Senapan Serbu SS2 Pindad, Tidak Kalah Dengan Buatan Luar Negeri

Menembak menggunakan senapan serbu bagi sebagian orang awam mungkin terlihat sulit karena letusan dan hentakan yang ditimbulkannya bisa membuat seluruh badan seperti terkejut. Tapi ternyata hal tersebut tidak berlaku jika menggunakan senapan serbu jenis SS2 buatan PT. Pindad.

Hentakan yang dihasilkan oleh produk unggulan PT Pindad ini bisa dikatakan lebih ringan dan tidak terlalu keras sehingga sangat nyaman digunakan terutama bagi pemula. Model kostruksinya juga disesuaikan dengan postur tubuh orang Indonesia yang terbilang agak pendek jika dibandingkan postur orang luar yang cenderung tinggi.

Engeneering Manager PT. Pindad Yaser Arafat mengatakan saat pembuatan prototipe senapan serbu SS2, PT. Pindad melibatkan user-nya secara langsung yang berasal dari TNI untuk  dimintai masukan dalam proses pembuatannya mulai dari tarikan picu, lipatan popor hingga hentakan yang ditimbulkannya saat ditembakan.

Terkait akurasi tembakan, PT. Pindad membagi varian senapan SS2 rancangannya menjadi 4 jenis varian yaitu SS2-V1, SS2-V4,SS2-V5 dan SS2-V7 dimana kesemuanya memiliki tingkat akurasi berbeda tergantung medan yang digunakan. Alasan perbedaan akurasi menurut PT. Pindad terletak pada panjang pendek laras yang dipakai, sedangkan untuk mesin bagian dalam tidak ada perbedaan. 
Senapan SS2 merupakan penyempurnaan dari seri pertama senapan SS1 yang dianggap kurang user friendly dan sering menyusahkan penggunanya. Tidak hanya itu, konsep desain senapan SS2 juga merupakan murni hasil buatan PT. Pindad dan bukan hasil “copypaste”  pabrikan lain layaknya senapan SS1 yang mengadopsi dari FNC Belgia.

Perbandingan Senjata SS2 Buatan Indonesia Dengan M4 Carbine AS dan AK-104 Rusia
Senapan serbu SS2 buatan PT Pindad adalah generasi kedua dari senapan serbu Pindad SS1. Senapan ini digunakan sebagai senapan standar TNI dan Polri. Sebelumnya, TNI menggunakan M16 dan AK-47 sebagai senapan organik. Akan tetapi setelah PT. Pindad mampu membuat dan mengembangkan sendiri senapan serbu hasil lisensi FNC dari Belgia, secara bertahap menggeser keberadaan senapan serbu M16 dan AK-47 sebagai senapan standart TNI.

Senapan SS2 memiliki berat 3,2 kg dengan panjang 930 mm dan panjang laras 460 mm. Peluru yang digunakan kaliber 5,56 x 45 mm standar NATO dan mampu memuntahkan peluru 700 butir/menit. Sedangkan untuk kecepatan peluru yang ditembakan sekitar 710 m/detik, dengan jarak efektif tembakan sejauh 450 m.

Berbeda dengan M4 Carbine yang merupakan senapan buatan Amerika dan digunakan hampir di seluruh dunia. Senapan ini sudah digunakan dalam berbagai perang alias battle proven, seperti perang di Afganistan, perang Irak, perang Libanon bahkan sampai perang melawan bandar obat di Mexico.
M4 Carbine dan AK 104
Panjang senapan 840 mm dengan panjang laras 756 mm. M4 Carbine juga memiliki berat 2,88 kg. Menggunakan peluru kaliber 5,56 x 45 mm standar NATO, senapan laras panjang ini memiliki kemampuan dapat menembakkan peluru sebanyak 700-950 butir/menit dengan kecepatan peluru mencapai 880 m/detik. Jarak efektif yang tembakan dari M4 Carbine ini sejauh 500-600 m.

Selain M4 Carbine, senapan serbu yang dapat disandingkan dengan SS2 Pindad adalah AK-104 Rusia. Diproduksi tahun 1994 dengan berat 3,2 kg dan panjang 824 mm. Mengenai ukuran kaliber, senapan ini lebih mengacu pada peluru kaliber 7,62 x 39 mm. Mampu memutahkan peluru 600 butir/menit dan kecepatannya 670 m/detik. Sedangkan untuk jarak efektif dapat menjangkau sejauh 500 m dan menggunakan amunisi magazen isi 30 butir.

Prestasi Senapan SS2 Di Kancah Internasional
Meski masih ada yang pesimistis dengan kemampuan Senapan SS2 di lapangan, akan tetapi diberbagai event internasional seperti AARM dan ASSAM senapan SS2 berhasil menunjukkan taringnya sebagai senapan serbu yang tak terkalahkan dengan membawa prajurit TNI AD menjadi juara umum berkali-kali menaklukkan  senapan serbu produk Negara lain seperti M4, Steyr, M16 dan lain sebagainya.
Jadi tidak heran, berkat prestasi yang diusung oleh produk buatan PT. Pindad ini, tidak sedikit Negara lain mulai melirik keberadaan senapan SS2 untuk mengisi inventori persenjataan mereka.