Satgas Gabungan TNI - Polri Kembali Tembak Mati 2 Anggota Teroris OPM Lekagak Telenggen

Satgas Gabungan TNI - Polri Kembali Tembak Mati 2 Anggota Teroris OPM Lekagak Telenggen


Infokomando - Satgas gabungan TNI - Polri kembali berhasil menembak 3 teroris anggota Kelompok Teroris Lekagak Talenggeng, dua di antaranya tewas dan seorang lainnya berhasil melarikan diri dengan kondisi tertembak.

Saat dilakukan penyisiran, ditemukan barang bukti oleh petugas yakni 2 mayat teroris, 1 pucuk senjata organik jenis Moser 7,62, 1 buah HT, amunisi 17 butir, 4 selongsong peluru.

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal mengatakan saat ini TNI Polri masih terus melakukan penyisiran di sekitar TKP kontak tembak sekaligus melakukan pengejaran terhadap satu orang teroris yang berhasil melarikan diri dengan membawa 1 AK 47 milik temannya yang tewas.

"Hari ini Satgas Gakkum Nemangkawi akan melakukan olah TKP di Mayumberi," ujar Kombes Iqbal dalam keterangannya seperti dilansir dari Tribunnews.

"Camp Mayumberi saat ini sudah dikuasai TNI-Polri, kami akan terus mengejar dan melakukan penegakan hukum terhadap kelompok teroris yang berada pada zona Mini (Mimika, Intanjaya, Nduga dan Ilaga/Puncak)," ujar dia.

Saat ini situasi di Kota Ilaga sudah sangat kondusif dimana warga sudah bisa melakukan aktifitas seperti biasa, termasuk pasar semakin ramai penjual dan pembeli.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Tribunnews.com
Terus Diburu TNI - Polri, 3 Orang Teroris Kelompok Lekagak Telenggen Akhirnya Menyerahkan Diri

Terus Diburu TNI - Polri, 3 Orang Teroris Kelompok Lekagak Telenggen Akhirnya Menyerahkan Diri


Infokomando - Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III mengatakan tiga anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen menyerahkan diri kepada aparat TNI Satgas Yonif 715/Mtl yang melaksanakan patroli keamanan di Kampung Tanah Merah, Papua, Sabtu (15/5/2021).

Disampaikan oleh Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mereka yang menyerahkan diri adalah YAW (34), MM (17), dan OM (41).

“Tiga orang yang menyerahkan diri itu adalah anggota kelompok teroris dibawah pimpinan Lekagak Telenggen,” kata Suriastawa dalam keterangannya, Minggu (16/5/2021).

Saat diperiksa mereka bertiga mengaku memiliki tugas yang berbeda, kata Suriastawa kepada awak media.

Suriastawa mengatakan YAW yang juga terlibat perang di Tembagapura tahun 2017-2019 lalu bertugas sebagai pemantau aparat keamanan yang akan memasuki ke Kampung Tigilobak. Sedangkan yang bertugas sebagai pencari logistik dan dana dari masyarakat adalah MM. Kemudian OM, bertugas sebagai pendamping saat YAW dan MM melaksanakan tugasnya.

Tidak hanya menyerahkan diri, kata Suriastawa, ketiganya juga menyerahkan sejumlah pucuk senjata. Senjata tersebut antara lain berupa golok, anak panah, senapan angin, munisi SS2, softgun, beberapa dokumen, ransel, ponsel, dan lainnya. 

Editor : Devina | Foto : Ist 
Israel Pernah Tolak PBB Kirim Pasukan Perdamaian Dari Negara Muslim Masuk Lebanon

Israel Pernah Tolak PBB Kirim Pasukan Perdamaian Dari Negara Muslim Masuk Lebanon


Infokomando
- Pada 2006 lalu, pengiriman pasukan multinasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari sejumlah negara islam ke Lebanon yang saat itu tengah berkonflik dengan Israel pernah mendapat tentangan keras dari Israel.

Alasannya, selain tidak memiliki hubungan diplomatik, Israel khawatir negara-negara tersebut akan membantu Hizbullah melawan Israel.

"Israel tidak ingin melihat di dalam pasukan multinasional itu, ada tentara dari negara yang pemerintahnya mendukung Hizbullah," demikian sebuah pernyataan dari Perdana Menteri Israel saat itu Ehud Olmert seperti dikutip AFP, Senin (21/8/2006).

