Jet Tempur F-5 Tiger II Iran Alami Kecelakaan, 2 Pilot Dinyatakan Tewas

Jet Tempur F-5 Tiger II Iran Alami Kecelakaan, 2 Pilot Dinyatakan Tewas

Pesawat Tempur F-5 Tiger milik IRIAF. (Photo : Commons Wikimedia) 

Infokomando - Sebuah jet tempur Milik Islamic Republic of Iran Air Force (IRIAF)  mengalami kecelakaan, di kota Dezful, barat daya Iran, sekitar 444 km dari Teheran, ibu kota Iran, Selasa (1/6/2021) kemarin.

Pesawat berjenis F-5E Tiger II yang diawaki Pilot Basati dan Kopilot Hossein Nami ini, mengalami kecelakaan sesaat sebelum lepas landas.

Stasiun penyiaran Iran, IRIB menyebut kedua pilot tewas karena kursi lontar yang digunakan tidak berfungsi dengan baik. 

Kabarnya, kecelakaan terjadi karena pesawat mengalami kendala teknis dan kini tengah diselidiki oleh pihak Angkatan Udara Iran.

"Pihak berwenang (IRIAF) tengah menyelidiki kecelakaan ini," dikutip dari Al Arabiya, Selasa (1/6/2021).

Angkatan Udara Iran sendiri tercatat memiliki 48 unit pesawat tempur jenis F-5. Pesawat buatan Amerika Serikat tersebut diperoleh Iran dari Revolusi Islam 1979.  Selain F-5, Iran juga memiliki Skadron MIG dan Sukhoi yang semakin menua karena sanksi barat (Embargo).

Jet Tempur F-5E Tiger II Ini merupakan pesawat tempur supersonik yang kerap digunakan untuk mendukung latihan sekaligus melindungi Iran dari ancaman musuh.

Editor : Devina | Foto : Ist | Penulis : Riffo 
Terima Tantangan Perang Kelompok Teroris OPM, TNI : Tak Masalah, Tentukan Tempatnya!

Terima Tantangan Perang Kelompok Teroris OPM, TNI : Tak Masalah, Tentukan Tempatnya!


Infokomando - Tak gentar dengan ancaman kelompok manapun, TNI terima tantangan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM.  Tantangan yang dilontarkan juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom beberapa waktu lalu, ditanggapi secara serius oleh aparat gabungan TNI-Polri di Papua.

Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III TNI, Kolonel Czi IGN Suriastawa menuturkan, pihaknya tak mempermasalahkan jika wilayah Illaga, Papua menjadi medan perang antara kelompok teroris tersebut dengan aparat TNI-Polri.

"Tak masalah, sudah menjadi kewajiban kita menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, dan melindungi segenap warga negara dari ancaman manapun termasuk teroris," ujar Suriastawa,Kamis (27/5/2021), seperti dilansir cnnindonesia.

Menurut Suriastawa, TNI-Polri hingga saat ini terus melakukan pengejaran dan lalukan penyisiran.  Beberapa tempat yang menjadi target penyisiran diduga menjadi lokasi persembunyian kelompok teroris OPM. Ia menegaskan, cepat atau lambat, para pengacau keamanan ini harus diadili. 

“Kita akan kejar terus sampai teroris KSB habis sampai ke akar-akarnya. Tidak boleh ada teroris di NKRI ini," ujar Suriastawa.

Sebelumnya, melalui keterangan tertulis, Sebby Sambom, jubir TPNPB OPM, mengumumkan pihaknya menunjuk Puncak Illaga, Papua sebagai medan perang Pasukan Setan TNI.

Sebby beralasan wilayah yang ia sebut, jauh dari jangkauan masyarakat sipil dan tak membahayakan masyarakat yang tak terlibat dalam perang tersebut.

