perang tanpa awak ini juga dilengkapi perangkat elektronik yang memungkinkannya untuk menangkal serangan jamming yang dapat mengganggu sinyal GPSnya.

Kendaraan tempur ini diklaim bakal berfungsi secara maksimal untuk berbagai misi seperti peperangan asimetris, pengawalan bersenjata, pengintaian hingga operasi intelijen.

ULAQ adalah tipe kapal perang kelas medium. Meskipun tak berawak dan dikendalikan dari pusat komando, kapal perang ini didesain mampu menjelajahi lautan sejauh 400 kilometer dengan kecepatan maksimal 35 knot (65 kilometer per jam). Dibawah ini adalah spesifikasi kapal tanpa awak Turki ULAQ.

 Spesifikasi:
 Panjang: 11 meter
 Kecepatan: 35 knot
 Jarak tempuh: 215 Nautical Miles
 Persenjataan: rudal 4 x CIRIT dan 2xUMTAS
 Stasiun kontrol: Dapat dikontrol dari stasiun darat dan laut

Editor : Devina | Foto : Ist 
Frustrasi Lawan Hamas, Pilot Jet Tempur Israel Asal Serang Bangunan di Gaza

Frustrasi Lawan Hamas, Pilot Jet Tempur Israel Asal Serang Bangunan di Gaza


Infokomando
- Sejumlah pilot jet tempur Israel mengaku bila mereka sengaja membombardir sejumlah bangunan di Jalur Gaza, Palestina, karena frustrasi dengan milisi Hamas atau Jihad Islam selama perang sebelas hari.

Dilansir Middle East Eye, Selasa (25/5), sejumlah gedung di Jalur Gaza menjadi sasaran jet-jet tempur Israel untuk dihancurkan dari udara. Mereka beralasan gedung itu digunakan oleh kelompok Hamas untuk melakukan koordinasi serangan ke Israel.

Selain itu, mereka menyerang sejumlah gedung atau bangunan di Gaza untuk menghancurkan terowongan yang dibangun milisi Hamas untuk menyerang. Akan tetapi, pengakuan dari para pilot jet tempur Israel justru mengungkap sisi lain.

"Saya menjalankan misi serangan udara dan merasa menghancurkan bangunan sebagai cara menyalurkan rasa frustrasi terhadap apa yang terjadi terhadap kami yang dilakukan oleh kelompok milisi di Gaza," ujar seorang pilot jet tempur Israel, Mayor D, yang identitasnya dirahasiakan, seperti dikutip dari stasiun televisi Channel 12.

"Kami gagal menghentikan serangan roket dan menewaskan pemimpin organisasi ini, jadi kami memilih menghancurkan gedung," ujar Mayor D.

Diketahui stasiun televisi Channel 12 telah mewawancarai sejumlah pilot AU Israel pada pekan lalu.

Selama sebelas hari berperang, serangan udara Israel telah menghancurkan sembilan gedung dan sejumlah rumah penduduk di Jalur Gaza. Mereka juga meledakkan gedung al-Jalaa, yang disewa sebagai kantor biro oleh sejumlah media massa asing seperti Associated Press, Al-Jazeera dan Middle East Eye.

Tindakan Israel ini menuai kecaman dari berbagai organisasi media massa dan perlindungan hak asasi manusia.

Dalam peperangan itu, sebanyak 248 penduduk Gaza dinyatakan meninggal akibat serangan udara Israel. Sementara sebanyak 1.948 orang lainnya mengalami luka-luka mulai dari luka hingga berat.

Sedangkan menurut catatan Israel, kelompok milisi Palestina di Jalur Gaza seperti Hamas dan Jihad Islam telah meluncurkan sekitar 4.000 roket. Sebanyak 12 penduduk Israel tewas dalam serangan roket tersebut.

Kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata pada 21 Mei pukul 02.00 waktu setempat.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNNIndonesia.com
Iran Beri Nama Drone Tempur Barunya "Gaza" Sebagai Simbol Perlawanan Dan Penghormatan

Iran Beri Nama Drone Tempur Barunya "Gaza" Sebagai Simbol Perlawanan Dan Penghormatan


Infokomando - Iran telah meluncurkan drone tempur baru yang dapat dipersenjatai rudal dengan nama 'Gaza'. Pemberian nama Gaza dimaksudkan untuk menghormati para pejuang Palestina sekaligus sebagai simbol perlawanan terhadap Zionis Israel.

Iran menganggap senjata-senjata seperti itu dapat dijadikan sebagai pencegah dan kekuatan pembalasan terhadap Amerika Serikat dan musuh lainnya, termasuk Israel, jika terjadi perang.

Barat melihat rudal yang dimiliki Iran merupakan ancaman militer konvensional terhadap stabilitas regional dan kemungkinan mekanisme pengiriman senjata nuklir jika Teheran mengembangkannya.

Namun Iran membantah tudingan barat yang mengatakan Iran sedang mencoba membangun senjata nuklir.

Drone Tempur Iran Bisa Terbang 35 Jam
Dilaporkan oleh kantor berita IRNA, Pengawal Revolusi Iran mengatakan drone yang baru dikembangkan itu mampu terbang selama 35 jam dengan jarak 1250 mil serta dapat membawa muatan 13 bom dan 500 kg (1.100 lbs) peralatan elektronik.

Drone tempur Iran yang dapat dipersenjatai

Kepala Pengawal Revolusi, Mayjen Hossein Salami, mengatakan pesawat tak berawak baru itu diberi nama 'Gaza' sebagai bentuk penghormatan Iran kepada 'orang-orang di negeri itu yang berdiri hari ini melawan invasi dan agresi Zionis', seperti yang dikutip dari laman web Pengawal.

Meskipun para pemimpin kelompok militan Palestina di Gaza, termasuk Hamas dan Jihad Islam, telah sering memuji dukungan keuangan dan militer Iran, Teheran biasanya tidak memberikan konfirmasi publik tentang pasokan senjatanya.

Tetapi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tahun lalu memuji pasokan senjata Teheran ke Palestina.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Konflik Israel - Palestina, Menhan Malaysia : Kami Siap Kirim Pasukan Bila Diminta PBB

Konflik Israel - Palestina, Menhan Malaysia : Kami Siap Kirim Pasukan Bila Diminta PBB


Infokomando - Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan negaranya siap mengirim Angkatan Tentara Malaysia (ATM) ke Palestina untuk misi menjaga perdamaian bila ada permintaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dijelaskan olehnya bahwa Malaysia tidak bisa mengirim tentaranya begitu saja tanpa persetujuan atau undangan PBB. Karena selain melibatkan hukum internasional, Malaysia tidak dapat membuat keputusan secara sepihak.

"Kalau PBB meminta pasukan (ATM) kami ada di sana, maka kami akan kirim, Insya Allah," katanya seperti dikutip dari New Straits Times, Selasa, 18 Mei 2021.

Ismail Sabri menjelaskan bila selama ini Malaysia biasa mengirim tentaranya untuk misi penjaga perdamaian di bawah PBB seperti ke Lebanon, Sierra Leone, Filipina, Sudan, dan Kongo.

Pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon

Pada kasus Israel - Palestina, sejumlah negara Islam seperti Malaysia, Indonesia dan Brunei menyerukan adanya intervensi internasional untuk mengatasi konflik yang sedang berlangsung di Palestina. Negara-negara tersebut juga mendesak agar segera dilakukan sidang Majelis Umum PBB darurat.

Dalam pernyataan bersama, para pemimpin dari tiga negara itu mendorong seluruh negara yang tergabung dalam ASEAN agar menghasilkan Resolusi Perdamaian untuk mengakhiri kekejaman yang dilakukan Israel terhadap orang-orang Palestina.

Pernyataan tersebut ditandatangani langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Presiden Indonesia Joko Widodo, dan Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah.  