Penolakan Israel itu menimbulkan masalah bagi PBB yang mengalami kesulitan dalam mencari pasukan dari Eropa, untuk mengimbangi sumbangan pasukan dari negara-negara Muslim seperti Indonesia, Malaysia dan Bangladesh.

Melihat penolakan Israel, Indonesia dan Malaysia berkeras bahwa mereka berhak mengirim pasukan perdamaian ke Libanon meskipun ditentang Israel, karena kedua negara tidak mengakui negara Yahudi itu.

Pasukan Israel dan Artilerinya di Hula Valley

Bangladesh yang juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel mengatakan, pihaknya tahu tentang penolakan Israel kalau tentara dari Bangladesh menjadi anggota pasukan perdamaian di Libanon.

Ketiga negara mengecam keras Israel, selama 34 hari berlangsungnya konflik antara Israel dan Hizbollah di Libanon.

Penolakan Israel itu pun akhirnya secara tegas ditentang oleh Deputi Sekjen PBB yang saat itu dijabat oleh Mark Malloch Brown.

Kepada Media, Malloch mengatakan bahwa hanya PBB lah yang berhak memutuskan siapa yang boleh maupun yang tidak boleh ikut dalam Pasukan Perdamaian dibawah bendera PBB. 

Pasukan Perdamaian untuk Palestina
Saat ini desakan internasional terhadap PBB untuk mengirimkan pasukan perdamaiannya ke Palestina terus menggema seiring brutalnya serangan Israel ke Palestina yang mengakibatkan puluhan warga sipil meninggal termasuk diantaranya adalah anak-anak.

Israel hancurkan Al-Shorouk di Gaza

Indonesia sebagai salah satu negara yang paling aktif mengirimkan TNI ke negara konflik, mendorong adanya penerjunan pasukan perdamaian di wilayah Israel-Palestina melalui sidang darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun PBB.

Disisi lain, Turki dan Rusia juga membahas adanya pengerahan pasukan internasional untuk melindungi warga Palestina dari serangan rudal-rudal pesawat tempur Israel yang semakin mengganas.

"Saya mengundang seluruh dunia, terutama negara-negara muslim, untuk segera mengambil aksi efektif terhadap serangan-serangan Israel kepada Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, dan rumah rakyat Palestina," ujar Erdogan via Twitter, dikutip Selasa (11/5/2021).

Editor : Devina | Foto : Ist 
9000 Tentara Cadangan Israel Disiapkan Untuk Dikirim ke Perbatasan Gaza

9000 Tentara Cadangan Israel Disiapkan Untuk Dikirim ke Perbatasan Gaza


Infokomando - Persiapan matang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk melancarkan operasi darat ke Gaza, salah satunya dengan memanggil 9.000 tentara cadangan atau yang dikenal dengan istilah wajib militer (Wamil).

Selain itu, menurut salah satu sumber IDF, mereka juga membatalkan cuti akhir pekan bagi prajurit aktif Israel.

Pada Kamis (13/5/2021) malam waktu setempat, IDF mengumumkan bahwa pasukan darat dan udara sudah memulai serangan.

Namun, tak dijelaskan secara rinci apakah Israel mengerahkan infanteri ataukah menembakkan artileri dari perbatasan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim, pasukannya sudah menghantam hampir 1.000 target musuh.

Sementara itu, dilansir dari Sky News, kelompok milisi Hamas juga merespons dengan menembakkan ratusan roket ke wilayah Israel.

Saling serang roket dan rudal antara IDF dan Hamas ini merupakan insiden terburuk sejak perang selama 50 hari pada 2014.

Menurut klaim Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 109 orang tewas, dimana 28 di antaranya merupakan anak-anak dan 15 perempuan.

Adapun dari pihak Israel diumumkan bahwa tujuh orang terbunuh dalam serangan tersebut, dan mengeklaim membunuh 13 milisi Hamas,,

Konflik ini bahkan meluas dengan tiga roket dilaporkan ditembakkan dari Lebanon, tetapi mendarat di Laut Mediterania.

Netanyahu menyatakan, dia mendapat informasi intelijen bahwa serangan ini akan meningkat dalam beberapa hari nanti.

"Dalam rangka menekan kerusuhan, kami harus menggunakan kekuatan. Banyak sekali kekuatan," ujar PM yang akrab disapa Bibi itu.

