Bukan Kaleng - Kaleng, Inilah Yang Membuat KF-21 Boramae Terlihat Unggul Dikelasnya


Infokomando - Korea Selatan (Korsel) memperkenalkan prototipe jet tempur KF-X/IF-X baru yang diberi nama KF-21 Boramae pekan lalu. Dalam kesempatan itu hadir juga Presiden Moon Jae In dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.

Korea Selatan dan Indonesia juga sepakat untuk terus melanjutkan kerja sama proyek pembuatan pesawat tempur itu dimana Indonesia menanggung 20 persen dari total seluruh biaya pengembangan yakni sebesar Rp. 21 triliun. Sedangkan untuk uji terbang KF-21 Boramae, akan dijadwalkan mulai tahun 2022 mendatang.

Tidak hanya itu, diperkirakan sekitar tahun 2025, KF-21 Boramae sudah mulai memasuki masa produksi dan masa layanan diangkatan udara Korea Selatan.

Dikutip dari Air force Technology, Selasa (13/4/2021), KF-21 disebut juga sebagai pesawat tempur generasi 4.5 yang mengambil desain dari F-22 AS. Menilik kehebatannya, pesawat ini didukung sejumlah spesifikasi mulai dari keamanan hingga soal senjata yang dibawa.

Radar AESA

Bagian dalam kokpit, KF-21 memiliki satu kursi yang dilengkapi kanopi tahan serangan burung (Bird Strike) yang didukung oleh pabrikan Tecstars. Pesawat ini juga dilengkapi sistem radar canggih jenis Active Electronically Scanned Array (AESA), sistem pencarian dan pelacakan inframerah (IRST), sistem penargetan electro-optical dan jammer frekuensi radio (RF).

Dari sisi senjata, KF-21 dilengkapi sistem peluncuran pelontar rudal air-to-air (MEL) Cobham. Alat ini untuk pengangkutan dan peluncuran rudal.

Bomb Rack Unit (BRU)

KF-21 dilengkapi Bomb Rack Unit (BRU) atau Bomb Release jenis BRU-47/A buatan Harris Corporation. BRU jenis yang sama juga digunakan pada pesawat F-15E dan F-16.  Sedangkan sistem Pelepasan Munisi Cerdas ganda BRU-57 dapat mengusung 2000 lbs atau 907,1 kg, serta mengangkut keluarga amunisi JDAM 1000 lbs (453,5 kg) dan 500 lbs (226,7 kg). 

Infografis KF-21 Boramae | CNN

Urusan dapur pacu, pesawat ditenagai dua mesin kembar General Electric F414-GE-400. Mesin tersebut dilengkapi dengan sistem Full-Authority Digital Electronic Control (FADEC) yang berfungsi sebagai pengontrol mesin secara menyeluruh yang dapat dilihat dari kokpit pilot. Masing-masing mesin pada KF-21 memiliki daya dorong sebesar 20 ribu lbs atau 98kN.

Menurut data yang didapat dari Defense Acquisition Program Administration (DAPA), Korea Selatan diharapkan bisa memproduksi enam prototipe KF-21 untuk pengujian dan pengembangan lanjutan. Diperkirakan tiga yang pertama akan selesai pada akhir tahun ini dan tiga berikutnya pada paruh pertama tahun 2022.

DAPA juga menyebutkan KF-21 adalah pesawat tempur generasi 4.5 karena tidak memiliki ruang senjata internal yang meningkatkan kemampuan siluman, akan tetapi para analis mengatakan KF-21 mungkin dapat terbang lebih tinggi dan lebih cepat daripada pesawat tempur generasi kelima terbaru buatan AS, F-35, dan masih mampu membawa beban senjata yang lebih kuat.

Secara bertahap, KF-21 nantinya akan menggantikan posisi pesawat ROKAF jenis F-4 dan F-5 milik Korsel yang sudah mulai berumur. Diharapkan KF-21 sudah mulai dapat diproduksi sekitar dua tahun lagi yaitu sebanyak 120 buah.

Dengan kelebihan yang dimiliki oleh KF-21, belum lagi pembuatan dan pengembangannya yang berada dibawah pengawasan produsen pesawat tempur ternama asal AS Lockheed Martin. Menjadikan KF-21 sebagai salah satu pesawat tempur terbaik dikelasnya.

Editor : Devina | Foto : Ist