Editor : Devina | Foto : Ist 
Iba Melihat Palestina, Banyak Pilot AU Israel Membelot Dan Sebut Negaranya Sebagai Teroris

Iba Melihat Palestina, Banyak Pilot AU Israel Membelot Dan Sebut Negaranya Sebagai Teroris


Infokomando -Seorang mantan pilot Angkatan Udara Israel, Yonatan Shapira, menyebut pemerintahannya dan angkatan bersenjata negara Israel sebagai kelompok teroris yang dijalankan oleh penjahat perang. 

Dia menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah sesi wawancara dengan kantor berita Turki, Anadolu Agency, yang dikutip Middle East Monitor.

"Saya menyadari selama masa Intifada Kedua ternyata Angkatan Udara Israel dan militer telah melakukan kejahatan perang, meneror jutaan penduduk Palestina. Begitu saya tahu dan menyadari, saya memutuskan bukan cuma keluar dari kesatuan tetapi juga membujuk pilot lainnya yang juga menolak melakukan kejahatan itu," kata Shapira.

Shapira yang menyandang pangkat terakhir kapten akhirnya memutuskan keluar dari AU Israel pada 2003. Saat itu sedang berkecamuk gerakan perlawanan Intifada Kedua dari Palestina.

"Sebagai anak-anak di Israel, saya dibesarkan dengan pemahaman dan pendidikan Zionis yang sangat militeristik. Kita sama sekali tidak pernah tahu soal Palestina, kita tidak tahu soal Tragedi (Nakba) 1948, kita juga tidak tahu soal penindasan yang sedang terjadi," lanjut Shapira.

Setelah hengkang dari AU Israel, Shapira semakin gencar untuk mengajak rekannya sesama pilot atau perwira untuk menolak perintah atasan yang menyuruh menyerang penduduk Palestina.

Sejak 2003 sampai saat ini tercatat ada 27 pilot AU Israel yang memutuskan keluar untuk mengikuti langkah Shapira.

Yonathan Saphira eks pilot AU Israel

Peperangan antara Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei, beberapa hari sebelum perayaan Idul fitri. Alasan Hamas menggelar serangan roket adalah untuk membalas sikap aparat keamanan Israel yang terus menghalangi dan menyerang warga Palestina saat beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Selain itu, mereka juga membalas sikap pemukim ilegal Israel yang semena-mena untuk mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.

Sedangkan Israel mengklaim melakukan pembalasan terhadap Hamas dan berupaya melindungi penduduknya dari aksi terorisme.

Sampai saat ini tercatat ada 212 penduduk Jalur Gaza, Palestina, meninggal akibat serangan udara brutal Israel yang hampir setiap hari terjadi.

Dari jumlah korban yang meninggal itu, tercatat 61 orang adalah anak-anak dan 36 orang merupakan perempuan. Kemudian untuk korban luka-luka saat ini mencapai lebih dari 1.400 orang.

Sementara untuk korban jiwa di pihak Israel dalam peristiwa saling serang dengan Hamas hanya mencapai sepuluh orang. Di antaranya adalah seorang perawat asal India, seorang anak berusia lima tahun dan seorang tentara Israel.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNNIndonesia.com
Ini Alasan Kenapa Palestina Tidak Memiliki Tentara Sendiri Meski Telah Digempur Israel Habis-Habisan

Ini Alasan Kenapa Palestina Tidak Memiliki Tentara Sendiri Meski Telah Digempur Israel Habis-Habisan


Infokomando - Israel terus gencar melakukan serangan militer ke Palestina, tapi kenapa tidak ada satupun tentara dari Palestina baik Darat, Laut dan Udara yang ikut berperang membela negaranya? Pertanyaan ini pasti muncul dibenak setiap orang yang penasaran dengan alasannya.

Jawabnya adalah karena Palestina masih belum diakui sebagai negara yang berdaulat yang ditetapkan secara internasional. Tapi meski begitu, Palestina memiliki Pasukan Keamanan Nasional Palestina yaitu paramiliter dari Otoritas Nasional Palestina (PNA).

Pasukan yang ada tersebut hampir mencakup semua bidang kecuali Paspampres, Keamanan Dalam Negeri, dan Intelijen. Alasan kenapa Palestina tidak diakui sebagai negara, tak lain karena masih ada 50 negara anggota PBB yang tidak mengakui Palestina sebagai negara. Hal itu akhirnya berdampak pada nasib Palestina dan tidak dapat membentuk tentaranya sendiri.