Sementara faksi Hamas mengklaim, bahwa mereka berhasil menembakkan roket terhebat yang mereka miliki ke Bandara Ramon di Eliat, setelah sebelumnya menargetkan Bandara Ben Gurion..

Karena konflik ini, sejumlah maskapai AS dan Eropa mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan penerbangan ke Israel.

"Keselamatan ataupun keamanan kolega dan pelanggan tetap menjadi prioritas utama kami," kata British Airways, maskapai penerbangan asal Inggris.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Kompas.com
Keamanan Semakin Tak Stabil, AS Putuskan Menarik Seluruh Militernya Keluar Israel

Keamanan Semakin Tak Stabil, AS Putuskan Menarik Seluruh Militernya Keluar Israel


Infokomando - Tingkat keamanan di Israel yang makin tidak stabil membuat Amerika Serikat memanggil sejumlah warganya pulang. Tidak hanya itu, sebanyak 120 personel militernya juga ditarik dari Tel Aviv pada Kamis (13/5).

Kondisi keamanan di Israel semakin parah di tengah eskalasi meningkatnya serangan kelompok pejuang Hamas dari Jalur Gaza, Palestina yang menyasar ke sejumlah wilayah di Israel. 

Departemen Pertahanan AS memerintahkan agar seluruh personil militernya itu kembali diterbangkan ke Pangkalan Udara AS Ramstein di Jerman.

Keberadaan personil militer AS di Tel Aviv sebetulnya direncanakan untuk melakukan latihan bersama dengan militer Israel. Mereka tiba di Israel, pada Kamis (13/5) waktu setempat, dan berencana mendarat di Bandara Ben Gurion, di Tel Aviv.

Pasukan AS di Israel

Namun, rencana pendaratan itu kemudian dialihkan ke Bandara Ramon karena bandar udara utama yang berada di Israel, menjadi salah satu wilayah sasaran serangan paling masif roket-roket milik pejuang Hamas dari Gaza.

Akan tetapi, pendaratan personil militer AS di Bandara Ramon yang berada di wilayah selatan perbatasan antara Israel, dan Yordania, itu pun tak luput dari hantaman roket-roket pejuang Brigade al-Qassam dari Gaza.

Serangan-serangan roket ke wilayah Israel tersebut membuat AS untuk memutuskan cepat menerbangkan kembali personilnya ke zona aman. AS lalu mengangkut seluruh personilnya ke Benua Eropa, pada saat itu juga dengan pesawat militer C-17.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Wartaekonomi.co.id
Serangan Rudal Brigade Al-Qassam Diklaim Mengenai Pangkalan Udara dan Iron Dome Israel

Serangan Rudal Brigade Al-Qassam Diklaim Mengenai Pangkalan Udara dan Iron Dome Israel


Infokomando - Brigade Izzuddin Al-Qassam, militer Hamas di Jalur Gaza, Palestina, mengeklaim telah menjadikan stasiun Iron Dome dan Pangkalan Udara Israel sebagai sasaran serangan rudal.

Salah satu pangkalan yang diserang rudal adalah Pangkalan Udara Hatzerim yang kerap digunakan oleh jet-jet tempur Israel untuk membombardir Jalur Gaza.

"Kami menembakkan peluru kendali jenis Sijeel ke Pangkalan Udara Hatzerim tempat pesawat-pesawat tempur pendudukan (Israel) terbang untuk membom warga sipil di Gaza," ujar juru bicara Brigade Izzuddin Al-Qassam dalam sebuah pernyataan.

Kelompok itu mengatakan pihaknya juga telah menyerang sebuah pabrik kimia di Nahal Oz di gurun Negev dengan drone bunuh diri Shehab.

Juru bicara Brigade Izzuddin Al-Qassam, Abu Ubaida, sebelumnya pernah mengungkapkan bahwa "tidak ada garis merah dalam menanggapi musuh Zionis".

Dia juga mengatakan bahwa kelompok perlawanan Gaza telah mulai menggunakan rudal baru yang memiliki jangkauan luas dan dapat mengenai seluruh wilayah Israel.

"Roket diluncurkan menuju Bandara Ramon dengan rudal Ayyash dengan jangkauan 250 kilometer (155 mil)," ujar Abu Ubaida.

