Lebih Canggih Dari TNI, Komisi I DPR Minta Senjata Komcad Disimpan di Markas TNI


Infokomando
- PT Pindad baru saja merampungkan pembuatan 25 ribu pucuk senjata api jenis SS2-V5 A1 untuk memenuhi kebutuhan Kementrian Pertahanan (Kemhan) melatih Komponen Cadangan (Komcad).

"Bangga juga bila nanti Komcad dibekali senjata canggih yang lebih modern, ringan, memakai teleskop dan laser," kata anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).

Namun, kata Hasanuddin, hal ini akhirnya tidak seimbang dengan senjata yang digunakan oleh prajurit profesional seperti TNI.

"Padahal hanya untuk sekedar latihan saja tak perlu lah menggunakan senjata secanggih itu," ujar Hasanudin lagi.

Ia kemudian menyarankan agar semua senjata-senjata yang barusan dipesan tersebut tidak disimpan di Kemhan melainkan di satuan TNI yang dianggap lebih berpengalaman mengurus penyimpanan senjata.

"Biar mudah pemeliharaan dan penyimpanannya. TNI juga telah berpengalaman mengurus senjata," ucapnya.

Selain itu, Hasanuddin juga mempertanyakan mengapa rekurtmen Komcad hanya dilakukan di Matra Darat saja. Padahal, sebagai sebuah pasukan cadangan militer tak hanya matra darat saja yang dibutuhkan.

Kemhan dijadwalkan akan membuka pendaftaran Komcad pada minggu pertama hingga ketiga Juni 2021. Sementara pelatihannya sendiri akan mulai dilakukan pada pekan keempat Juni hingga September. Total lama pelatihan selama kurang lebih tiga bulan.

Seleksi Komcad
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan akan membuka seleksai Komponen Cadangan mulai bulan depan.

Dirjen Pothan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha memimpin Rapat Koordinasi Panitia Pusat Pembentukan Komponen Cadangan yang dilaksanakan di Aula Bela Negara Lantai 8 GR Soeprapto, Ditjen Pothan Kemhan Jakarta pada Selasa (4/5/2021).

Pelatihan Resimen Mahasiswa

Rapat Koordinasi Panitia Pusat Pembentukan Komponen Cadangan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sudah sejauh mana kesiapan pihak-pihak terkait dalam rencana pembukaan pendaftaran komponen cadangan matra darat. 

Masing-masing pihak yang terkait dalam rakor ini kemudian memaparkan kesiapan proses perekrutan Komponen Cadangan mulai dari tahap pendaftaran, tahap pendidikan dan pelatihan, sampai pelantikan.

Sementara untuk pelatihannya sendiri akan mulai dilakukan pada minggu keempat Juni hingga September. Total lama pelatihan Komcad selama kurang lebih tiga bulan.

"Seleksi penerimaan (Komcad) ini akan diadakan pada minggu I, II, dan III bulan Juni 2021, sedangkan untuk pendidikan pelatihan dasar kemiliteran (Latsarmil) dilakukan selama 3 bulan akan dimulai sejak minggu ke-4 bulan Juni sampai dengan September 2021," seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan, kemhan.go.id, pada Selasa (4/5/2021).

Perekrutan Komponen Cadangan dilakukan atas dasar sukarela.
Sebagai langkah awal dari proses rekurtmen Komcad, pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan di Pulau Jawa, dengan alokasi sebanyak 2.500 orang. 

Infografis rekurtmen Komcad (CNNIndonesia.com)

"Pendidikan Komcad akan dilaksanakan di Rindam-Rindam yang ada di Pulau Jawa yaitu Rindam Jaya (Jayakarta), Rindam III/Siliwangi, Rindam V/Brawijaya dan Rindam IV/Diponegoro," tulis Kemenhan di laman resminya.

Penerimaan pada tahap pertama pembentukan Komcad diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa, PNS, dan pegawai BUMN/BUMS, serta pembina muda Pramuka.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Tribunnews.com