Namun meski 50 negara tidak mengakui Palestina sebagai negara, sudah ada 135 negara anggota PBB lainnya yang secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka yaitu Rusia, China, India, Yugoslavia, Sri Lanka, Malta, Zambia dan Indonesia.

Lalu siapa saja negara-negara yang tidak mengakui Palestina antara lain Israel, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Spanyol, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan lain-lain.

Melansir dari artikel Kompas.com pada 17 Juli 2020 lalu, konflik Israel Palestina bermula dari ambisi bangsa Yahudi yang ingin mendirikan negara Israel diwilayah Palestina.

Israel dan Palestina ingin mendirikan negara di wilayah yang sama sehingga muncul konflik. Amerika Serikat dan negara-negara Barat mengambil sikap tidak mengakui Palestina sebagai negara karena lebih mendukung Israel.

Dilansir dari Welcome to Palestine, sejak Kesepakatan Oslo 1993 berlaku Pasukan Keamanan Nasional beroperasi di wilayah yang dikendalikan PNA. Pada 2003 organisasi-organisasi itu lalu bergabung menjadi Badan Keamanan Palestina dimana cakupan tanggung jawabnya meliputi penegakan hukum secara umum. 

Perjanjian bilateral antara PNA dan Israel membatasi ukuran, persenjataan, dan struktur pasukan yang dimiliki. Perjanjian tersebut memberi Israel hak untuk meninjau calon yang direkrut dan menahan persetujuan jika mereka mau. 

Pada tahun 2007, Pasukan Keamanan Nasional Palestina berjumlah sekitar 42.000 prajurit. Hamas yang menguasai Gaza juga memiliki sayap militer bernama Brigade Izz Ad-Din Al Qassam, yang dibentuk pada awal 1990-an sebagai gerakan perlawanan bersenjata untuk melawan pasukan pendudukan Israel.

Namun oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Mesir, dan Jepang, Hamas terdaftar sebagai organisasi teroris. Sementara itu negara-negara seperti Rusia, Turki, China, dan Swiss tidak memasukkan Hamas sebagai organisasi teroris. 

Khusus untuk sayap militernya, Brigade Izz Ad-Din Al Al Qassam oleh Inggris, Australia, dan Selandia Baru dimasukkan sebagai organisasi teroris dikarenakan organisasi tersebut merupakan bagian integral dari Hamas dan berada di bawah ideologi mereka. 

Akan tetapi meskipun begitu, brigade tersebut memiliki kemandirian yang cukup besar dan pemimpin sendiri. Sayap militer itu juga menganggap diri mereka sebagai kekuatan perlawanan yang sah dan resmi untuk melawan pasukan pendudukan Israel, sehingga termasuk salah satu jawaban mengapa Palestina tidak mempunyai tentara.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Kompas.com
Israel Terancam Perang Besar, Hamas - Hizbullah dan Kelompok Pejuang Palestina Mulai Bersatu

Israel Terancam Perang Besar, Hamas - Hizbullah dan Kelompok Pejuang Palestina Mulai Bersatu


Infokomando - Pada Senin (17/5/2021) malam, ketegangan terlihat di perbatasan Lebanon-Israel, ketika beberapa roket ditembakkan dari arah Lebanon ke wilayah Israel.

Namun Israel menyatakan bila keenam roket yang ditembakkan tersebut gagal dan akhirnya jatuh di dalam wilayah Lebanon.

Tentara mengatakan bahwa artileri milik Israel kemudian membalas tembakan ke Lebanon selatan.

Sirene tanda adanya serangan udara dibunyikan di sebuah permukiman Israel dekat perbatasan dan warga diperintahkan untuk menyiapkan tempat perlindungan dari bom.

"Kami terjaga di malam hari dan mendengar pemboman, tetapi kami tidak terlalu memperhatikannya. Kemudian kami keluar dan mendengar tembakan gencar keluar dan kemudian mereka membalas," ujar penduduk Hassan Lamah, seperti dikutip dari The Associated Press.