"Area lapangan perang sudah di tentukan demi pengamanan keselamatan rakyat sipil di kabupaten Puncak Ilaga," tulis Sebby.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNNIndonesia.com
Kapal Perang AS dikerumuni UFO, Pentagon: Pemeriksaan Sedang Berlangsung

Kapal Perang AS dikerumuni UFO, Pentagon: Pemeriksaan Sedang Berlangsung


InfokomandoBaru-baru ini youtuber sekaligus pembuat film dokumenter, Jeremy Kenyon Lockyer Corbell, lebih dikenal Jeremy Corbell, mengunggah video tentang puluhan Unidentified Flying Object (UFO) mengerumuni kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat.  Video berdurasi 45 detik tersebut, diunggah di channel pribadi milik artis 44 tahun ini, pada Jumat (28/5/2021).

Di video tersebut, terlihat layar radar armada US Navy dikerumuni 14 obyek tak dikenal.  Terdengar pula sejumlah personel yang tengah berdiskusi mengenai penampakan benda aneh tersebut. Bahkan, beberapa personel berusaha menandai arah dan jarak benda-benda yang bergerak dengan cepat.

Dalam kolom keterangan, Corbell menulis bahwa video ini diambil pada, Senin (15/7/2019), di Combat Information Center (CIC) USS Omaha, di lepas pantai California dekat San Diego. Ia menjelaskan salah satu obyek asing itu tampak memasuki air di beberapa titik.

Tangkapan layar radar Kapal US Navy

Corbell juga menuturkan benda asing yang masuk ke laut itu ditelusuri oleh kapal selam, namun kapal selam itu tak temukan jejaknya lokasi yang dimaksud.

"Bukti paling mengesankan yang kami saksikan adalah ketahanan mereka. Rekaman tersebut berlangsung lebih dari satu jam, dengan semua benda yang terdeteksi radar menghilang begitu saja. Kami tidak pernah bisa mengetahui ke mana mereka pergi," ujar Corbell, dikutip dari laman Kompas.com.

Menanggapi video tersebut, Pejabat Departemen Pertahanan AS membenarkan dan menyebut bahwa video tersebut diambil oleh personel Angkatan Laut Amerika Serikat.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa video (UFO) yang Anda kirim diambil oleh personel Angkatan Laut," ungkap juru bicara Pentagon kepada NBC, dilansir Kompas.com, Minggu (30/5/2021).

Jubir Pentagon menambahkan, peristiwa yang terjadi dalam video tersebut, sedang dalam penyelidikan Unidentified Aerial Phenomena Task Force (UAPTF) yakni satuan tugas fenomena udara tak teridentifikasi. Dan hingga saat ini masih dalam status “pemeriksaan yang sedang berlangsung”. 

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Kompas.com
Iran Pamerkan Sistem Rudal Permukaan ke Udara Jarak Pendek Terbarunya

Iran Pamerkan Sistem Rudal Permukaan ke Udara Jarak Pendek Terbarunya


Infokomando
- Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran telah memperkenalkan sistem pertahanan udara jarak pendek terbarunya yakni rudal permukaan-ke-udara (SAM) yang diberi nama Khordad 3 pada 21 Mei lalu.

Melihat dari segi tampilan kendaraan pengusungnya, SAM Khordad 3 Iran disebut masih ada hubungan dengan Buk Series buatan Rusia. SAM Khordad 3 dilaunching pada 2014 dan diklaim pernah menembak jatuh pesawat udara tak berawak RQ-4A Global Hawk milik Angkatan Laut AS yang terbang 22.000 kaki di atas Teluk Oman pada 20 Juni 2019 lalu dari jarak 70 km.

RQ-4A Global Hawk

Tapi kali ini Iran memamerkan Sistem SAM Khordad 3 dengan tampilan baru dimana unit peluncur dan radar transporter erector (TELAR) yang terpasang sudah mendapat perombakan. SAM Khordad 3 varian baru dilengkapi dua pods peluncur dengan masing-masing dapat diisi empat rudal.

"Ia mampu menembakkan rudal jarak pendeknya yang canggih dan mengcounter semua ancaman seperti rudal jelajah, drone, helikopter, dan bom yang dijatuhkan dari pesawat," kata Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan Pasukan Dirgantara IRGC.

