Sebagai senapan serbu yang memiliki daya tahan dan
akurasi mumpuni serta ergonomis, tidak salah SIG 552 menjadi salah satu senjata
andalan pasukan khusus dunia salah satunya adalah Kopassus yang dioperatori langsung
oleh Sat 81 Gultor.
***
Foto : Istimewa
Penulis : Arsen
Sumber : Infokomando
Senapan serbu SIG 552 adalah senapan serbu buatan pabrikan
asal Swiss yaitu Schweizerische Industrie
Gesellschaft (SIG) yang sekarang bernama SAN Swiss Arms AG. Seperti
idealnya senapan serbu, SIG 552 didesain menggunakan peluru kaliber 5,56 mm
dengan kemampuan jarak tembak efektif hingga 400 meter.
Oleh penciptanya, SIG 552 didesain menyesuaikan dengan
anatomi tubuh manusia sehingga siapapun yang memakainya akan terasa nyaman
seakan-akan senjata seperti menyatu dengan badan operator.
Secara spesifikasi, tentu sudah dapat dibayangkan jika
senjata yang jadi andalan pasukan khusus dunia ini memiliki spek khusus yang
tidak sama dengan senapan serbu pada umumnya. Misal pada bagian laras, pabrikan
SIG sudah mendesainnya dengan model cold
hammer forged alias tempa dingin. Dimana laras jenis ini akan memiliki daya
tahan yang lebih baik dan tidak mudah memuai saat digunakan menembak dalam mode
full auto (Tembakan beruntun).
Pada bagian pisir, SIG 552 mengadopsi bentuk pisir model drum – ghost ring mirip yang digunakan HK
G3 atau MP5 yang juga sama-sama jadi senjata andalan pasukan khusus. Sehingga
operator yang pernah menggunakan HK G3 atau MP5 tidak asing lagi dan tidak terlalu
lama melakukan penyesuaian. Pisir bagian belakang yang berbentuk drum memiliki
empat setelan, masing-masing untuk kelipatan 100 meter.
Magasen yang digunakan juga tergolong unik, sengaja
didesain transparan agar operator dapat dengan mudah melihat dan menghitung
sisa peluru yang ada ketika ditembakkan. Meskipun modelnya transparan layaknya
plastik, akan tetapi magasen SIG 552 tidak mudah pecah meski terbentur benda
keras karena bahannya terbuat dari polimer dan mampu mengantongi 45 peluru.
Tidak hanya itu, keunikan lainnya yang dimiliki oleh magasen SIG 552 adalah
dapat digabungkan dengan dua magasen lain di sisi kanan kiri, sehingga ketika
salah satu magasen kehabisan peluru maka magasen lainnya dapat dengan mudah
dipasangkan dengan cepat.
Popor SIG 552 juga dapat dilipat dengan mudah, seperti
popor lipat senapan serbu pada umumnya cukup dengan memencet tombol yang ada di
pangkal popor, lalu secara bersamaan melipat popor ke arah kanan poporpun
terlipat. Bahannya juga terbuat dari hi
strength polymer yang tidak mudah pecah.
Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus) memilih SIG 552 sebagai
salah satu senapan serbu yang bisa diandalkan karena kemudahannya saat
digunakan dalam operasi khusus terutama untuk pertempuran jarak dekat.
SIG 552 Nyaris
Mengisi Inventory Ton Taipur Kostrad
Selain Kopassus, ada satuan lain dari TNI yang ingin
menjadikan SIG 552 sebagai senjata pemukul yaitu Ton Taipur Kostrad.
Waktu itu, Jenderal Ryamizard Ryacudu masih menjabat
sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), beliau memvisikan pendirian unit
khusus Tontaipur atau Peleton Intai Tempur Kostrad sebagai elemen tim kecil
Kostrad yang bertugas untuk melakukan operasi berkategori khusus seperti
patroli jarak jauh, pengintaian, dan penjebakan lawan. Sebagai pasukan
berkualifikasi khusus, mereka pun dipersenjatai dengan senjata yang berbeda
dengan yang digunakan oleh infantri.
Senjata utama yang dipilih untuk Tontaipur haruslah
senjata yang kompak, ringan, berkapasitas besar dan memiliki kemampuan tembak
otomatis. Dari sekian banyak kandidat, terpilihlah SIG 552 Commando, varian
dari senapan serbu SIG 550. Senapan ini berukuran kompak, memiliki keandalan
yang sama dan bahkan lebih dari AK-47, dan ergonominya sempurna. Namun sayang,
karena ketika itu kemampuan negara masih terbatas akibat dampak krisis ekonomi,
akhirnya Tontaipur pun terpaksa menggunakan senapan seperti AK-101 dan AK-103
serta Galil.
***
Foto : Istimewa
Penulis : Arsen
Sumber : Infokomando