Showing posts with label Mancanegara. Show all posts
Showing posts with label Mancanegara. Show all posts
Amerika Siapkan Sekenario Perang Lawan China Dengan Mempercepat Pembangunan Pangkalan Militer di Pulau Wake

Amerika Siapkan Sekenario Perang Lawan China Dengan Mempercepat Pembangunan Pangkalan Militer di Pulau Wake

F-35 terbang dengan latar belakang pulau Wake
F-35 terbang dengan latar belakang pulau Wake

Infokomando - Tingginya agresifitas militer China mengintimidasi sejumlah negara di Laut China Selatan  membuat Amerika menyiapkan sekenario terburuk perang melawan tentara China (People's Liberation Army/PLA).

Salah satu upaya yang saat ini dilakukan oleh Amerika adalah membangun pangkalan militer di Pulau Wake yang terletak di antara Jepang dan Hawaii, sebagai pangkalan cadangan utama. Sedangkan pangkalan militer Amerika saat ini yang terdekat dengan China adalah Okinawa Jepang dan Guam.

Melansir dari laman the drive, diperoleh citra satelit yang menunjukkan adanya pembangunan besar - besaran di pangkalan Pulau Wake pada 25 Juni 2020.

Berdasarkan citra satelit arsip, pembangunan besar-besaran lapangan terbang dimulai awal tahun ini dan masih berlangsung hari ini. Pembangunan tersebut meliputi pembangunan apron timur, area apron sekunder yang diperbesar di ujung barat di landasan.

Sedangkan untuk landasan pacu sudah selesai dibangun dengan panjang runwaynya 9.800 kaki (3.000 meter lebih) dan mampu menampung semua pesawat yang ada di gudang senjata Amerika.

Foto satelit menunjukkan ada pembangunan di pulau Wake
Foto satelit menunjukkan ada pembangunan di pulau Wake
Pentagon diketahui telah mengucurkan ratusan juta dolar untuk membangun instalasi strategis dan rahasia di Pulau Wake dalam beberapa tahun terakhir.

Ada beberapa alasan Amerika mempercepat pembangunan pangkalan militer di Pulau Wake, selain sebagai tempat logistik, Pulau Wake juga jauh dari jangkauan rudal balistik jarak menengah yang dimiliki oleh China maupun Korea Utara. Tidak hanya itu, pembangunan Pulau Wake juga sebagai jawaban atas dibangunnya pangkalan militer China di Spratly dan Paracel.

Jarak Guam yang terletak sekitar 1.500 mil lebih jauh ke barat, masuk dalam jangkauan senjata-senjata mematikan yang dimiliki China sehingga perlu pangkalan cadangan yang dapat menampung persenjataan Amerika jika pecah perang dengan China.

Tentunya Amerika akan kewalahan jika pangkalan militernya di Kadena Okinawa, Guam dan Anderson menjadi sasaran rudal - rudal jarak menengah China jika tidak diimbangi adanya pangkalan lain sebagai cadangan perlawanan militer Amerika yang dapat menampung persenjataan strategis seperti pesawat tempur.

Batreai THAAD secara permanen ditempatkan di GUAM
Baterai THAAD secara permanen ditempatkan di GUAM
Saat ini di Guam diperkuat baterai rudal THAAD yang telah ada selama bertahun-tahun untuk menangkis serangan rudal balistik secara khusus. Tapi jika dibombardir secara terus-menerus, kemampuan pertahanan Guam lama-lama juga tidak akan kuwalahan.

Pangkalan militer AS di gugus Kepulauan Mariana juga masuk dalam jarak tembak rudal balistik jarak menengah (MRBM) atau rudal balistik jarak menengah (IRBM).

Pulau itu sendiri dapat dengan cepat dibentengi dengan pertahanan udaranya sendiri dan pertahanan dari kapal perang Angkatan Laut AS yang berlayar antara daratan China dan pulau itu.