Jet Temput Mirage III di Hatzerim Air Base

Pengumuman tersebut menyusul dengan adanya pernyataan oleh Hamas bahwa mereka telah meluncurkan sejumlah drone kamikaze atau drone bunuh diri yang membawa muatan bahan peledak ke wilayah Israel selatan dari Jalur Gaza. Militer Israel mengeklaim telah menjatuhkan dua drone tersebut.

Media Israel berbahasa Ibrani, Roya News, melaporkan bahwa salah satu baterai Iron Dome terkena serangan roket dan membuatnya rusak.

Pihak militer Zionis Israel belum berkomentar apapun atas klaim serangan rudal sayap militer Hamas terhadap stasiun Iron Dome dan Pangkalan Udara Hatzerim.

Sejumlah maskapai asing telah membatalkan penerbangan ke Israel karena konflik di wilayah pendudukan.

Pada hari Jumat, Israel melanjutkan serangan udara mematikan dan menghancurkan terhadap Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan setelah tengah malam (15/5/2021), militer Israel mengatakan bahwa pasukan udara dan daratnya menyerang Gaza, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Tidak lama kemudian Israel mencabut klaim tersebut, dengan mengatakan itu bukan invasi darat.

Warga Palestina di Gaza juga mengatakan mereka tidak melihat tanda-tanda pasukan darat Israel telah berada di dalam kantong Palestina tersebut, tetapi melaporkan ada tembakan artileri dan serangan udara.

Jet tempur Israel membombardir Gaza

Pada Jumat pagi, militer Israel mengatakan sekitar 160 pesawat terbang secara bersamaan melakukan serangan besar-besaran terhadap apa yang diklaim sebagai jaringan terowongan bawah tanah yang digali oleh Hamas di Gaza, menandai serangan terbesar Israel sejak pecahnya pertempuran tersebut.

Militer Israel mengatakan selama pemboman udara, yang berlangsung hampir 40 menit, sekitar 450 rudal dijatuhkan pada 150 sasaran di Gaza Utara.

Militer Zionis tersebut menambahkan bahwa selain agresi udara, tank, meriam artileri dan infanteri Israel di perbatasan Gaza melakukan serangan dengan target fasilitas Hamas, tetapi sekali lagi mengklarifikasi bahwa pasukan darat Israel tetap berada di luar Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, "Serangan terhadap Gaza akan berlanjut selama diperlukan".

"Kata terakhir belum diucapkan dan operasi ini akan berlanjut selama diperlukan untuk memulihkan ketenangan dan keamanan Negara Israel," kata Netanyahu, seperti dikutip Times of Israel.

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan membahas konflik mematikan tersebut secara terbuka pada hari Minggu, karena Amerika Serikat keberatan dengan permintaan China, Norwegia dan Tunisia untuk pertemuan publik virtual Dewan pada hari Jumat.

AS, sekutu dekat Israel, telah berulang kali mendukung kekejaman rezim Israel sebagai "hak untuk membela diri".

Hingga pagi ini (15/5/2021), setidaknya 126 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak, telah tewas dan 920 lainnya luka-luka sejak permusuhan berkobar pada hari Senin. Sedangkan ratusan keluarga Palestina telah berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri Israel.

Di Israel jumlah korban tewas ada 7 orang, terdiri dari lima warga sipil, seorang tentara militer dan seorang warga India.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Sindonews.com
Banyak Kapal perang China Masuk Indonesia, Anggota Komisi I DPR Minta TNI Waspada

Banyak Kapal perang China Masuk Indonesia, Anggota Komisi I DPR Minta TNI Waspada


Infokomando - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengingatkan Kemenhan, TNI, BAIS dan stakeholder terkait pertahanan untuk mewaspadai banyaknya kapal-kapal perang China yang masuk ke Indonesia beberapa waktu terakhir.

Salah satunya kapal yang terlibat dalam pencarian tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali, dimana Pemerintah Indonesia turut mendapatkan bantuan dari China. Hal ini menyusul juga dengan adanya latihan bersama antara pasukan Angkatan Laut China dengan Indonesia.

Sukamta menjelaskan beberapa kejadian yang relevan terkait keamanan dan data laut Indonesia sehingga harus tetap meningkatkan kewaspadaan dalam situasi apapun.

"Beberapa kali kita menemukan perangkat sea glider yang di duga milik China ini tanpa izin sedang mengumpulkan data laut Indonesia. Ini hanya beberapa yang ketahuan yang tidak ketahuan bisa jadi lebih banyak," ungkapnya, Selasa, 11 Mei kemarin.  

