M3 Amphibious Rig Ponton TNI AD Yang Dapat Berubah Jadi Jembatan Darurat


Infokomando - Upaya Ukraina untuk menghambat laju pasukan Rusia dengan menghancurkan jembatan penghubung Krimea rupanya tidak membuahkan hasil. Hal ini dikarenakan militer Rusia mengerahkan puluhan truk M3 amphibious Rig untuk membuat jembatan ponton atau jembatan apung agar dapat menyebrang ke Ukraina.

Disebut jembatan ponton karena jembatan tersebut mengambang atau mengapung diatas air. Sedangkan penggunaannya bersifat sementara meskipun ada beberapa yang digunakan secara permanen.

Di Indonesia salah satu korps TNI yang menggunakan Alutsista M3 amphibious Rig adalah korps zeni tempur AD.

Dilansir dari kostrad.mil.id, salah satu tugas dari pasukan Zipur dalam mendukung serangan saat operasi tempur adalah membuka dan mempermudah gerak maju pasukan, baik personel maupun kendaraan tempurnya dari berbagai rintangan di medan.

Salah satu rintangan yang menyulitkan gerakan adalah sungai atau parit lebar dan dalam dimana rintangan tersebut tidak dapat dilalui dengan kendaraan biasa.

Truk M3 amphibious Rig pernah digunakan pasukan Batalyon Zeni Tempur atau Yonzipur 9 Kostrad untuk membuat jembatan ponton pada Latihan Antar Kecabangan TNI AD 2021 Kartika Yudha di Puslatpur TNI AD, Martapura, OKU, Sumatera Selatan.

Fungsi jembatan M3 Amphibious ponton dalam operasi militer tak lain adalah memudahkan gerak kendaraan tempur, terutama satuan bantuan tempur seperti Tank Leopard, Rudal Atlas, Anoa maupun kendaraan pengangkut logistik untuk melewati rintangan alam berupa sungai atau ceruk yang dalam.

Dilansir dari laman tniad.mil.id, M3 Amphibious Rig tak ubahnya truk berukuran raksasa saat melaju di daratan. M3 Amphibious Rig memiliki konfirgurasi penggerak 4 kali 4, panjang 12,74 meter, lebar 3,35 meter, dan tinggi 3,93 meter.

Saat melaju di jalan mulus, M3 Amphibious Rig mampu melaju dengan kecepatan maksimum 80 kilometer per jam.

Guna mendukung jalannya operasi amfibi, M3 Amphibious Rig dapat menurunkan dua ponton besar berbahan alumunium. Dua ponton tersebut disematkan pada bagian lambung truk. Beberapa ponton yang mengapung dapat dikaitkan sehingga membentuk konektor yang cukup panjang dan disebut ramps.

Satu unit M3 Amphibious Rig saat menjalankan fungsi sebagai integrator, dapat mengaitkan empat ponton. Dalam simulasi, delapan unit M3 Amphibious Rig yang membentang dapat membentuk jembatan dengan panjang 100 meter.

Selain perannya sebagai sistem integrasi pada jembatan ponton, M3 Amphibious Rig juga punya fungsi sebagai wahana ferry untuk menyeberangkan kendaraan tempur atau logistik.

Dua ponton yang disambungkan dapat menjadi kapal ferry yang dapat digunakan untuk fasilitas penyeberangan. M3 Amphibious Rig dilengkapi propeller dan dikendalikan oleh 2 fully traversable pump jets. Tiga ponton yang dikaitkan dapat membawa dua unit main battle tank sekelas Leopard.

Saat berada dipermukaan air, M3 Amphibious Rig dapat melaju sampai kecepatan 14 kilometer per jam. Dirunut dari sejarahnya, M3 Amphibious Rig awalnya dikembangkan oleh perusahaan asal Jerman, Eisenwerke Kaiserslautern atau EWK pada 1982.

Pada 2002, EWK diakuisisi oleh General Dynamics European Land Systems. Militer Jerman dan Inggris mulai diperkuat M3 Amphibious Rig pada 1996. Varian terbarunya adalah M3G yang dilengkapi kabin lapis baja, sistem pendingin udara proteksi anti nuklir, biologi, dan kimia atau nubika.

M3 Amphibious Rig sudah battle proven saat digunakan militer Inggris dalam mendukung Operasi Telik dalam invasi Irak. Sampai saat ini, pengguna M3 Amphibious Rig selain Indonesia adalah Brasil, Singapura, Taiwan, Inggris, dan Jerman.


Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Kostrad