Showing posts with label Mancanegara. Show all posts
Showing posts with label Mancanegara. Show all posts
Turki Sukses Uji Coba Penembakan Rudal Dari Kapal Permukaan Tanpa Awak Buatannya

Turki Sukses Uji Coba Penembakan Rudal Dari Kapal Permukaan Tanpa Awak Buatannya


Infokomando - Kapal perang permukaan tanpa awak (Armed Unmanned Marine Vehicle) Turki, ULAQ, berhasil melakukan uji coba penembakan rudal kapal permukaan untuk pertama kalinya ke sasaran darat..

ULAQ, sukses menghancurkan target darat dengan akurasi tepat dalam penembakan pertama yang dilakukan sebagai bagian dari latihan angkatan laut Denizkurdu 2021 dilaut Mediterania Timur dan Laut Aegea, Turki, Jumat (28/5/2021).

Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan melalui Twitter, ULAQ berhasil meluncurkan rudal andalannya CIRIT yang memiliki jangkauan sejauh 8 kilometer.

Platform tak berawak itu awalnya diluncurkan dan melalui serangkaian uji coba sea trial pada Januari lalu. Untuk saat ini memang masih sebatas prototipe, dan belum diproduksi dalam jumlah masif. Namun demikian, senjata ini adalah yang pertama dimiliki oleh militer Turki. 

Kapal permukaan tanpa awak ULAQ Turki

Kapal tanpa awak ini dalam operasionalnya nanti akan dikendalikan dari stasiun pengendali yang ada di pantai dan saat ini stasiun pengendalinya telah rampung dibangun. Untuk pengiriman dan produksi massal ULAQ sendiri akan dimulai pada minggu-minggu berikutnya.

Kapal permukaan tanpa awak dengan berbagai misi
ULAQ adalah nama keluarga produk Unmanned Surface Vehicle (USV) yang dikembangkan oleh aliansi kuat ARES Shipyard dan Meteksan Defense System.

ULAQ memiliki pod dengan empat rudal CIRIT yang dipandu laser, dan dua peluncur rudal anti-tank jarak jauh (L-UMTAS) yang dipandu laser, keduanya dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turki terkemuka lainnya, Roketsan.


Hebatnya lagi, kapal perang tanpa awak ini juga dilengkapi perangkat elektronik yang memungkinkannya untuk menangkal serangan jamming yang dapat mengganggu sinyal GPSnya.

Kendaraan tempur ini diklaim bakal berfungsi secara maksimal untuk berbagai misi seperti peperangan asimetris, pengawalan bersenjata, pengintaian hingga operasi intelijen.

ULAQ adalah tipe kapal perang kelas medium. Meskipun tak berawak dan dikendalikan dari pusat komando, kapal perang ini didesain mampu menjelajahi lautan sejauh 400 kilometer dengan kecepatan maksimal 35 knot (65 kilometer per jam). Dibawah ini adalah spesifikasi kapal tanpa awak Turki ULAQ.

 Spesifikasi:
 Panjang: 11 meter
 Kecepatan: 35 knot
 Jarak tempuh: 215 Nautical Miles
 Persenjataan: rudal 4 x CIRIT dan 2xUMTAS
 Stasiun kontrol: Dapat dikontrol dari stasiun darat dan laut

Editor : Devina | Foto : Ist 
Frustrasi Lawan Hamas, Pilot Jet Tempur Israel Asal Serang Bangunan di Gaza

Frustrasi Lawan Hamas, Pilot Jet Tempur Israel Asal Serang Bangunan di Gaza


Infokomando
- Sejumlah pilot jet tempur Israel mengaku bila mereka sengaja membombardir sejumlah bangunan di Jalur Gaza, Palestina, karena frustrasi dengan milisi Hamas atau Jihad Islam selama perang sebelas hari.

Dilansir Middle East Eye, Selasa (25/5), sejumlah gedung di Jalur Gaza menjadi sasaran jet-jet tempur Israel untuk dihancurkan dari udara. Mereka beralasan gedung itu digunakan oleh kelompok Hamas untuk melakukan koordinasi serangan ke Israel.

