Infokomando - Operasi khusus pembebasan sandera yang dilakukan oleh TNI untuk melepaskan 18 warga sipil yang terdiri dari guru dan warga Aoranop, Papua dari tangan penyandera Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) OPM kembali berhasil dilakukan dengan gemilang.
Seperti yang diceritakan oleh Dansatgas Kolonel Inf Frits, Prajurit TNI yang diberangkatkan menuju kampung Aronaop untuk melakukan pembebasan sandera sudah dikirim sejak tanggal 17 April lalu.
Mereka bergerak puluhan kilometer selama dua hari dengan senyap melintasi sungai, gunung dan hutan agar tak mudah dideteksi OPM.
Sesampainya dilokasi, mereka langsung melakukan serangan terbuka dan berhasil membuat kelompok penyandera kaget dan dipukul mundur hingga lari masuk hutan.
Usai pembebasan, Kolonel Frits kemudian mengumpulkan warga dan mengevakuasinya secara bertahap.
"Kami berhasil menduduki Aroanop dan membebaskan 6 kampung" kata Dansatgas.
Kelompok separatis OPM dikenal raja tega, tidak hanya menyiksa mereka juga melakukan pemerkosaan sehingga mayoritas para korban mengalami stress berat.
Kelompok separatis yang menyandera Aroanop rata-rata dikenali gabungan dari Ilaga Puncak Jaya dan kelompok lain.
"Kekuatan penyerang kampung Banti beberapa waktu lalu tergolong besar, karena setiap orangnya memegang senjata api" jelas Dansatgas yang juga menjabat Danbrigif 20/Ima Jaya Keramo.
**
Foto : Istimewa
Penulis : Arsen
Sumber : Infokomando
Seperti yang diceritakan oleh Dansatgas Kolonel Inf Frits, Prajurit TNI yang diberangkatkan menuju kampung Aronaop untuk melakukan pembebasan sandera sudah dikirim sejak tanggal 17 April lalu.
Mereka bergerak puluhan kilometer selama dua hari dengan senyap melintasi sungai, gunung dan hutan agar tak mudah dideteksi OPM.
Sesampainya dilokasi, mereka langsung melakukan serangan terbuka dan berhasil membuat kelompok penyandera kaget dan dipukul mundur hingga lari masuk hutan.
Usai pembebasan, Kolonel Frits kemudian mengumpulkan warga dan mengevakuasinya secara bertahap.
"Kami berhasil menduduki Aroanop dan membebaskan 6 kampung" kata Dansatgas.
Kelompok separatis OPM dikenal raja tega, tidak hanya menyiksa mereka juga melakukan pemerkosaan sehingga mayoritas para korban mengalami stress berat.
Kelompok separatis yang menyandera Aroanop rata-rata dikenali gabungan dari Ilaga Puncak Jaya dan kelompok lain.
"Kekuatan penyerang kampung Banti beberapa waktu lalu tergolong besar, karena setiap orangnya memegang senjata api" jelas Dansatgas yang juga menjabat Danbrigif 20/Ima Jaya Keramo.
**
Foto : Istimewa
Penulis : Arsen
Sumber : Infokomando