Infokomando - Rencana Indonesia untuk membeli delapan unit pesawat canggih berkemampuan Vertical Take Off and Landing (V-TOL) yaitu MV22 Osprey Block C telah memperoleh persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS.
Hal ini dapat dilihat dari surat yang dikeluarkan oleh Badan Kerja Sama Keamanan dan Pertahanan Amerika Serikat yang menyetujui Indonesia membeli sebanyak delapan unit termasuk perlengkapan pendukungnya.
Namun rencana pengadaan ini sempat menjadi polemik lantaran Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji menyebutkan, jika rencana pengadaan delapan pesawat MV-22 Osprey Block C kepada Indonesia hanyalah klaim sepihak Amerika Serikat.
Meskipun demikian, munculnya surat Badan Kerja Sama Keamanan dan Pertahanan Amerika Serikat bukanlah sesuatu yang bisa dianggap mustahil mengingat AS merupakan salah satu negara tertib administrasi dan tidak asal dalam mengeluarkan dokumen penting.
Tidak hanya itu, beredarnya foto Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto bersama militer AS dan Australia dengan latar belakang pesawat MV22 Osprey menunjukkan TNI pernah menjajaki pesawat canggih tersebut.
![]() |
Panglima TNI foto dengan latar belakang MV22 Osprey |
Diungkapkan oleh Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas yang mengungkapkan jika rencana pengadaan MV22 Osprey Block C dari AS merupakan kebutuhan mendesak TNI terkait situasi ketegangan dan kondisi di Laut China Selatan yang terus meningkat.
"Kebutuhan MV22 Osprey Block C sangat mendesak, dengan pesawat ini TNI dapat melakukan pendaratan dimana saja, selain itu pesawat ini juga dapat digunakan untuk operasi militer maupun operasi non militer" ungkapnya.
Total Indonesia harus menyiapkan 2 miliar dollar AS atau setara Rp 28,9 triliun untuk bisa mendatangkan delapan unit pesawat tersebut. Meski terbilang mahal tapi sepadan dengan fungsinya yang dapat memobilisasi pasukan dengan cepat apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga membutuhkan alat transportasi khusus yang dapat digerakkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
MV22 Osprey adalah pesawat hibrida dengan tilt rotor sebagai penggerak utamanya, mampu melakukan terbang vertikal layaknya helikopter tapi juga mampu melaju seperti pesawat terbang bersayap tetap.
Dikembangkan oleh perusahaan ternama Bell Boeing untuk mendukung operasi komando pasukan khusus Angkatan Udara AS. Namun seiring meningkatnya kebutuhan, perusahaan Bell Boeing kembali memproduksi MV22 Osprey untuk US Naval Air System Command (NAVAIR) dan Marinir AS.
Dengan kemampuannya yang dapat mengangkut 24 personel sekaligus dan dapat digunakan untuk mendukung infiltrasi dan exfiltrasi pasukan khusus baik siang maupun malam hari, tentunya MV22 Osprey sangat cocok untuk pasukan khusus TNI yang memiliki mobilitas tinggi.
Editor : K9 | Foto : Ist | Sumber : -