Selain itu, mereka menyerang sejumlah gedung atau bangunan di Gaza untuk menghancurkan terowongan yang dibangun milisi Hamas untuk menyerang. Akan tetapi, pengakuan dari para pilot jet tempur Israel justru mengungkap sisi lain.

"Saya menjalankan misi serangan udara dan merasa menghancurkan bangunan sebagai cara menyalurkan rasa frustrasi terhadap apa yang terjadi terhadap kami yang dilakukan oleh kelompok milisi di Gaza," ujar seorang pilot jet tempur Israel, Mayor D, yang identitasnya dirahasiakan, seperti dikutip dari stasiun televisi Channel 12.

"Kami gagal menghentikan serangan roket dan menewaskan pemimpin organisasi ini, jadi kami memilih menghancurkan gedung," ujar Mayor D.

Diketahui stasiun televisi Channel 12 telah mewawancarai sejumlah pilot AU Israel pada pekan lalu.

Selama sebelas hari berperang, serangan udara Israel telah menghancurkan sembilan gedung dan sejumlah rumah penduduk di Jalur Gaza. Mereka juga meledakkan gedung al-Jalaa, yang disewa sebagai kantor biro oleh sejumlah media massa asing seperti Associated Press, Al-Jazeera dan Middle East Eye.

Tindakan Israel ini menuai kecaman dari berbagai organisasi media massa dan perlindungan hak asasi manusia.

Dalam peperangan itu, sebanyak 248 penduduk Gaza dinyatakan meninggal akibat serangan udara Israel. Sementara sebanyak 1.948 orang lainnya mengalami luka-luka mulai dari luka hingga berat.

Sedangkan menurut catatan Israel, kelompok milisi Palestina di Jalur Gaza seperti Hamas dan Jihad Islam telah meluncurkan sekitar 4.000 roket. Sebanyak 12 penduduk Israel tewas dalam serangan roket tersebut.

Kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata pada 21 Mei pukul 02.00 waktu setempat.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNNIndonesia.com
Iran Beri Nama Drone Tempur Barunya "Gaza" Sebagai Simbol Perlawanan Dan Penghormatan

Iran Beri Nama Drone Tempur Barunya "Gaza" Sebagai Simbol Perlawanan Dan Penghormatan


Infokomando - Iran telah meluncurkan drone tempur baru yang dapat dipersenjatai rudal dengan nama 'Gaza'. Pemberian nama Gaza dimaksudkan untuk menghormati para pejuang Palestina sekaligus sebagai simbol perlawanan terhadap Zionis Israel.

Iran menganggap senjata-senjata seperti itu dapat dijadikan sebagai pencegah dan kekuatan pembalasan terhadap Amerika Serikat dan musuh lainnya, termasuk Israel, jika terjadi perang.

Barat melihat rudal yang dimiliki Iran merupakan ancaman militer konvensional terhadap stabilitas regional dan kemungkinan mekanisme pengiriman senjata nuklir jika Teheran mengembangkannya.

Namun Iran membantah tudingan barat yang mengatakan Iran sedang mencoba membangun senjata nuklir.

Drone Tempur Iran Bisa Terbang 35 Jam
Dilaporkan oleh kantor berita IRNA, Pengawal Revolusi Iran mengatakan drone yang baru dikembangkan itu mampu terbang selama 35 jam dengan jarak 1250 mil serta dapat membawa muatan 13 bom dan 500 kg (1.100 lbs) peralatan elektronik.

Drone tempur Iran yang dapat dipersenjatai

Kepala Pengawal Revolusi, Mayjen Hossein Salami, mengatakan pesawat tak berawak baru itu diberi nama 'Gaza' sebagai bentuk penghormatan Iran kepada 'orang-orang di negeri itu yang berdiri hari ini melawan invasi dan agresi Zionis', seperti yang dikutip dari laman web Pengawal.

Meskipun para pemimpin kelompok militan Palestina di Gaza, termasuk Hamas dan Jihad Islam, telah sering memuji dukungan keuangan dan militer Iran, Teheran biasanya tidak memberikan konfirmasi publik tentang pasokan senjatanya.