Ground based midcourse defense
Ground based midcourse defense
Pulau Wake juga dianggap berada dalam payung pertahanan berbasis darat (ground-based midcourse defense/GMD) yang dipusatkan di Fort Greely, Alaska.

GMD sendiri dirancang untuk menghadapi ancaman rudal balistik antarbenua (ICBM).

Gagasan menjadikan Pulau Wake menjadi pusat aktivitas kekuatan udara dengan skenario perang di Asia Pasifik sudah diujicobakan oleh Amerika.

Pesawat pembom siluman B2 Spirit melakukan uji coba pendaratan di Pulau Wake
Pembom B2 Spirit mendarat di Pulau Wake
Tahun lalu, pesawat pembom B-2 Spirits menggunakan lapangan terbang Pulau Wake untuk pertama kalinya sebagai titik pemuatan ulang senjata dan pengisian bahan bakar (forward re-arming and refueling point/FARP) dengan penerbangan dari Pangkalan Angkatan Udara Hickam di Hawaii, bukan Guam.

Tentu saja, operasi dari Pulau Wake, akan sangat bergantung pada pesawat tanker pengisian bahan bakar udara.

Perlu diketahui F-35A penempur kelas berat angkatan udara AS hanya memiliki kemampuan tempur dalam radius sekitar 650 mil sehingga perlu disokong adanya pesawat tanker untuk menambah jarak jelajahnya.

Hal ini dikarenakan jarak dari Pulau Wake ke pantai China sekitar 3.000 mil.

Midway, yang terletak 1.200 mil di sebelah timur Pulau Wake, adalah pilihan lain, tetapi memiliki kapasitas terbatas dan landasan yang lebih pendek.

Editor : K9 | Foto : Ist 
Konvoi Kendaraan Militer Turki dan Rusia Terkena Ranjau Darat, Tiga Tentara Rusia Terluka

Konvoi Kendaraan Militer Turki dan Rusia Terkena Ranjau Darat, Tiga Tentara Rusia Terluka

Militer Turki

Infokomando - Sejumlah tentara militer Rusia mengalami luka - luka setelah sebuah bom atau ranjau darat meledak tepat dibawah kendaraan tempur yang mereka tumpangi.

Dilansir dari kantor berita Novosti, Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah mengatakan jika bom tersebut meledak ketika kendaraan lapis baja dari Turki dan Rusia tersebut sedang melintas di lokasi.

Saat itu militer kedua negara sedang melaksanakan patroli bersama dan tidak melihat sesuatu yang mencurigakan sepanjang perjalanan. Diduga kuat bom tersebut sengaja ditanam oleh kelompok milisi untuk menyasar konvoi kendaraan militer Turki dan Rusia.

"Tiga tentara Rusia terluka ringan. Anggota awak kendaraan lapis baja Turki juga terluka akibat peledakan alat peledak yang ditanam selama perjalanan patroli Rusia-Turki bersama, dan semua yang terluka dievakuasi segera dari daerah itu, " tulis Pusat Rekonsiliasi Rusia dalam pernyataan resminya.

Ketiga tentara Rusia yang terluka telah dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis di markas militer Rusia di Pangkalan Hmeimim.

Hingga saat ini belum ada pihak terkait yang mengaku bertanggungjawab atas serangan bom terhadap patroli tentara Rusia dan Turki itu.

Untuk diketahui, Rusia dan Turki merupakan dua negara yang aktif melakukan patroli di Suriah, terutama setelah pemimpin kedua negara sepakat melakukan gencatan senjata di Suriah.

Editor : K9 | Foto : Ist | Sumber : -
Militer India Resmi Larang 89 Aplikasi Buatan China Dipakai Prajuritnya Termasuk PUBG dan Mobile Legends

Militer India Resmi Larang 89 Aplikasi Buatan China Dipakai Prajuritnya Termasuk PUBG dan Mobile Legends

Militer India larang prajuritnya main Game PUBG dan Mobile Legends
Militer India larang Game PUBG dan Mobile Legends
Infokomando - Dianggap berbahaya, militer India meminta prajuritnya untuk menghapus sejumlah aplikasi buatan China termasuk game sSport seperti PUBG dan Mobile Legends yang jadi trend di negeri Shah Rukh Khan tersebut.