Insiden itu terjadi di dekat lokasi unjuk rasa yang dilakukan di sepanjang perbatasan Lebanon pada hari Jumat.

Pasukan Hizbullah

Dalam satu insiden, pengunjuk rasa telah melanggar pagar perbatasan dan memasuki wilayah Israel.

Tentara Israel kemudian menembak dan membunuh satu orang, yang kemudian diidentifikasi oleh milisi Lebanon Hizbullah sebagai salah satu pejuangnya.

Tentara Hamas dan Fatah Bersatu
Warga Indonesia di Gaza, Muhammad Husein mengabarkan jika semua faksi di Palestina bersatu melawan agresi militer Israel.

Dua kekuatan militan di Palestina yakni Hamas dan Fatah dikabarkan bersatu padu melawan serangan Israel ke Gaza dan Masjidil Al Aqsa.

Seperti diketahui Hamas memiliki sayap militer bernama Brigade Izz Ad-Din Al Qassam sementara Fatah memiliki pasukan militer bernama Al-Asifah.

Selain dua kelompok itu ada juga Jihad Islam, dan lainnya.

"Mereka saat ini bersatu dalam apa yang mereka sebut 'Ruang Koordinasi'," kata Husein saat live di youtube Ustadz Adi Hidayat Selasa (18/5/2021) malam.

Husein pun menyakini kelompok-kelompok Palestina yang selama ini berbeda dalam pandangan politik kini bersatu dalam hal melawan Israel.

Bahkan, kata Husein, perlawanan rakyat Palestina kali ini adalah gerakan Intifada.

Intifada perlawanan total

Intifada adalah gerakan perlawanan jalanan yang dilakukan oleh rakyat Palestina dari berbagai golongan yakni agama, nasionalis, dan komunis.

Gerakan ini pernah meletus pada tahun 1987-1993 dan gerakan intifada kedua pada tahun 2000-2003.

Selain itu, Husein juga mengabarkan soal kondisi dalam negeri Israel yang tidak stabil. "Terjadi pemberontakan di beberapa kota Israel dan itu sangat parah banget," lanjutnya.

Lod adalah salah satu kota di Israel yang saat ini sedang terjadi perang saudara dan sudah memakan korban jiwa.

Masalah lain yang dihadapi Israel, kata Husein adalah tidak efektifnya Iron Dome penangkal serangan udara milik Israel.

Akibatnya, serangan roket-roket Hamas dan pejuang Palestina lainnya dengan mudah menjangkau kota-kota di Israel.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Israel Menantang Perang Semua Negara Pendukung Hamas Termasuk Malaysia dan Turki

Israel Menantang Perang Semua Negara Pendukung Hamas Termasuk Malaysia dan Turki


Infokomando - Setelah menyerang Palestina yang merupakan markas Hamas, Israel dengan beraninya menantang sejumlah negara lain untuk berperang.

Negara yang ditantang oleh Israel yakni negara yang merupakan sekutu dari Hamas.Negera sekutu Hamas tersebut yakni Turki, Iran, hingga negeri Jiran Malaysia.

Kabar tantangan perang Israel kepada sekutu Hamas ini dilaporkan media Channel 13. Bahkan Israel dikabarkan akan mengerahkan seluruh alutsista atau senjata perangnya untuk melawan sekutu Hamas ini.

Hal itu diungkapkan oleh Jonathan Schanzer, orang yang berpengaruh dan juga pejabat di Amerika Serikat pada Sabtu (15/5/2021).

Pekan lalu, nama Malaysia menjadi sorotan dunia setelah sekelompok peretas dari Malaysia berhasil meretas lebih dari 120 situs Israel yang melibatkan database negara tersebut. 

Keberhasilan dan kehebatan kelompok hacker dari Malaysia secara tidak langsung telah mempengaruhi sistem keamanan siber Israel.

Tak ketinggalan adalah para warganet Malaysia yang konsisten melontarkan komentar di halaman Facebook Israel dalam mengutuk tindakan mereka terhadap Palestina.