Tetapi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tahun lalu memuji pasokan senjata Teheran ke Palestina.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Konflik Israel - Palestina, Menhan Malaysia : Kami Siap Kirim Pasukan Bila Diminta PBB

Konflik Israel - Palestina, Menhan Malaysia : Kami Siap Kirim Pasukan Bila Diminta PBB


Infokomando - Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan negaranya siap mengirim Angkatan Tentara Malaysia (ATM) ke Palestina untuk misi menjaga perdamaian bila ada permintaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dijelaskan olehnya bahwa Malaysia tidak bisa mengirim tentaranya begitu saja tanpa persetujuan atau undangan PBB. Karena selain melibatkan hukum internasional, Malaysia tidak dapat membuat keputusan secara sepihak.

"Kalau PBB meminta pasukan (ATM) kami ada di sana, maka kami akan kirim, Insya Allah," katanya seperti dikutip dari New Straits Times, Selasa, 18 Mei 2021.

Ismail Sabri menjelaskan bila selama ini Malaysia biasa mengirim tentaranya untuk misi penjaga perdamaian di bawah PBB seperti ke Lebanon, Sierra Leone, Filipina, Sudan, dan Kongo.

Pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon

Pada kasus Israel - Palestina, sejumlah negara Islam seperti Malaysia, Indonesia dan Brunei menyerukan adanya intervensi internasional untuk mengatasi konflik yang sedang berlangsung di Palestina. Negara-negara tersebut juga mendesak agar segera dilakukan sidang Majelis Umum PBB darurat.

Dalam pernyataan bersama, para pemimpin dari tiga negara itu mendorong seluruh negara yang tergabung dalam ASEAN agar menghasilkan Resolusi Perdamaian untuk mengakhiri kekejaman yang dilakukan Israel terhadap orang-orang Palestina.

Pernyataan tersebut ditandatangani langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Presiden Indonesia Joko Widodo, dan Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah.  

Editor : Devina | Foto : Ist 
Iba Melihat Palestina, Banyak Pilot AU Israel Membelot Dan Sebut Negaranya Sebagai Teroris

Iba Melihat Palestina, Banyak Pilot AU Israel Membelot Dan Sebut Negaranya Sebagai Teroris


Infokomando -Seorang mantan pilot Angkatan Udara Israel, Yonatan Shapira, menyebut pemerintahannya dan angkatan bersenjata negara Israel sebagai kelompok teroris yang dijalankan oleh penjahat perang. 

Dia menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah sesi wawancara dengan kantor berita Turki, Anadolu Agency, yang dikutip Middle East Monitor.

"Saya menyadari selama masa Intifada Kedua ternyata Angkatan Udara Israel dan militer telah melakukan kejahatan perang, meneror jutaan penduduk Palestina. Begitu saya tahu dan menyadari, saya memutuskan bukan cuma keluar dari kesatuan tetapi juga membujuk pilot lainnya yang juga menolak melakukan kejahatan itu," kata Shapira.

Shapira yang menyandang pangkat terakhir kapten akhirnya memutuskan keluar dari AU Israel pada 2003. Saat itu sedang berkecamuk gerakan perlawanan Intifada Kedua dari Palestina.

"Sebagai anak-anak di Israel, saya dibesarkan dengan pemahaman dan pendidikan Zionis yang sangat militeristik. Kita sama sekali tidak pernah tahu soal Palestina, kita tidak tahu soal Tragedi (Nakba) 1948, kita juga tidak tahu soal penindasan yang sedang terjadi," lanjut Shapira.

Setelah hengkang dari AU Israel, Shapira semakin gencar untuk mengajak rekannya sesama pilot atau perwira untuk menolak perintah atasan yang menyuruh menyerang penduduk Palestina.

Sejak 2003 sampai saat ini tercatat ada 27 pilot AU Israel yang memutuskan keluar untuk mengikuti langkah Shapira.

Yonathan Saphira eks pilot AU Israel

Peperangan antara Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei, beberapa hari sebelum perayaan Idul fitri. Alasan Hamas menggelar serangan roket adalah untuk membalas sikap aparat keamanan Israel yang terus menghalangi dan menyerang warga Palestina saat beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Selain itu, mereka juga membalas sikap pemukim ilegal Israel yang semena-mena untuk mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.

Sedangkan Israel mengklaim melakukan pembalasan terhadap Hamas dan berupaya melindungi penduduknya dari aksi terorisme.