Sebelumnya, pemerintahan India sudah melarang warganya agar tidak menggunakan aplikasi buatan China. Total ada 59 aplikasi yang ditetapkan masuk sebagai aplikasi terlarang, tapi baru - baru ini pihak militer India menambah daftar aplikasi yang masuk blacklist yaitu sebanyak 89 aplikasi.

Dilansir dari Livemint, militer India melarang seluruh prajuritnya untuk tidak memasang atau menginstal aplikasi yang sudah ter-blacklist tersebut ke dalam ponsel smartphone-nya dengan alasan keamanan siber.

Tidak hanya aplikasi dari China saja, sejumlah aplikasi yang berasal dari negara lain juga masuk dalam daftar blacklist.

Dari 89 aplikasi, terdapat beberapa pembagian seperti media sosial, e-commerce, music apps, platform messaging dan masih banyak lainnya. Menariknya beberapa aplikasi game seperti PUBG Mobile dan Mobile Legends pun ikut terkena blacklist.

Meski dari pemerintah, PUBG dan Mobile Legends tidak masuk dalam 59 daftar larangan, tapi oleh pihak militer aplikasi tersebut dimasukkan dalam 89 aplikasi yang haram digunakan oleh prajuritnya. Padahal, banyak sekali atlet eSports yang memiliki bakat luar biasa dari India.

Sementara itu, pihak dari angkatan darat India memberikan waktu kepada para anggotanya untuk menghapus aplikasi-aplikasi yang dimaskud dari ponsel mereka hingga batas waktu 15 Juli 2020 mendatang.

Sebelum dilarang oleh militer India, mereka sebenarnya memperbolehkan anggota untuk menggunakan media sosial yang juga masuk dalam daftar larangan itu dengan beberapa syarat, seperti dilarang mengunggah foto saat menggunakan seragam.

Di sisi lain, tidak hanya pemerintahan India saja yang memberlakukan larangan aplikasi asal China tersebut. Pihak militer Amerika Serikat juga memberlakukan hal yang sama, namun, terkhusus untuk aplikasi TikTok karena dirasa sebagai sebuah ancaman siber.

Editor : K9 | Foto : Ist 
Tegang Dengan China Memicu India Borong 72 Ribu Senjata Serbu Buatan Amerika Jenis SIG 716

Tegang Dengan China Memicu India Borong 72 Ribu Senjata Serbu Buatan Amerika Jenis SIG 716

Tentara India dengan senjata INSAS yang sekilas mirip AK
Tentara India dengan senjata INSAS yang sekilas mirip AK

Infokomando
- India kembali melakukan belanja Alutsista besar - besaran, untuk mendukung operasi kontra-terorisme, militer India memesan 72 ribu pucuk senjata serbu buatan Amerika jenis SIG 716. 

Seperti dikutip dari kantor berita Asian News,  Selasa 14 Juli 2020, Kementerian Pertahanan India telah menandatangani pembelian senjata baru itu.

"Kami akan memesan 72 ribu senapan seperti itu lagi," kata sumber.

Militer India mengklaim SIG 716 itu bagian dari modernisasi persenjataan untuk menggantikan senapan otomatis Indian Insas. Senjata baru itu nanti akan dipakai untuk operasi kontra-terorisme.

INSAS merupakan  singkatan dari Indian New Small Arms System yang diproduksi olehOrdnance Factory di Tiruchirappalli. Senapan serbu INSAS adalah senjata infanteri standar Angkatan Bersenjata India. Pada April 2015, pemerintah India sudah mengganti beberapa senapan INSAS dari CRPF dengan AK-47.

Tentara India dengan senjata jenis SIG 716
Tentara India dengan senjata jenis SIG 716

Selain karena usianya yang sudah tua INSAS juga memiliki banyak masalah sehingga harus diganti untuk mendukung operasional militer India.

