Mengintip Kecanggihan 2 Kapal Selam Calon Pengganti KRI Nanggala 402


Infokomando - Kapal selam merupakan salah satu Alutsista strategis yang menjadi target modernisasi di era kepemimpinan Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.

Merespons hal itu, Prabowo kemudian melakukan safari dan kunjungan ke berbagai negara untuk melakukan penjajakan, diantaranya adalah Jerman dan Perancis.

Dua negara ini merupakan pembuat kapal selam terbaik dengan pengguna tersebar di berbagai belahan dunia. Ada dua jenis kapal selam yang saat ini menjadi incaran Prabowo yaitu Riachuela Class buatan Perancis dan U214 class buatan Jerman.

Kapal selam Riachuelo
Per Desember 2020, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dilaporkan telah berdiskusi dengan Naval Group yaitu konsorsium perusahaan galangan kapal asal Perancis. Dikutip dari laman Janes, Indonesia dikabarkan tengah menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene.

Sedangkan Scorpene sendiri adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group (Perancis) untuk pasar ekspor. Ada yang menarik, Naval Group menawarkan adanya opsi transfer teknologi bagi negara manapun yang membeli kapal selamnya.

Sedikitnya ada 14 kapal selam jenis Scorpene yang sudah dioperasikan dan dibangun di luar galangan Perancis antara lain Angkatan Laut Chili sebanyak 2 unit, Angkatan Laut India sebanyak 6 unit, Angkatan Laut Malaysia sudah beroperasi 2 unit dan Angkatan Laut Brasil 4 unit.

Bagian dalam kapal selam Scorpene

Desain Scorpene yang dibuat oleh Brasil bersama Perancis sudah mengalami perombakan atau modifikasi sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan angkatan laut Brasil. Scorpene Brasil atau Riachuelo, bodynya sedikit lebih panjang agar bisa membawa awak yang lebih besar. Dengan badan yang lebih panjang tentunya Riachuelo mampu melakukan patroli laut dua kali lipat lebih jauh jaraknya.

Sama seperti Scorpene, Riachuelo dirancang multifungsi yaitu bisa sebagai kapal selam samudra juga untuk operasi diperairan dangkal. Sehingga mampu diandalkan untuk berbagai misi seperti anti-kapal selam, operasi khusus, perang anti-permukaan dan kegiatan intelijen.

Bisa dikatakan kapal selam Riachuelo ini mengintegrasikan peningkatan dari kapal selam serang cepat Kelas Barracuda Perancis dengan Scorpene yang punya kemampuan lebih canggih.

Awak kapal selam Brasil

Untuk spesifikasinya, Riachuelo memiliki panjang 72 knot dipermukaan dan 20 knot lebih didalam air. Bila diatas permukaan beban Riachuelo adalah 1.600 - 2.000 ton.

Memiliki kemampuan menyelam lebih dari 300 meter dan mampu bertahan selama 45 hari dengan kapasitas 35 orang awak. Total muatan senjata Riachuelo adalah 18 unit, tabung senjata 6 laras dan mampu beroperasi di laut lebih dari 240 hari pertahunnya.

Kapal selam tipe 214
Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari Thyssen-Krupp Marine Systems (TKMS) yakni produsen kapal selam asal Jerman, dimana TKMS menawarkan proposal pengadaan kapal selam Diesel-Listrik (SSK) Tipe 214 kepada TNI Angkatan Laut (TNI AL).

Kapal selam Diesel-Listrik (SSK) Tipe 214 ini merupakan salah satu kapal selam tercanggih yang dibuat TKMS Jerman dengan kemampuan hybrid.

Kapal selam type 214

SSK Tipe 214 memiliki kompartemen berlambung tunggal yang dikembangkan dari tipe sebelumnya yakni tipe 209 dan tipe 212A. Dengan adanya penggabungan prinsip desain tersebut, menjadikan SSK Tipe 214 lebih hemat biaya operasional dan memiliki pengguna banyak diberbagai belahan dunia.

Dengan panjang sekitar 72 meter dan diameter pressure hull 6,3 meter, kapal selam Tipe 214 dapat membawa 27 awak dan 8 tabung senjata. Memiliki kemampuan menyelam di kedalaman laut hingga 400 meter (1.300 kaki) dan bisa menampung makanan, air bersih dan bahan bakar selama 84 hari beroperasi.

Dengan muatan yang besar memungkinkan cakupan jelajah dari kapal selam tersebut menjadi lebih luas dan fleksibel untuk dioperasikan mulai dari perairan pesisir hingga patroli di laut lepas.

Teknologi AIP pada kapal selam India

SSK Tipe 214 dilengkapi teknologi Fuel Cell Air-Independent Propulsion System terbaru dan terbukti meningkatkan ketahanan saat berada di kedalaman laut serta mengurangi resiko terdeteksi dengan dukungan upgrade dari kapabilitas sonar. Belum lagi adanya fitur AIP yang memungkinkan kapal selam dapat bertahan didalam air selama 3 minggu tanpa muncul ke permukaan.

Dari sisi persenjataan, SSK Tipe 214 mampu membawa senjata besar diantaranya torpedo, rudal dan ranjau dengan kemampuan melesat maksimal tanpa menimbulkan suara bising sehingga semakin sulit untuk dideteksi kapal selam lain.

Editor : Devina | Foto : Ist