Jonathan Schanzer dalam akun Twitter-nya, mengonfirmasi bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diberikan 'lampu hijau' dalam menyasar sekutu Hamas termasuk Turki, Qatar, Iran hingga Malaysia.

“Channel 13 melaporkan bahwa IDF telah memberikan lampu hijau untuk menargetkan ‘semua’ operator Hamas di ‘semua’ level, baik di dalam maupun di luar Gaza. Implikasi yang jelas untuk Iran, Turki, Qatar, Malaysia, dll”, tulisnya.

Jonathan peringatkan Malaysia

Pernyataan yang dilontarkan itu pun rupanya mendapat perhatian serius dari Kementerian Dalam Negeri Malaysia tentang ancaman dari pasukan Israel. 

Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Hamzah Zainudin menginformasikan kepada masyarakat agar tenang karena situasi di dalam negeri masih terkendali.

Sebelumnya, pernyataan dari Angkatan Bersenjata Malaysia di mana para peretas dari Israel siap melakukan serangan balik setelah sejumlah besar situs web dan basis data mereka diretas melalui #OpsBedil dan #OpsIsrael.

Menyerang dengan 'Kekuatan Penuh'
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan pasukan Israel di Gaza akan belanjut dengan "kekuatan penuh".

Netanyahu mengatakan itu ketika dilaporkan ada 42 orang yang tewas dalam serangan udara oleh pihak Palestina yang meratakan 3 bangunan, seperti yang dilansir dari Sky News pada Minggu (16/5/2021).

Komentar pria 71 tahun tersebut muncul saat Dewan Keamanan PBB bertemu untuk membahas kekerasan, dengan sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres yang menyerukan diakhirinya segera kekerasan dalam konflik Palestina dan Israel.

Mengutip dari Kompas.com, Netanyahu mengatakan dalam pidatonya di televisi, "Kampanye kami melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketentraman Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu."

Sementara serangan tunggal Israel paling mematikan dalam konflik selama sepekan, membuat jumlah orang yang tewas di wilayah Palestina sejak pertempuran meletus pada Senin lalu (10/5/2021) menjadi 188, termasuk 55 anak-anak.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan ada 16 wanita dan 10 anak di antara yang tewas dalam serangan udara pada Minggu pagi waktu setempat (16/5/2021) saat sejumlah rumah dihancurkan.

Militer Israel mengatakan kematian itu "tidak disengaja". Disebutkan bahwa itu terjadi saat menargetkan kehancuran sistem terowongan militan, yang menyebabkan rumah-rumah juga hancur.

Kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam mengatakan 20 pasukannya telah tewas sejak kekerasan meletus.

Namun, Israel mengklaim jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi karena mereka merilis nama dan foto dari tersangka operasi yang dikatakan telah "dieliminasi".

Membuka pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas konflik yang sedang berlangsung, sekretaris jenderal Antonio Guterres mengatakan permusuhan itu "sangat mengerikan" dan pertempuran harus segera dihentikan.

Dia mengatakan "Perserikatan Bangsa-Bangsa secara aktif melibatkan semua pihak menuju gencatan senjata segera".

Tetapi memperingatkan bahwa kekerasan di Gaza "hanya melanggengkan siklus kematian, kehancuran dan keputusasaan, dan mendorong lebih jauh harapan untuk hidup berdampingan dan perdamaian".

Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, meminta komunitas internasional untuk "mengambil tindakan sekarang untuk memungkinkan para pihak mundur dari jurang".

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al Malki mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa "tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kengerian yang dialami rakyat kami,"

Menyebutkan keluarga dan anak-anak yang terbunuh oleh serangan udara Israel.

"Israel membunuh warga Palestina di Gaza, satu keluarga pada satu waktu," sebutnya.

Anak-anak tidak luput jadi sasaran bom Israel

"Israel mencoba untuk mengusir warga Palestina  dari Yerusalem. Mengusir keluarga, satu rumah, lingkungan pada satu waktu. Israel mengeksekusi rakyat kami, melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Malki.