Sejumlah pihak melihat, sisi lain yang membuat India mempercepat pembelian senjata juga tak lain untuk merespon ketegangan dengan China terkait konflik perbatasan di Ladakh Timur.

Sebelumnya militer India telah membeli 10 ribu SIG Sauer. Senjata didapatkan melalui rute pengadaan jalur cepat (FTP) untuk persyaratan operasional yang kritis.

Lalu, Kementerian Pertahanan India juga membeli 16 ribu pucuk senjata mesin ringan Israel Negev NG7 buatan militer Israel.

Bahkan, India telah membuat perjanjian dengan Rusia untuk memproduksi senjata AK-203 yang disebutkan akan diberikan kepada tentara yang tak mendapatkan SIG Sauer dan SIG 716.

Editor : K9 | Foto : Ist | Sumber : -
Kapal Perang Jenis LHD Amerika Terbakar dan Meledak, 21 Orang Terluka Dalam Insiden Tersebut

Kapal Perang Jenis LHD Amerika Terbakar dan Meledak, 21 Orang Terluka Dalam Insiden Tersebut

Kapal serbu jenis LHD milik militer AS meledak dan terbakar
Kapal serbu jenis LHD milik militer AS meledak dan terbakar

Infokomando - Sebuah kapal perang jenis Landing Helicopter Dock (LHD) milik militer Amerika Serikat terbakar hebat di pangkalan Angkatan Laut San Diego pada hari minggu waktu setempat yang mengakibatkan 17 pelaut dan 4 pekerja sipil terluka.

Dikutip dari laman Sindonews.com, Juru bicara Naval Surface Force Armada Pasifik Amerika, Mike Raney, mengatakan kobaran api dilaporkan muncul tak lama sebelum pukul 09.00 pagi di kapal perang USS Bonhomme Richard (LHD-6).

"Delapan belas orang dirawat di rumah sakit dengan cedera yang tidak mengancam jiwa," kata Raney dalam sebuah pernyataan singkat seperti dikutip AP, Senin (13/7/2020), sebelum update terbaru jumlah korban luka keluar. 

Asap tebal mengebul diatas dek kapal LHD
Asap tebal mengebul diatas dek kapal LHD

Terkait apa saja kerusakan yang dialami oleh kapal perang tersebut, hingga saat ini belum ada kejelasan pasti. Sebelumnya para pejabat militer AS mengatakan setidaknya satu orang dirawat karena menghirup asap.

Untuk penyebabnya sendiri yang mengakibatkan kapal tersebut terbakar masih dalam penyelidikan. Kapal perang yang terbakar adalah jenis kapal serbu amfibi dengan panjang 840 kaki (255 meter). Kobaran api memunculkan asap besar dan gelap yang terlihat di sekitar San Diego.

San Diego merupakan pelabuhan rumah USS Bonhomme Richard dan sedang menjalani pemeliharaan rutin pada saat kebakaran terjadi.

Menurut Raney, sekitar 160 pelaut dan perwira berada di atas kapal. Itu jauh lebih sedikit dari biasannya yakni 1.000 pelaut dan perwira ketika kapal sedang bertugas aktif. 

Kapal perang ini memiliki kapasitas untuk mengerahkan dan mendaratkan helikopter, perahu kecil dan kendaraan amfibi.

Editor : K9 | Foto : Ist | Sumber : -
Ditengah Ancaman AS, Dua Kapal Perang Pembunuh Kapal Induk Rusia Muncul di Laut Barents

Ditengah Ancaman AS, Dua Kapal Perang Pembunuh Kapal Induk Rusia Muncul di Laut Barents

Kapal perang Rusia Peter the Great

Infokomando - Militer Rusia kembali show of force, kali ini dilakukan oleh Armada Utara Angkatan Laut Rusia yang baru-baru ini menggelar latihan militer di Laut Barents dengan mengerahkan dua kapal penjelajah pembawa rudal atom "Peter the Great" dan "Marshal Ustinov". 