IRGC merilis rekaman yang menunjukkan adanya pengujian sistem dan komandan senior IRGC diperlihatkan sedang melakukan pemeriksaan di sebuah fasilitas pembuatan rudal, dimana hal itu membuktikan Iran telah siap melakukan produksi massal.

Ayatollah Ali Khamenei melihat Khordad 3

Kantor Berita Tasnim melaporkan bahwa beberapa rudal yang terlihat di fasilitas tersebut tertulis 'command guidence' di atasnya dalam bahasa Persia, yang mengindikasikan bahwa rudal-rudal tersebut tidak memiliki radar yang dapat mencari sasarannya sendiri akan tetapi diarahkan ke sasaran langsung oleh TELAR.

Pada bagian hidung kerucutnya pun tidak transparan layaknya rudal berpemandu dengan frekuensi radio yang dibutuhkan oleh radar pencari. Mereka juga memiliki empat kabel yang dapat menjadi antena untuk digunakan menerima perintah panduan dari TELAR.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Janes.com
Rusia Tempatkan Pesawat Pembom Tupolev Tu-22M3 Untuk Pertama Kalinya di Suriah

Rusia Tempatkan Pesawat Pembom Tupolev Tu-22M3 Untuk Pertama Kalinya di Suriah


Infokomando - Pesawat pembom modern jarak jauh milik Rusia Tupolev Tu-22M3 telah terbang ke Pangkalan Udara Khmeimim Rusia di Suriah untuk penempatan permanen pertama kali.

Sebelumnya, pangkalan itu telah diperbaiki dan di rekonstruksi terutama pada bagian landasan pacu yang dibuat lebih panjang agar dapat digunakan oleh semua pesawat militer Rusia.

Pangkalan udara tersebut dibuat pada masa Uni Soviet dan sekarang akan digunakan sebagai basis pangkalan pesawat Tu-22M3 telah mengalami modernisasi ekstensif.

Pesawat tersebut awalnya bermarkas di Rusia dan pernah digunakan terbang ke Suriah untuk misi tertentu, namun kini akan berbasis di Khmeimim, di pantai Mediterania.

Sudah lama Rusia menjadi sekutu Suriah, dan telah terlibat dalam Perang Sipil Suriah sejak 2015, ketika diundang oleh pemerintah Damaskus, yang dipimpin Presiden Bashar Assad.

Bersama rezim Assad, Rusia membantu memerangi pemberontakan yang berkembang di negara itu.

Dengan direkonstruksinya pangkalan udara Khmeimim, yang mencakup pemasangan penerangan baru dan peralatan komunikasi radio, semua jenis pesawat yang digunakan oleh angkatan bersenjata Rusia sekarang dapat menggunakannya untuk lepas landas dan mendarat.

Tu-22M3 merupakan pesawat pembom serbu yang melakukan penerbangan perdananya pada 20 Juni 1977.

Tupolev Tu-22M3 lepas landas

Pada 2018 lalu, pesawat ini sudah menjalani tahap modernisasi. Menurut laman resmi Tupolev yang membuat pesawat itu, senjata perang tersebut sekarang memiliki radius dan efektivitas tempur yang jauh lebih besar.

Sebelumnya pada Maret lalu, pesawat pembom Tu-22M3 mengalami sebuah insiden yang menewaskan 3 awak pesawat. Dimana kursi lontar pesawat tiba-tiba menyala dan melempar ketiga awaknya saat sedang bersiap lepas landas.

Kecelakaan mengerikan pesawat pengakut senjata nuklir itu terjadi di lapangan terbang Shaikovka, sekitar 200 mil (321,9 kilometer) barat daya Moskwa.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Turki Sukses Uji Coba Penembakan Rudal Dari Kapal Permukaan Tanpa Awak Buatannya

Turki Sukses Uji Coba Penembakan Rudal Dari Kapal Permukaan Tanpa Awak Buatannya


Infokomando - Kapal perang permukaan tanpa awak (Armed Unmanned Marine Vehicle) Turki, ULAQ, berhasil melakukan uji coba penembakan rudal kapal permukaan untuk pertama kalinya ke sasaran darat..