Dia menambahkan, "Setiap kali Israel mendengar seorang pemimpin asing berbicara tentang haknya (Israel) untuk membela diri, semakin berani ia untuk terus membunuh seluruh keluarga dalam tidur mereka (warga Palestina)."

Duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan mengatakan Israel menanggapi atas serangan tidak pandang bulu oleh Hamas.

Ia mengklaim tindakan pihaknya dilakukan berdasarkan hukum internasional dan bahwa negaranya mengambil "langkah-langkah yang tak tertandingi untuk mencegah korban sipil".

"Israel menggunakan misil untuk melindungi anak-anak. Hamas menggunakan anak-anak untuk melindungi misilnya," lontar Erdan.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Tribunnews.com
Israel Pernah Tolak PBB Kirim Pasukan Perdamaian Dari Negara Muslim Masuk Lebanon

Israel Pernah Tolak PBB Kirim Pasukan Perdamaian Dari Negara Muslim Masuk Lebanon


Infokomando
- Pada 2006 lalu, pengiriman pasukan multinasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari sejumlah negara islam ke Lebanon yang saat itu tengah berkonflik dengan Israel pernah mendapat tentangan keras dari Israel.

Alasannya, selain tidak memiliki hubungan diplomatik, Israel khawatir negara-negara tersebut akan membantu Hizbullah melawan Israel.

"Israel tidak ingin melihat di dalam pasukan multinasional itu, ada tentara dari negara yang pemerintahnya mendukung Hizbullah," demikian sebuah pernyataan dari Perdana Menteri Israel saat itu Ehud Olmert seperti dikutip AFP, Senin (21/8/2006).

Penolakan Israel itu menimbulkan masalah bagi PBB yang mengalami kesulitan dalam mencari pasukan dari Eropa, untuk mengimbangi sumbangan pasukan dari negara-negara Muslim seperti Indonesia, Malaysia dan Bangladesh.

Melihat penolakan Israel, Indonesia dan Malaysia berkeras bahwa mereka berhak mengirim pasukan perdamaian ke Libanon meskipun ditentang Israel, karena kedua negara tidak mengakui negara Yahudi itu.

Pasukan Israel dan Artilerinya di Hula Valley

Bangladesh yang juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel mengatakan, pihaknya tahu tentang penolakan Israel kalau tentara dari Bangladesh menjadi anggota pasukan perdamaian di Libanon.

Ketiga negara mengecam keras Israel, selama 34 hari berlangsungnya konflik antara Israel dan Hizbollah di Libanon.

Penolakan Israel itu pun akhirnya secara tegas ditentang oleh Deputi Sekjen PBB yang saat itu dijabat oleh Mark Malloch Brown.

Kepada Media, Malloch mengatakan bahwa hanya PBB lah yang berhak memutuskan siapa yang boleh maupun yang tidak boleh ikut dalam Pasukan Perdamaian dibawah bendera PBB. 

Pasukan Perdamaian untuk Palestina
Saat ini desakan internasional terhadap PBB untuk mengirimkan pasukan perdamaiannya ke Palestina terus menggema seiring brutalnya serangan Israel ke Palestina yang mengakibatkan puluhan warga sipil meninggal termasuk diantaranya adalah anak-anak.

Israel hancurkan Al-Shorouk di Gaza

Indonesia sebagai salah satu negara yang paling aktif mengirimkan TNI ke negara konflik, mendorong adanya penerjunan pasukan perdamaian di wilayah Israel-Palestina melalui sidang darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun PBB.

Disisi lain, Turki dan Rusia juga membahas adanya pengerahan pasukan internasional untuk melindungi warga Palestina dari serangan rudal-rudal pesawat tempur Israel yang semakin mengganas.

"Saya mengundang seluruh dunia, terutama negara-negara muslim, untuk segera mengambil aksi efektif terhadap serangan-serangan Israel kepada Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, dan rumah rakyat Palestina," ujar Erdogan via Twitter, dikutip Selasa (11/5/2021).

Editor : Devina | Foto : Ist