Sampai saat ini tercatat ada 212 penduduk Jalur Gaza, Palestina, meninggal akibat serangan udara brutal Israel yang hampir setiap hari terjadi.

Dari jumlah korban yang meninggal itu, tercatat 61 orang adalah anak-anak dan 36 orang merupakan perempuan. Kemudian untuk korban luka-luka saat ini mencapai lebih dari 1.400 orang.

Sementara untuk korban jiwa di pihak Israel dalam peristiwa saling serang dengan Hamas hanya mencapai sepuluh orang. Di antaranya adalah seorang perawat asal India, seorang anak berusia lima tahun dan seorang tentara Israel.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNNIndonesia.com
Ini Alasan Kenapa Palestina Tidak Memiliki Tentara Sendiri Meski Telah Digempur Israel Habis-Habisan

Ini Alasan Kenapa Palestina Tidak Memiliki Tentara Sendiri Meski Telah Digempur Israel Habis-Habisan


Infokomando - Israel terus gencar melakukan serangan militer ke Palestina, tapi kenapa tidak ada satupun tentara dari Palestina baik Darat, Laut dan Udara yang ikut berperang membela negaranya? Pertanyaan ini pasti muncul dibenak setiap orang yang penasaran dengan alasannya.

Jawabnya adalah karena Palestina masih belum diakui sebagai negara yang berdaulat yang ditetapkan secara internasional. Tapi meski begitu, Palestina memiliki Pasukan Keamanan Nasional Palestina yaitu paramiliter dari Otoritas Nasional Palestina (PNA).

Pasukan yang ada tersebut hampir mencakup semua bidang kecuali Paspampres, Keamanan Dalam Negeri, dan Intelijen. Alasan kenapa Palestina tidak diakui sebagai negara, tak lain karena masih ada 50 negara anggota PBB yang tidak mengakui Palestina sebagai negara. Hal itu akhirnya berdampak pada nasib Palestina dan tidak dapat membentuk tentaranya sendiri.

Namun meski 50 negara tidak mengakui Palestina sebagai negara, sudah ada 135 negara anggota PBB lainnya yang secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka yaitu Rusia, China, India, Yugoslavia, Sri Lanka, Malta, Zambia dan Indonesia.

Lalu siapa saja negara-negara yang tidak mengakui Palestina antara lain Israel, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Spanyol, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan lain-lain.

Melansir dari artikel Kompas.com pada 17 Juli 2020 lalu, konflik Israel Palestina bermula dari ambisi bangsa Yahudi yang ingin mendirikan negara Israel diwilayah Palestina.

Israel dan Palestina ingin mendirikan negara di wilayah yang sama sehingga muncul konflik. Amerika Serikat dan negara-negara Barat mengambil sikap tidak mengakui Palestina sebagai negara karena lebih mendukung Israel.

Dilansir dari Welcome to Palestine, sejak Kesepakatan Oslo 1993 berlaku Pasukan Keamanan Nasional beroperasi di wilayah yang dikendalikan PNA. Pada 2003 organisasi-organisasi itu lalu bergabung menjadi Badan Keamanan Palestina dimana cakupan tanggung jawabnya meliputi penegakan hukum secara umum. 

Perjanjian bilateral antara PNA dan Israel membatasi ukuran, persenjataan, dan struktur pasukan yang dimiliki. Perjanjian tersebut memberi Israel hak untuk meninjau calon yang direkrut dan menahan persetujuan jika mereka mau. 

Pada tahun 2007, Pasukan Keamanan Nasional Palestina berjumlah sekitar 42.000 prajurit. Hamas yang menguasai Gaza juga memiliki sayap militer bernama Brigade Izz Ad-Din Al Qassam, yang dibentuk pada awal 1990-an sebagai gerakan perlawanan bersenjata untuk melawan pasukan pendudukan Israel.

Namun oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Mesir, dan Jepang, Hamas terdaftar sebagai organisasi teroris. Sementara itu negara-negara seperti Rusia, Turki, China, dan Swiss tidak memasukkan Hamas sebagai organisasi teroris. 

Khusus untuk sayap militernya, Brigade Izz Ad-Din Al Al Qassam oleh Inggris, Australia, dan Selandia Baru dimasukkan sebagai organisasi teroris dikarenakan organisasi tersebut merupakan bagian integral dari Hamas dan berada di bawah ideologi mereka. 