ULAQ, sukses menghancurkan target darat dengan akurasi tepat dalam penembakan pertama yang dilakukan sebagai bagian dari latihan angkatan laut Denizkurdu 2021 dilaut Mediterania Timur dan Laut Aegea, Turki, Jumat (28/5/2021).

Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan melalui Twitter, ULAQ berhasil meluncurkan rudal andalannya CIRIT yang memiliki jangkauan sejauh 8 kilometer.

Platform tak berawak itu awalnya diluncurkan dan melalui serangkaian uji coba sea trial pada Januari lalu. Untuk saat ini memang masih sebatas prototipe, dan belum diproduksi dalam jumlah masif. Namun demikian, senjata ini adalah yang pertama dimiliki oleh militer Turki. 

Kapal permukaan tanpa awak ULAQ Turki

Kapal tanpa awak ini dalam operasionalnya nanti akan dikendalikan dari stasiun pengendali yang ada di pantai dan saat ini stasiun pengendalinya telah rampung dibangun. Untuk pengiriman dan produksi massal ULAQ sendiri akan dimulai pada minggu-minggu berikutnya.

Kapal permukaan tanpa awak dengan berbagai misi
ULAQ adalah nama keluarga produk Unmanned Surface Vehicle (USV) yang dikembangkan oleh aliansi kuat ARES Shipyard dan Meteksan Defense System.

ULAQ memiliki pod dengan empat rudal CIRIT yang dipandu laser, dan dua peluncur rudal anti-tank jarak jauh (L-UMTAS) yang dipandu laser, keduanya dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turki terkemuka lainnya, Roketsan.


Hebatnya lagi, kapal perang tanpa awak ini juga dilengkapi perangkat elektronik yang memungkinkannya untuk menangkal serangan jamming yang dapat mengganggu sinyal GPSnya.

Kendaraan tempur ini diklaim bakal berfungsi secara maksimal untuk berbagai misi seperti peperangan asimetris, pengawalan bersenjata, pengintaian hingga operasi intelijen.

ULAQ adalah tipe kapal perang kelas medium. Meskipun tak berawak dan dikendalikan dari pusat komando, kapal perang ini didesain mampu menjelajahi lautan sejauh 400 kilometer dengan kecepatan maksimal 35 knot (65 kilometer per jam). Dibawah ini adalah spesifikasi kapal tanpa awak Turki ULAQ.

 Spesifikasi:
 Panjang: 11 meter
 Kecepatan: 35 knot
 Jarak tempuh: 215 Nautical Miles
 Persenjataan: rudal 4 x CIRIT dan 2xUMTAS
 Stasiun kontrol: Dapat dikontrol dari stasiun darat dan laut

Editor : Devina | Foto : Ist 
Inilah Kemampuan Dan Peran Satuan Armed Roket MLRS Astros Yang Dimiliki TNI AD

Inilah Kemampuan Dan Peran Satuan Armed Roket MLRS Astros Yang Dimiliki TNI AD


Infokomando - Dengan adanya modernisasi alutsista Artileri Medan (Armed) dan secara interoperabilitas dihadapkan pada perubahan taktik bertempur infanteri serta perkuatan lainnya dan perkembangan alutsista kecabangan TNI AD termasuk matra lainnya, doktrin taktik bertempur Armed TNI AD juga akan mengalami perubahan menyesuaikan dengan jenis alutsista yang dimilikinya serta pengaruhnya terhadap kecabangan lain.

Contoh dengan adanya peningkatan kemampuan dan jarak capai (range of fire) alutsista Armed Roket yang dapat mencapai sasaran sejauh 85 Km, satuan Armed yang selama ini ditempatkan sebagai unsur bantuan tembakan (bantem) dalam daya tempur yang seolah-olah terkekang pada tupoksi membantu satuan manuver seperti infanteri dengan memberikan bantuan tembakan, sekarang memungkinkan dilaksanakannya Artillery Strike secara mandiri untuk menghancurkan sasaran strategis maupun sasaran taktis musuh. 