Dalam latihan militer tersebut, dua kapal penjelajah milik Rusia yang cukup diwaspadai AS telah melakukan ujicoba penembakan dengan meluncurkan rudal anti-kapal Granite dan Vulcan.

Untuk diketahui, kapal penjelajah Rusia Pyotr Velikiy atau “Peter the Great” ini merupakan salah satu  kapal perang yang cukup membuat NATO tidak bisa meremehkan kekuatan angkatan laut Rusia.

Bahkan, NATO menjuluki kapal perang Rusia ini dengan sebutan “pembunuh kapal induk” lantaran kemampuan daya rusaknya yang luar biasa besar. Selain itu kemampuan lainnya yang dimiliki oleh kapal perang ini adalah menghancurkan rudal balistik antar benua.

Pamer kekuatan tempur Rusia di Laut Barent kali ini diikuti lebih dari 30 kapal perang dan kapal selam milik Rusia. 20 pesawat amfibi dan helikopter, 40 buah artileri, rudal pantai, hingga pertahanan udara ikut serta dalam latihan militer Rusia tersebut. 

Menariknya, latihan militer besar-besaran Armada Utara Rusia itu dilakukan ditengah ancaman Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia terkait dengan tuduhan Rusia membiayai tentara Taliban untuk membunuh pasukan militer Amerika Serikat di Afganistan.

Editor : K9 | Foto : Ist | Sumber : -
Dua Pesawat Tempur Rusia Hadang Pesawat Mata - Mata AS Diatas Laut Jepang

Dua Pesawat Tempur Rusia Hadang Pesawat Mata - Mata AS Diatas Laut Jepang

Pesawat mata - mata AS Boeing RC135
Pesawat mata - mata AS Boeing RC135

Infokomando - Penghadangan pesawat militer kembali dilakukan oleh dua jet tempur Rusia Sukhoi-35 dan Mig-31BM terhadap pesawat intai milik Amerika Serikat Boeing RC-135 diatas laut Jepang, Sabtu (11/7/2020).

Hal ini diketahui setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pihaknya telah mengerahkan dua pesawat tempur untuk menghadang dan memaksa pesawat pengintai AS untuk kembali ke pangkalan militer mereka.

"Pada hari Sabtu, pesawat pengintai Angkatan Udara Amerika Serikat RC-135 terdeteksi di atas Laut Jepang, dan pesawat Sukhoi-35 dan MiG-31bm kami diluncurkan untuk mencegatnya." bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dilansir dari VIVA.com.

Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, tanggal 11 Juli 2020, radar pemantauan wilayah udara milik Rusia menemukan sebuah target terbang yang menuju langsung ke arah perbatasan negara Federasi Rusia.

Pesawat tempur Rusia kemudian melakukan penghadangan dan mengawalnya untuk menjauhi teritori udara Rusia. Setelah pesawat intai AS melakukan putar arah, kedua pesawat tmpur Rusia kembali ke homabase.

"Bahwa semua penerbangan Angkatan Udara Rusia dilakukan dengan sesuai aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara di atas perairan netral," tegas Kementerian Pertahanan Rusia.

Hingga saat ini pihak Amerika Serikat masih belum menanggapi insiden penghadangan pesawat militernya diatas wilayah laut Jepang yang diklaim Rusia berencana akan memasuki wilayah perbatasan Rusia. 

Editor : K9 | Foto : Ist | Sumber : -
Pangkalan Militer AS di Okinawa Jadi Hotspot Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Jepang Marah

Pangkalan Militer AS di Okinawa Jadi Hotspot Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Jepang Marah

Pangkalan militer AS di Okinawa Jepang

Pangkalan militer AS di Okinawa Jepang

Infokomando - Kabar mengejutkan datang dari Jepang. Puluhan marinir di dua pangkalan militer AS Pulau Okinawa selatan Jepang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.


