Dalam acara yang
diselenggarakan oleh Korem 083/BDJ ini, Pangdivif 2 Kostrad mengatakan bahwa
program kemitraan antara TNI dan Perguruan Tinggi di wilayah Malang ini
dimaksudkan untuk menanamkan wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
Menurutnya, proses
identifikasi diri pada masa remaja di Perguruan Tinggi merupakan hal yang
paling rawan akan masuknya paham radikalisme. “Adanya keinginan bagi mereka
dalam pencarian jati diri, idealismenya tinggi, lingkungan mendukung, akses
informasi yang luas sangat gampang mendekatkan mereka pada paham radikalisme”,
terangnya.
Pada kegiatan yang
dihadiri oleh pimpinan TNI dan Perguruan Tinggi
se-Malang Raya itu, diantaranya membahas tentang agenda pemberian
pembekalan khusus bagi mahasiswa di perguruan tinggi untuk mencegah paham-paham
menyimpang, seperti radikalisme, terorisme maupun ekstrimisme. Pembekalan
tersebut akan dilakukan menjelang masuknya Maba (Mahasiswa Baru) di perguruan
tinggi masing-masing.
“Materinya diisi dengan
pengetahuan tentang NKRI, kemudian materi lain yang dapat membangkitkan rasa
cinta tanah air sehingga tercipta rasa kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi
di kalangan mahasiswa”, imbuh Pangdivif
2 Kostrad.
Turut hadir pada acara tersebut Komandan Lanud Abd. Saleh Malang, Danrem 083/BDJ, Walikota Malang, Danrindam V/Brw, Danlanal Malang, Danpusdikarhanud, Danpoltekad, Aster Kasdam V/Brw, Aster Kasdivif 2 Kostrad, para Komandan Kodim Jajaran Korem 083/BDJ, serta para pimpinan Perguruan Tinggi se-Malang Raya.
Turut hadir pada acara tersebut Komandan Lanud Abd. Saleh Malang, Danrem 083/BDJ, Walikota Malang, Danrindam V/Brw, Danlanal Malang, Danpusdikarhanud, Danpoltekad, Aster Kasdam V/Brw, Aster Kasdivif 2 Kostrad, para Komandan Kodim Jajaran Korem 083/BDJ, serta para pimpinan Perguruan Tinggi se-Malang Raya.
***
Penulis : Arsen
Sumber : Pendivif 2