Contoh lain perubahan yang dapat terjadi di dalam doktrin Armed adalah perbandingan jumlah bantuan Armed ideal bagi satu Brigif yaitu satu Batrai Armed. Tetapi dengan kemampuan Roket ASTROS yang memiliki jarak capai ± 80 Km (jarak 300 Km dalam tahap pengembangan) dan dengan daya hancur ± 52 hektar serta mobilitas yang tinggi, maka satuan Armed Roket ASTROS dapat memberikan tembakan cukup dengan satu pucuk saja, dengan catatan jarak capai dan sistem komunikasi yang dimiliki masih dapat terjangkau oleh unit Pengendali Tembakan.

Teknisi Avibras terlibat uji penembakan MLRS Astros

Saat ini satuan Armed Roket ASTROS yang ada di Indonesia adalah Yonarmed-10/Kostrad dan Yonarmed-1/Kostrad yang kedudukannya langsung berada di bawah kendali Danmenarmed Kostrad. Sebagai perbandingan, pada doktrin negara-negara lain yang telah terlebih dahulu menggunakan senjata jenis Multiple Launch Rocket System (MLRS) ini, maka satuan dengan alutsista MLRS yang merupakan sarana bantuan tembakan (Bantem) strategis dan berkedudukan langsung di bawah Panglima Divisi.

Yonarmed Roket memiliki tugas pokok menyelenggarakan bantuan tembakan utama di darat dalam rangka mendukung tugas pokok satuan yang dibantu. Dengan kemampuan yang dimiliki Roket Astros dalam memberikan bantuan tembakan yang cukup besar dan cepat dengan efek kehancuran yang luas maka Yonarmed Roket dapat mendukung beberapa operasi yang ada seperti pada Operasi Linud ataupun Operasi Pertahanan Pantai. 

Dalam beberapa operasi tempur lainnya, penggunaan MLRS Roket Astros juga sangat memungkinkan dan bersifat fleksibel, hal ini dikarenakan dalam penggunaannya Roket Astros dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan efek kehancuran yang ingin dicapai. Kemampuan ini dimiliki karena peluncur MLRS Astros bersifat multi kaliber dengan varian jenis roket: saturasi dan non saturasi, kaliber besar maupun kaliber kecil (SS 09 TS, SS30, SS40, SS60 dan SS80).

Pemasangan tabung peluncur roket Astros

Keberadaan MLRS Astros telah menempatkan Satuan Artileri Medan TNI-AD memiliki dua peran penting di dalam pelaksanaan tugasnya. Pertama, sebagai Sarana bantuan tembakan atau Bantem utama di darat dengan kemampuan membantu satuan manuver yang dibantu dengan tembakan secara tepat dan teliti, memberikan tembakan lawan baterai sejauh jarak capai, dapat memberikan kedalaman pertempuran, mencari dan menemukan kedudukan musuh/sasaran baterai lawan dan memberikan efek tangkal (deterrent effect) serta Perang Urat Syaraf terhadap musuh. Kedua, sebagai pelaksana serangan artileri (Artillery Strike) secara mandiri.

Kemampuan alutsista ASTROS (Armed Roket) yang dimiliki TNI AD saat ini dan masa depan dengan kemampuan yang lebih modern memungkinkan peningkatan kemampuan Armed dalam melaksanakan Artillery Strike secara mandiri untuk menghancurkan sasaran strategis dan sasaran taktis. Satuan Armed Roket dalam pelaksanaan tugasnya tidak bersifat menduduki, menguasai ataupun mempertahankan suatu wilayah tertentu namun lebih cenderung untuk melaksanakan penghancuran seperti instalasi, melumpuhkan atau menetralisir sasaran-sasaran yang memiliki kepentingan strategis.