Menurut Wakil Ketua DPR ini setiap pergerakan militer asing di wilayah Indonesia harus diwaspadai tak terkecuali ketika operasi kemanusiaan, termasuk bantuan Angkatan Laut China kepada Indonesia seperti penanganan KRI Nanggala 402 yang saat ini masih dilakukan di perairan Bali. 

"Dua kapal yaitu Xing Dao-863 dan Ocean Tug Nantuo-185 adalah kapal penyelamat dan pengangkat kapal, sehingga tepat ketika dilibatkan membantu pengangkatan Nanggala 402. Namun, untuk kapal Scientific Salvage Tan Suo 2 merupakan kapal penelitian ilmiah yang beroperasi di bawah Institut Sains dan Teknik Laut Dalam dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina patut diwaspadai," tegasnya.

Kapal ini, menurut Sukamta bisa menjalankan tugas ganda atau multifungsi yaitu membantu pengangkatan Nanggala 402, sekaligus mengumpulkan data informasi tentang laut Indonesia.

Sukamta juga memberikan pandangannya terkait dengan adanya latihan kapal perang bersama antara TNI Angkatan Laut Indonesia dengan Angkatan Laut China.

Latihan bersama merupakan hal penting untuk saling memahami dan komunikasi antar negara khususnya dalam hal hubungan internasional. Namun, ia mengingatkan apakah latihan kapal perang yang melibatkan militer China ini akan memberikan pemahaman ketika kelak masing-masing pihak bertugas menjaga perbatasan wilayah laut negara? 

"Atau latihan ini dapat membuka peluang pengumpulan data-data tentang laut dan kekuatan alutsista Angkatan Laut Indonesia?" 

Diketahui kapal yang dikirim oleh Angkatan Laut China dalam latihan bersama dengan TNI AL adalah kapal perang Liuzhou 573 (FFGHM) dan Suqian 504 (FSGHM). Keduanya merupakan kapal perang yang seringkali ditemukan melanggar batas di Laut Natuna. 

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Liputan6.com
Tewasnya Komandan OPM Menambah Daftar Prestasi Prajurit TNI, Salah Satunya Yonif 500 Raider

Tewasnya Komandan OPM Menambah Daftar Prestasi Prajurit TNI, Salah Satunya Yonif 500 Raider


Infokomando - Pasukan Elit TNI Yonif Raider 500/Sikatan Kodam V/Brawijaya bersama Nanggala Kopassus dan Satgas Pinang Sirih (Cakra) Kostrad berhasil menembak mati Lesmin Walker yang menjabat sebagai Komandan Pasukan Pintu Angin Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) atau lebih dikenal dengan nama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kamis (13/5/2021). 

Lesmin ditembak mati dalam kontak tembak antara KSTP pimpinan Lerimayu Telenggen dengan ketiga tim Pasukan Khusus TNI bersama Personel Polri saat melakukan penyisiran terhadap anggota KSTP di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Lesmin Walker Komandan OPM

Terbunuhnya Lesmin salah satu pentolan OPM menambah daftar prestasi prajurit TNI memburu kelompok-kelompok separatis bersenjata yang pernah ada di Indonesia. Terutama Yonif Raider 500/Sikatan yang pernah berhasil menembak mati pentolan GAM Ishkak Daud Panglima GAM Wilayah Peureulak 17 tahun lalu.

Yonif Raider 500/Sikatan merupakan satuan elit infanteri yang kedudukannya berada dibawah Kodam V/Brawijaya dan bermarkas di Jl. Gadjah Mada, Surabaya.

Dikirim langsung oleh Pangdam V/Brawijaya ke Papua pada Agustus 2020 lalu untuk bergabung dengan satuan elit TNI lainnya dalam misi pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) dibawah pimpinan Letkol Inf Yoki Malinton Kurniafari.

Prajurit 500 Raider berinteraksi dengan warga

Selama penugasan di Papua satuan ini tidak hanya memburu pentolan OPM tapi juga merangkul masyarakat setempat dengan operasi pembinaan teritorialnya. Sudah 9 bulan satuan ini menjalankan tugasnya di Papua dan akan ditarik ke Jawa Timur dalam waktu tidak lama lagi untuk digantikan Satuan TNI lainnya.

Editor : Devina | Foto : Ist