Sontak kabar ini menjadi temuan yang sangat mengkhawatirkan bagi warga Jepang, terutama yang tinggal di sekitar Okinawa. Bahkan Gubernur Okinawa Denny Tamaki, Sabtu (11/7/2020) menuntut penjelasan yang memadai dari pejabat militer AS.


Seperti yang dirilis dari AP, Sabtu (11/7/2020). Banyaknya kasus positif Corona yang menjangkiti prajurit AS di pangkalan militer Okinawa membuat pejabat militer AS bungkam dan tidak ingin merilis angka pastinya


Namun sejumlah media lokal di Jepang memberitakan sekitar 60 anggota marinir AS terinfeksi virus corona.


"Warga Okinawa terkejut dengan apa yang kami katakan tentang militer AS," kata Tamaki dalam konferensi pers.


"Kami memiliki keraguan kuat militer AS telah mengambil langkah-langkah pencegahan penyakit yang memadai," katanya.


Tamaki menuntut transparansi dan berencana meminta pembicaraan antara militer AS dan pejabat Okinawa.


Dengan banyaknya jumlah prajurit AS yang terinfeksi, sejumlah pejabat pemerintahan di Jepang ingin pangkalan AS dibekukan sementara. Hal ini perlu dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran warga setempat.


Merespon keinginan pejabat pemerintahan Jepang, Marinir AS mengakui terdapat kasus terkonfirmasi Corona di pangkalan Futenma dan Camp Butler. Namun pihaknya telah melakukan langkah antisipasi berupa pembatasan bagi seluruh personelnya untuk melindungi pasukan, anggota keluarga dan masyarakat setempat.


Perlu diketahui, Okinawa adalah rumah bagi 50.000 tentara Amerika yang berpangkalan di Jepang di bawah pakta keamanan bilateral. Selain itu, keberadaan pangkalan militer AS di Jepang beberapa kali mendapat penolakan warga. Apalagi AS berencana memindahkan pasukannya ke pangkalan baru di Futenma yang direncanakan dari lokasi daerah berpenduduk padat di selatan ke daerah berpenduduk jarang di pantai timur.


Banyak warga Okinawa telah lama mengeluh tentang polusi, kebisingan, dan kejahatan terkait pangkalan AS.


Media lokal melaporkan majelis Okinawa mengadopsi resolusi untuk memprotes kurangnya transparansi militer AS tentang penyebaran virus Corona di pangkalan.


Okinawa memiliki sekitar 150 kasus virus Corona dan secara keseluruhan, Jepang memiliki sekitar 21.000 kasus dan 1.000 kematian.


Tokyo melaporkan lebih dari 200 kasus baru pada hari ketiga berturut-turut pada Sabtu (11/7/2020)


Pada Maret 2020, Pentagon memerintahkan pangkalan dan komandan militer untuk menghentikan pelaporan jumlah kasus baru yang tepat ke media. Dengan alasan masalah keamanan operasional.


Editor : K9 | Foto : Ist 

Militer Rusia Tengah Kembangkan Senjata Elektromagnetik (EMP) Saingi AS

Militer Rusia Tengah Kembangkan Senjata Elektromagnetik (EMP) Saingi AS

Militer Rusia Tengah Kembangkan Senjata Elektromagnetik (EMP) Saingi AS
Infokomando - Tidak hanya militer Amerika Serikat, militer Rusia juga sedang mengembangkan senjata jenis baru yaitu meriam elektromagnetik (EMP) atau Electromagnetic Railgun yang bisa menghancurkan target dari jarak 10 kilometer, menurut dua sumber pertahanan Rusia kepada kantor berita TASS.

"Uji coba senjata EMP telah berlangsung sejak 2015. Penembakan meriam EMP terbaru terjadi pada musim semi ini. Saat ini, jarak rata-rata meriam EMP terhadap target udara adalah 7-8 km, dengan maksimum 10 km," salah satu sumber mengatakan kepada TASS dalam laporan 5 Juli kemarin.