Sebagai contoh, MLRS ASTROS yang memiliki jarak capai sampai dengan 7x lipat dari meriam 105 mm dan memiliki daya hancur yang juga berkali lipat dari meriam-meriam yang dimiliki oleh TNI AD tentunya tidak diharapkan hanya untuk menembaki atau menyasar “musuh-musuh kecil” seperti satu peleton infanteri musuh diperkuat mortir 80, tetapi juga memberikan bantuan tembakan untuk menghancurkan sasaran-sasaran yang bernilai taktis dan strategis.

Artillery Strike merupakan suatu bentuk serangan roket yang sangat menentukan dalam pertempuran, dimana terjadi pengerahan kekuatan Armed Roket yang besar untuk menghancurkan musuh atau instalasi dengan mengoptimalkan kemampuan jarak capai yang jauh dan daya hancur yang luas, ketika pasukan sendiri masih berada di jarak yang aman/belum terlibat operasi secara keseluruhan, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pasukan sendiri dan operasi selanjutnya.

MLRS Astros menjalani uji penembakan

Satuan Armed Roket dapat melaksanakan tugas atau diberikan tugas secara mandiri terlepas dari tugas pokoknya sebagai unsur bantuan tembakan kepada satuan yang dibantu dan mampu memberikan daya kejut serta daya hancur melalui tembakan-tembakan artileri yang terencana terhadap kedudukan senjata pertahanan udara, pos komando, senjata artileri musuh maupun sasaran strategis lainnya yang dapat mempengaruhi perbandingan daya tempur dan pertempuran selanjutnya. Dalam kondisi tertentu perlu adanya perkuatan dari satuan kecabangan lain untuk memberikan perlindungan terhadap satuan Armed yang akan melaksanakan tugas sebagai pelaksana Artillery Strike, sehingga kemenangan dalam pertempuran dapat tercapai dalam waktu yang lebih singkat dengan kerugian tempur seminimal mungkin.

Pada saat satuan Armed Roket sedang melaksanakan Artillery Strike, satuan pendukung seperti Infanteri dan Kavaleri ditempatkan di sekitar satuan Armed Roket untuk memberikan perlindungan dan melaksanakan pertempuran jarak dekat jika terjadi hambatan atau gangguan musuh. Satuan Arhanud harus ikut ditempatkan untuk memberikan perlindungan atau payung udara terhadap satuan Armed Roket jika terjadi serangan udara musuh, sedangkan satuan Penerbad juga dapat disiapkan untuk membantu Peninjau Depan dan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) yang dapat difungsikan untuk mengkonfirmasi dampak kehancuran sasaran.

Radar pengendali penembakan Astros

Penugasan Satuan Armed Roket sebagai pelaksana Artillery Strike dilaksanakan atas perintah Panglima atau Komandan tertinggi (minimal pada tingkat Divisi/Kogab/Kogasgab) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasi secara keseluruhan.

Satuan Armed Roket TNI AD saat ini diharapkan dapat mengoptimalkan tugas dalam memenuhi kebutuhan taktis untuk mendukung satuan manuver secara optimal diantaranya seperti pertempuran terbatas (limited war) yang biasa terjadi di pemukiman dan daerah perkotaan (urban) serta dalam pertempuran menghadapi insurjen. Dihadapkan dalam situasi pertempuran yang seperti itu dan berbagai aturan tentang HAM serta collateral damage dalam perang maka satuan Armed Roket yang dalam pengendaliannya tetap berada di bawah Panglima/Dan tertinggi dapat dipecah ke dalam hubungan yang lebih kecil.

Dalam operasi serangan di daerah pemukiman atau bangunan tersebut maka untuk dapat memberikan tembakan yang maksimal satuan Armed Roket dipecah menjadi Seksi yang dalam penembakannya menggunakan roket-roket non saturasi (pin point accuracy). Tugas-tugas penembakan yang dapat diberikan kepada satuan Armed Roket diantaranya adalah menghancurkan markas musuh yang diperkuat dengan senjata bantuan ataupun membumihanguskan wilayah musuh yang sudah disterilkan terlebih dahulu dari penduduk sipil oleh satuan manuver sekaligus menutup jalan-jalan pelolosan musuh.

