Tak Terima Australia Dukung Taiwan, China Siapkan Rudal Jarak Jauhnya


Infokomando
- China akhirnya habis kesabaran dan marah terhadap Australia. Negeri Tirai Bambu itu sudah siapkan senjata untuk memulai serangan jarak jauh ke negara yang berteangga dengan Indonesia itu.

Bila China benar-benar meluncurkan rudal miliknya dengan mentarget kota-kota di Australia maka kemungkinan besar rudal-rudal China tersebut akan melintas di atas wilayah Indonesia.

Dalam beberapa pekan terakhir, gejolak di sekitar Taiwan mencapai puncaknya setelah China berulang kali mendekati wilayah udara dan perbatasan laut Taipei. China telah mengirim 25 pesawat militer ke 'zona identifikasi' pertahanan Taiwan. 

Ada sebuah kekhawatiran besar bahwa Beijing secara militer akan memaksa Taiwan untuk bersatu kembali dengan China daratan di bawah pimpinan Presiden Xi Jinping dengan kebijakan 'Satu China' yang dianut negara itu.

Taiwan, yang didukung oleh AS dan Jepang , telah mengalami konflik berkepanjangan dengan Beijing sejak pemerintah terpisah didirikan di pulau itu setelah Perang Saudara Tiongkok pada tahun 1949.

Taiwan memiliki pemimpin yang dipilih secara demokratis dimana dengan keras menentang reunifikasi dan sistem pemerintahan Beijing yang totaliter.

China bersikeras bahwa Taiwan sampai kapanpun akan menjadi bagian darinya dan tidak dapat dipisahkan sampai kapan pun. Selain AS dan Jepang, Australia merupakan salah satu negara yang ikut mendukung kedaulatan Taiwan.

Namun, China menganggap langkah Australia tersebut sebagai tindakan ikut campur dan mengancam akan menyerang negara itu.

Pesawat tempur China kerap memprovokasi Taiwan

Tekanan meningkat pada Australia dan sesama anggota 'Quad' - Jepang, India, dan AS - untuk menjaga kekuatan Beijing saat ketegangan meningkat.

Melansir Daily Mail, Minggu (9/5/2021), sebuah surat kabar propaganda China telah mendorong Beijing untuk mengebom Australia jika Canberra mendukung tindakan militer AS dalam melindungi Taiwan .

Hu Xijin, pemimpin redaksi The Global Times, yang dipandang sebagai juru bicara Beijing tentang kebijakan luar negerinya kepada dunia, mengatakan China harus membalas dengan 'serangan jarak jauh' jika Australia terlibat dalam potensi konflik militer atas Taiwan.

"Saya menyarankan China membuat rencana untuk menjatuhkan hukuman pembalasan terhadap Australia setelah secara militer mencampuri situasi lintas-Selat," tulisnya dalam sebuah opini .

"Rencana tersebut harus mencakup serangan jarak jauh di fasilitas militer dan fasilitas utama yang relevan di tanah Australia jika benar-benar mengirimkan pasukannya ke daerah lepas pantai China dan bertempur melawan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat)."

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Tribunnews.com