Akan tetapi meskipun begitu, brigade tersebut memiliki kemandirian yang cukup besar dan pemimpin sendiri. Sayap militer itu juga menganggap diri mereka sebagai kekuatan perlawanan yang sah dan resmi untuk melawan pasukan pendudukan Israel, sehingga termasuk salah satu jawaban mengapa Palestina tidak mempunyai tentara.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Kompas.com
Israel Terancam Perang Besar, Hamas - Hizbullah dan Kelompok Pejuang Palestina Mulai Bersatu

Israel Terancam Perang Besar, Hamas - Hizbullah dan Kelompok Pejuang Palestina Mulai Bersatu


Infokomando - Pada Senin (17/5/2021) malam, ketegangan terlihat di perbatasan Lebanon-Israel, ketika beberapa roket ditembakkan dari arah Lebanon ke wilayah Israel.

Namun Israel menyatakan bila keenam roket yang ditembakkan tersebut gagal dan akhirnya jatuh di dalam wilayah Lebanon.

Tentara mengatakan bahwa artileri milik Israel kemudian membalas tembakan ke Lebanon selatan.

Sirene tanda adanya serangan udara dibunyikan di sebuah permukiman Israel dekat perbatasan dan warga diperintahkan untuk menyiapkan tempat perlindungan dari bom.

"Kami terjaga di malam hari dan mendengar pemboman, tetapi kami tidak terlalu memperhatikannya. Kemudian kami keluar dan mendengar tembakan gencar keluar dan kemudian mereka membalas," ujar penduduk Hassan Lamah, seperti dikutip dari The Associated Press.

Insiden itu terjadi di dekat lokasi unjuk rasa yang dilakukan di sepanjang perbatasan Lebanon pada hari Jumat.

Pasukan Hizbullah

Dalam satu insiden, pengunjuk rasa telah melanggar pagar perbatasan dan memasuki wilayah Israel.

Tentara Israel kemudian menembak dan membunuh satu orang, yang kemudian diidentifikasi oleh milisi Lebanon Hizbullah sebagai salah satu pejuangnya.

Tentara Hamas dan Fatah Bersatu
Warga Indonesia di Gaza, Muhammad Husein mengabarkan jika semua faksi di Palestina bersatu melawan agresi militer Israel.

Dua kekuatan militan di Palestina yakni Hamas dan Fatah dikabarkan bersatu padu melawan serangan Israel ke Gaza dan Masjidil Al Aqsa.

Seperti diketahui Hamas memiliki sayap militer bernama Brigade Izz Ad-Din Al Qassam sementara Fatah memiliki pasukan militer bernama Al-Asifah.

Selain dua kelompok itu ada juga Jihad Islam, dan lainnya.

"Mereka saat ini bersatu dalam apa yang mereka sebut 'Ruang Koordinasi'," kata Husein saat live di youtube Ustadz Adi Hidayat Selasa (18/5/2021) malam.

Husein pun menyakini kelompok-kelompok Palestina yang selama ini berbeda dalam pandangan politik kini bersatu dalam hal melawan Israel.

Bahkan, kata Husein, perlawanan rakyat Palestina kali ini adalah gerakan Intifada.

Intifada perlawanan total

Intifada adalah gerakan perlawanan jalanan yang dilakukan oleh rakyat Palestina dari berbagai golongan yakni agama, nasionalis, dan komunis.

Gerakan ini pernah meletus pada tahun 1987-1993 dan gerakan intifada kedua pada tahun 2000-2003.

Selain itu, Husein juga mengabarkan soal kondisi dalam negeri Israel yang tidak stabil. "Terjadi pemberontakan di beberapa kota Israel dan itu sangat parah banget," lanjutnya.

Lod adalah salah satu kota di Israel yang saat ini sedang terjadi perang saudara dan sudah memakan korban jiwa.

Masalah lain yang dihadapi Israel, kata Husein adalah tidak efektifnya Iron Dome penangkal serangan udara milik Israel.

Akibatnya, serangan roket-roket Hamas dan pejuang Palestina lainnya dengan mudah menjangkau kota-kota di Israel.

Editor : Devina | Foto : Ist