Satuan Astros Yonarmed 1/Roket Kostrad

Satuan Armed Roket yang dimodernisasi diantaranya dilengkapi dengan radar yang dapat mendeteksi keberadaan ataupun mengetahui posisi musuh sehingga dapat direncanakan terlebih dahulu untuk sasaran-sasaran yang perlu ditembaki terutama yang memiliki nilai strategis. Satuan Armed Roket dapat menitikberatkan tembakannya pada jalan-jalan di daerah terbuka atau di daerah yang bangunannya tidak permanen, sehingga hal itu dapat mengurangi terjadinya collateral damage.

Beberapa asumsi tentang kerusakan non-tempur (collateral damage) yang dapat ditimbulkan oleh Bantem Armed terkadang sering menghalangi keterlibatan Armed dalam pertempuran di daerah perkotaan atau pemukiman (urban). Sehingga hal ini akhirnya menempatkan satuan Armed hanya sebagai pemberi tembakan penutup dalam pertempuran. Padahal dengan adanya kemampuan alutsista Armed yang modern saat ini, dengan kemampuan hit precision secara akurat maka akan mampu meminimalisir korban non tempur/sipil maupun pasukan kawan.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Dispenad
Frustrasi Lawan Hamas, Pilot Jet Tempur Israel Asal Serang Bangunan di Gaza

Frustrasi Lawan Hamas, Pilot Jet Tempur Israel Asal Serang Bangunan di Gaza


Infokomando
- Sejumlah pilot jet tempur Israel mengaku bila mereka sengaja membombardir sejumlah bangunan di Jalur Gaza, Palestina, karena frustrasi dengan milisi Hamas atau Jihad Islam selama perang sebelas hari.

Dilansir Middle East Eye, Selasa (25/5), sejumlah gedung di Jalur Gaza menjadi sasaran jet-jet tempur Israel untuk dihancurkan dari udara. Mereka beralasan gedung itu digunakan oleh kelompok Hamas untuk melakukan koordinasi serangan ke Israel.

Selain itu, mereka menyerang sejumlah gedung atau bangunan di Gaza untuk menghancurkan terowongan yang dibangun milisi Hamas untuk menyerang. Akan tetapi, pengakuan dari para pilot jet tempur Israel justru mengungkap sisi lain.

"Saya menjalankan misi serangan udara dan merasa menghancurkan bangunan sebagai cara menyalurkan rasa frustrasi terhadap apa yang terjadi terhadap kami yang dilakukan oleh kelompok milisi di Gaza," ujar seorang pilot jet tempur Israel, Mayor D, yang identitasnya dirahasiakan, seperti dikutip dari stasiun televisi Channel 12.

"Kami gagal menghentikan serangan roket dan menewaskan pemimpin organisasi ini, jadi kami memilih menghancurkan gedung," ujar Mayor D.

Diketahui stasiun televisi Channel 12 telah mewawancarai sejumlah pilot AU Israel pada pekan lalu.

Selama sebelas hari berperang, serangan udara Israel telah menghancurkan sembilan gedung dan sejumlah rumah penduduk di Jalur Gaza. Mereka juga meledakkan gedung al-Jalaa, yang disewa sebagai kantor biro oleh sejumlah media massa asing seperti Associated Press, Al-Jazeera dan Middle East Eye.

Tindakan Israel ini menuai kecaman dari berbagai organisasi media massa dan perlindungan hak asasi manusia.

Dalam peperangan itu, sebanyak 248 penduduk Gaza dinyatakan meninggal akibat serangan udara Israel. Sementara sebanyak 1.948 orang lainnya mengalami luka-luka mulai dari luka hingga berat.

Sedangkan menurut catatan Israel, kelompok milisi Palestina di Jalur Gaza seperti Hamas dan Jihad Islam telah meluncurkan sekitar 4.000 roket. Sebanyak 12 penduduk Israel tewas dalam serangan roket tersebut.

Kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata pada 21 Mei pukul 02.00 waktu setempat.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNNIndonesia.com