Indonesia Dirikan Holding BUMN Pertahanan Untuk Memenuhi Kebutuhan Alutsista TNI


Infokomando - Pemerintah berencana mendirikan sebuah perusahaan induk baru, yang akan menggabungkan seluruh kemampuan basis industri pertahanan milik negara sebelum akhir tahun 2021.

Tujuan dari apa yang disebut sebagai perusahaan 'Holding BUMN Industri Pertahanan' ini adalah untuk mempromosikan kolaborasi di antara perusahaan-perusahaan pertahanan terbesar di Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan Alutsista Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Prioritas lainnya adalah untuk mendukung peningkatan sekaligus upaya mengurangi impor alutsista dan merangsang pertumbuhan industri serta menambah lapangan kerja.

Infografis (Katadata 2020)

Upaya holding company tersebut dipimpin langsung oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia atau yang lebih dikenal dengan BUMN. Spesialis pembuat alat pertahanan elektronik yakni PT Len Industri, yang berbasis di Bandung, telah dinobatkan sebagai salah satu perusahaan utama di perusahaan induk yang baru.

Pahala Mansury, Wakil Menteri BUMN, mengatakan dalam konferensi industri pertahanan online baru-baru ini bahwa perusahaan induk, setelah beroperasi, akan “memberikan manfaat tidak hanya bagi pemerintah dan badan usaha milik negara tetapi juga ekosistem pertahanan secara keseluruhan”.

Dilansir dari Janes.com, pemerintah secara resmi akan mendirikan perusahaan induk baru tersebut pada kuartal keempat tahun 2021.

Sebagai langkah awalan, perusahaan induk baru yang dibangun akan fokus pada pengembangan dan penyediaan kemampuan di tiga bidang industri: kekuatan tempur berbasis darat termasuk tank; teknologi propulsi; dan teknologi pertahanan siber.

Beberapa Alutsista yang sudah dikembangkan dan diproduksi

Sedangkan untuk prioritas lainnya, perusahaan juga akan fokus pada pembuatan kapal angkatan laut dan kedirgantaraan, khususnya pesawat tempur. 

Disebutkan oleh Janes.com, sejumlah alat suku cadang, perawatan dan overhaul (MRO) yang dibutuhkan oleh pesawat tempur juga akan menjadi fokus perhatian perusahaan induk.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Berbagai Sumber