Infokomando - Personel militer Rusia dari Distrik Militer Timur akan berpartisipasi dalam latihan anti-teroris ASEAN di Thailand dan China pada musim gugur ini, kata layanan pers Distrik Militer Timur, dirilis TASS, pada Senin 29-7-2019.
“Tahapan latihan anti-teroris internasional oleh negara-negara ASEAN akan berlangsung di Thailand dan China. Pada paruh pertama September, pusat pelatihan Angkatan Laut kerajaan Thailand akan mengadakan latihan bersama untuk pusat komando multinasional yang melibatkan perwakilan dari Distrik Militer Timur Rusia.
Pelatihan akan menjadi bagian dari persiapan untuk fase praktis latihan anti-teroris ASEAN di China, “bunyi rilis berita itu. Selama fase praktis latihan, unit tujuan khusus Distrik Militer Timur dan pasukan negara lain akan melakukan latihan menembak langsung dan menunjukkan keterampilan mengemudi kendaraan tempur.
Pasukan Rusia akan memiliki kesempatan untuk menggunakan perangkat keras militer China. Fase aktif dari latihan ini akan mencakup serangan Helikopter dan latihan mendaki gunung.
Kelompok-kelompok taktis akan mempraktikkan operasi bersama untuk membebaskan sandera dari dalam gedung administrasi dan sarana transportasi, mencari dan membuang alat peledak dan melakukan radiasi dalam dan luar ruangan, pengintaian kimia dan biologi. Distrik Militer Timur akan mendelegasikan 40 perwira dan pasukan khusus untuk latihan ini.
“Tahapan latihan anti-teroris internasional oleh negara-negara ASEAN akan berlangsung di Thailand dan China. Pada paruh pertama September, pusat pelatihan Angkatan Laut kerajaan Thailand akan mengadakan latihan bersama untuk pusat komando multinasional yang melibatkan perwakilan dari Distrik Militer Timur Rusia.
Pelatihan akan menjadi bagian dari persiapan untuk fase praktis latihan anti-teroris ASEAN di China, “bunyi rilis berita itu. Selama fase praktis latihan, unit tujuan khusus Distrik Militer Timur dan pasukan negara lain akan melakukan latihan menembak langsung dan menunjukkan keterampilan mengemudi kendaraan tempur.
Pasukan Rusia akan memiliki kesempatan untuk menggunakan perangkat keras militer China. Fase aktif dari latihan ini akan mencakup serangan Helikopter dan latihan mendaki gunung.
Kelompok-kelompok taktis akan mempraktikkan operasi bersama untuk membebaskan sandera dari dalam gedung administrasi dan sarana transportasi, mencari dan membuang alat peledak dan melakukan radiasi dalam dan luar ruangan, pengintaian kimia dan biologi. Distrik Militer Timur akan mendelegasikan 40 perwira dan pasukan khusus untuk latihan ini.
***
Editor : Galih
Foto : Ist
Sumber : Jakarta Greater
Editor : Galih
Foto : Ist
Sumber : Jakarta Greater