Banyak Kapal perang China Masuk Indonesia, Anggota Komisi I DPR Minta TNI Waspada


Infokomando - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengingatkan Kemenhan, TNI, BAIS dan stakeholder terkait pertahanan untuk mewaspadai banyaknya kapal-kapal perang China yang masuk ke Indonesia beberapa waktu terakhir.

Salah satunya kapal yang terlibat dalam pencarian tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali, dimana Pemerintah Indonesia turut mendapatkan bantuan dari China. Hal ini menyusul juga dengan adanya latihan bersama antara pasukan Angkatan Laut China dengan Indonesia.

Sukamta menjelaskan beberapa kejadian yang relevan terkait keamanan dan data laut Indonesia sehingga harus tetap meningkatkan kewaspadaan dalam situasi apapun.

"Beberapa kali kita menemukan perangkat sea glider yang di duga milik China ini tanpa izin sedang mengumpulkan data laut Indonesia. Ini hanya beberapa yang ketahuan yang tidak ketahuan bisa jadi lebih banyak," ungkapnya, Selasa, 11 Mei kemarin.  

Menurut Wakil Ketua DPR ini setiap pergerakan militer asing di wilayah Indonesia harus diwaspadai tak terkecuali ketika operasi kemanusiaan, termasuk bantuan Angkatan Laut China kepada Indonesia seperti penanganan KRI Nanggala 402 yang saat ini masih dilakukan di perairan Bali. 

"Dua kapal yaitu Xing Dao-863 dan Ocean Tug Nantuo-185 adalah kapal penyelamat dan pengangkat kapal, sehingga tepat ketika dilibatkan membantu pengangkatan Nanggala 402. Namun, untuk kapal Scientific Salvage Tan Suo 2 merupakan kapal penelitian ilmiah yang beroperasi di bawah Institut Sains dan Teknik Laut Dalam dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina patut diwaspadai," tegasnya.

Kapal ini, menurut Sukamta bisa menjalankan tugas ganda atau multifungsi yaitu membantu pengangkatan Nanggala 402, sekaligus mengumpulkan data informasi tentang laut Indonesia.

Sukamta juga memberikan pandangannya terkait dengan adanya latihan kapal perang bersama antara TNI Angkatan Laut Indonesia dengan Angkatan Laut China.

Latihan bersama merupakan hal penting untuk saling memahami dan komunikasi antar negara khususnya dalam hal hubungan internasional. Namun, ia mengingatkan apakah latihan kapal perang yang melibatkan militer China ini akan memberikan pemahaman ketika kelak masing-masing pihak bertugas menjaga perbatasan wilayah laut negara? 

"Atau latihan ini dapat membuka peluang pengumpulan data-data tentang laut dan kekuatan alutsista Angkatan Laut Indonesia?" 

Diketahui kapal yang dikirim oleh Angkatan Laut China dalam latihan bersama dengan TNI AL adalah kapal perang Liuzhou 573 (FFGHM) dan Suqian 504 (FSGHM). Keduanya merupakan kapal perang yang seringkali ditemukan melanggar batas di Laut Natuna. 

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Liputan6.com