Infokomando - Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy meminta Pemerintah Indonesia melakukan upaya proaktif yang menyeluruh untuk menuntaskan konflik di Papua. Persoalan yang terjadi di sana tak bisa hanya diselesaikan secara sementara.
"Harus
menyeluruh. Enggak bisa hanya mengirim tentara, polisi. Ini persoalannya
diselesaikan secara menyeluruh baik internal pemerintah daerah yang ada di
sana, sampai kepada diplomasi luar negeri," kata Lukman di Kompleks
Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Lukman
menambahkan, pihaknya sempat berkunjung ke beberapa negara dan berbincang dengan parlemen setempat. Misalnya
Belanda, Belgia dan beberapa negara di Amerika. Menurutnya, Papua memang
nenjadi salah satu permasalahan yang sedang di angkat di parlemen negara-negara
tersebut.
Politisi
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun meminta pemerintah bisa lebih baik
dalam meningkatkan diplomasi luar negerinya.
Meski
begitu, ia menilai langkah yang dipilih pemerintah untuk menolak tiga tuntutan
kelompok bersenjata adalah langkah yang tepat.
"Tuntutan
itu tidak relevan. Kalau untuk internal ini langkah tepat tapi untuk hal lain
sepertinya pemerintah masih belum kelihatan upayanya," ujar Lukman.
Ia
menuturkan, sebelum operasi terpadu untuk membebaskan warga, Kapolda Papua
Irjen Pol Boy Rafli Amar telah melakukan mediasi terhadap kelompok bersenjata.
Bahkan upaya mediasi sampai melibatkan kepala suku, tokoh adat dan agama.
Namun
usaha negosiasi tersebut tidak menemukan titik temu, sebab kelompok bersenjata
meminta tuntutan yang tidak masuk akal dan sulit dipenuhi.
Pertama,
bubarkan Freeport. Kedua, militer Indonesia harus ditarik keluar dari Papua dan
diganti dengan pasukan Keamanan PBB. Ketiga, Pemerintah Indonesia harus
menyetujui pemilihan bebas atau referendum. Artinya rakyat Papua bisa
menentukan nasib sendiri.
Foto : Istimewa | Sumber : Kompas