Kisah Satgasud Kopasgat Melumpuhkan Sebuah Drone Yang Terbang Diarea KTT G20 Bali

Infokomando - Bukan perkara mudah mengamankan suatu area dari berbagai potensi ancaman yang bisa datang tanpa diduga dari mana arahnya. Apalagi yang diamankan adalah area dimana para pemimpin negara melakukan pertemuan untuk membahas tentang permasalahan global.

Tidak hanya wilayah darat dan laut, wilayah udarapun juga mendapat penjagaan ekstra ketat dari TNI. Salah satu gangguan yang diantisipasi TNI adalah munculnya drone yang bisa muncul dari area pemukiman untuk mengambil gambar pelaksanaan KTT G20.

Hal ini dapat dilihat dari kesiapan TNI AU yang menempatkan Personil Yonko 466 Kopasgat yang terlibat dalam Satuan Tugas Udara (Satgasud) untuk mengawasi langit Nusa Dua. Dari hasil pantauan  di lapangan terlihat Personil Kopasgat yang berjaga dengan senjata jamming anti drone disekitaran lokasi KTT G20.
Seperti yang disampaikan oleh Pen Kopasgat melalui keterangan tertulisnya, pada 15 November 2022 lalu dimana Personil Yonko 466 Kopasgat yang ditugaskan mengawaki M3CS dan Anti Drone di Desa Ungasan Kec. Kutai Selatan Kab. Badung, Bali, telah mendeteksi adanya 1 buah drone liar pada jarak 3 km.

Drone liar tersebut dideteksi berada di area selatan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menjadi salah satu tempat perhelatan KTT G20.
Sebagai langkah antisipasi, Personil Yonko 466 Kopasgat kemudian melakukan penindakan jamming terhadap drone liar tersebut dengan menggunakan senjata Anti Drone atau Drone Jammer. Tidak lama kemudian, drone yang terbang tidak jauh dari lokasi KTT G20 berhasil dilumpuhkan (take down) dan diamankan.

Langkah penindakan yang dilakukan oleh personil Kopasgat terhadap drone liar yang mencoba terbang diarea KTT G20 sudah sesuai dengan instruksi Danyonko 466 Kopasgat Letkol Pas Aguswono Prasetyo, M. Han., yang memerintahkan prajuritnya untuk melakukan respon cepat jika terdapat potensi ancaman yang dapat mengganggu jalannya KTT G20 di Bali.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Kopasgat