Seperti yang dikutip dari The Mirror, yang melaporkan bahwa uji coba penggunaan senjata railgun sudah dimulai sejak 2015 lalu. Senjata ini menggunakan gaya elektromagnetik untuk meluncurkan sebuah proyektil berkecepatan tinggi.

Jika awalnya daya jangkau senjata tersebut adalah 1 - 2 km, sekarang sudah semakin jauh yakni sekitar 10 km dan sudah duji cobakan pada sebuah target udara.

Tidak disebutkan dimana lokasi uji coba namun dijelaskan oleh sumber yang tak ingin disebutkan namanya jika target berhasil dijatuhkan dalam kondisi terbakar karena mengenai perangkat elektroniknya.

Menurut sumber itu, gelombang elektromagnetik berlangsung sepersekian detik dan mencapai target dengan kecepatan cahaya.

Sumber mengatakan bahwa selama uji coba, meriam EMP digunakan untuk menghancurkan berbagai peralatan tempur di darat dan juga efisien terhadap kendaraan udara tak berawak (UAV). Mereka juga mengatakan bahwa masalah utama persenjataan seperti itu adalah memerlukan banyak energi untuk menyerang. Oleh karena itu, sangat sulit menciptakan sistem EMP yang bisa dipindahkan atau bergerak dengan mobilitas tinggi.

Sumber mengatakan bahwa persenjataan EMP harus dibedakan dari sistem peperangan radioelektronik. Sementara sistem peperangan radioelektronik dapat membuat elektronik macet pada jarak beberapa ratus kilometer, mereka jauh lebih kuat dan tidak mematikan peralatan. Meriam EMP, sebaliknya, secara fisik menghancurkan elektronik yang tidak dapat diperbaiki.

Meriam EMP menghasilkan sinar elektromagnetik frekuensi tinggi, memanaskan target ke suhu kritis dalam sepersekian detik.

Senjata semacam itu diharapkan dipasang di versi jet tempur generasi keenam Rusia yang tidak berawak. Meriam EMP tidak cocok untuk pesawat berawak, karena sinyal EMP tingkat tinggi dapat berbahaya bagi pilot.

Editor : K9 | Foto : Ist | Sumber : -
Rusia Ikut Latihan Anti-Teroris di ASEAN

Rusia Ikut Latihan Anti-Teroris di ASEAN

Infokomando - Personel militer Rusia dari Distrik Militer Timur akan berpartisipasi dalam latihan anti-teroris ASEAN di Thailand dan China pada musim gugur ini, kata layanan pers Distrik Militer Timur, dirilis TASS, pada Senin 29-7-2019.

“Tahapan latihan anti-teroris internasional oleh negara-negara ASEAN akan berlangsung di Thailand dan China. Pada paruh pertama September, pusat pelatihan Angkatan Laut kerajaan Thailand akan mengadakan latihan bersama untuk pusat komando multinasional yang melibatkan perwakilan dari Distrik Militer Timur Rusia.

Pelatihan akan menjadi bagian dari persiapan untuk fase praktis latihan anti-teroris ASEAN di China, “bunyi rilis berita itu. Selama fase praktis latihan, unit tujuan khusus Distrik Militer Timur dan pasukan negara lain akan melakukan latihan menembak langsung dan menunjukkan keterampilan mengemudi kendaraan tempur.

Pasukan Rusia akan memiliki kesempatan untuk menggunakan perangkat keras militer China. Fase aktif dari latihan ini akan mencakup serangan Helikopter dan latihan mendaki gunung.

Kelompok-kelompok taktis akan mempraktikkan operasi bersama untuk membebaskan sandera dari dalam gedung administrasi dan sarana transportasi, mencari dan membuang alat peledak dan melakukan radiasi dalam dan luar ruangan, pengintaian kimia dan biologi. Distrik Militer Timur akan mendelegasikan 40 perwira dan pasukan khusus untuk latihan ini.

***
Editor : Galih
Foto : Ist
Sumber : Jakarta Greater