Infokomando - Komandan Komando Resort Militer 173/PVB Brigjen TNI Sri Widodo, S.IP., M.Si., M.sc beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke jajaran Pos Satgas Organik Yonif RK 113/JS serta memberikan bantuan bingkisan ke jajaran Pos Satgas Organik Yonif RK 113/JS, kampung plunggame Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya. Selasa (22-11-2022).
Dalam kunjungan kerja tersebut, turut hadir Kasiops Korem 173/PVB Kolonel Inf Andi Amin Latama dan Pasi Intel Korem 173/PVB Mayor Arh Teuku Syahdinar.
"Dalam kunjungan Kerja ke Pos Satgas Organik Yonif RK 113/JS yang di sambut langsung oleh Dansatgas Organik Yonif RK 113/JS Letkol Inf Sapto Broto, S.E., M.Si,. beserta para anggotanya, beliau menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan sebasar-besarnya kepada para prajurit Satgas Organik Yonif RK 113/JS yang telah melaksanakan tugas dengan tulus dan Iklas di wilayah Korem 173/PVB dan mengharapkan agar tetap semangat dalam melaksanakan tugas". Ujar Danrem 173/PVB
Lebih lanjut Danrem 173/PVB memberikan pengarahan kepada prajurit Satgas Organik Yonif RK 113/JS untuk terus waspada dan jangan lengah serta selalu pelihara moril agar dalam pelaksanaan tugas berhasil.
Dalam pelaksanaan penugasan ini supaya selalu melaksanakan Komunikasi yang baik dengan masyarakat dan seluruh elemen yang ada di wilayah kabupaten Puncak Jaya serta agar terjalin silahturami yang lebih dekat dan akrab dengan masyarakat.
"Setiap kegiatan apapun agar selalu libatkan Tuhan Yang Maha Esa supaya di berikan kesehatan dan keselamatan dalam melaksanakan tugas ini". Jelas Danrem 173/PVB
Infokomando - Upaya Ukraina untuk menghambat laju pasukan Rusia dengan menghancurkan jembatan penghubung Krimea rupanya tidak membuahkan hasil. Hal ini dikarenakan militer Rusia mengerahkan puluhan truk M3 amphibious Rig untuk membuat jembatan ponton atau jembatan apung agar dapat menyebrang ke Ukraina.
Disebut jembatan ponton karena jembatan tersebut mengambang atau mengapung diatas air. Sedangkan penggunaannya bersifat sementara meskipun ada beberapa yang digunakan secara permanen.
Di Indonesia salah satu korps TNI yang menggunakan Alutsista M3 amphibious Rig adalah korps zeni tempur AD.
Dilansir dari kostrad.mil.id, salah satu tugas dari pasukan Zipur dalam mendukung serangan saat operasi tempur adalah membuka dan mempermudah gerak maju pasukan, baik personel maupun kendaraan tempurnya dari berbagai rintangan di medan.
Salah satu rintangan yang menyulitkan gerakan adalah sungai atau parit lebar dan dalam dimana rintangan tersebut tidak dapat dilalui dengan kendaraan biasa.
Truk M3 amphibious Rig pernah digunakan pasukan Batalyon Zeni Tempur atau Yonzipur 9 Kostrad untuk membuat jembatan ponton pada Latihan Antar Kecabangan TNI AD 2021 Kartika Yudha di Puslatpur TNI AD, Martapura, OKU, Sumatera Selatan.
Fungsi jembatan M3 Amphibious ponton dalam operasi militer tak lain adalah memudahkan gerak kendaraan tempur, terutama satuan bantuan tempur seperti Tank Leopard, Rudal Atlas, Anoa maupun kendaraan pengangkut logistik untuk melewati rintangan alam berupa sungai atau ceruk yang dalam.
Dilansir dari laman tniad.mil.id, M3 Amphibious Rig tak ubahnya truk berukuran raksasa saat melaju di daratan. M3 Amphibious Rig memiliki konfirgurasi penggerak 4 kali 4, panjang 12,74 meter, lebar 3,35 meter, dan tinggi 3,93 meter.
Saat melaju di jalan mulus, M3 Amphibious Rig mampu melaju dengan kecepatan maksimum 80 kilometer per jam.
Guna mendukung jalannya operasi amfibi, M3 Amphibious Rig dapat menurunkan dua ponton besar berbahan alumunium. Dua ponton tersebut disematkan pada bagian lambung truk. Beberapa ponton yang mengapung dapat dikaitkan sehingga membentuk konektor yang cukup panjang dan disebut ramps.
Satu unit M3 Amphibious Rig saat menjalankan fungsi sebagai integrator, dapat mengaitkan empat ponton. Dalam simulasi, delapan unit M3 Amphibious Rig yang membentang dapat membentuk jembatan dengan panjang 100 meter.
Selain perannya sebagai sistem integrasi pada jembatan ponton, M3 Amphibious Rig juga punya fungsi sebagai wahana ferry untuk menyeberangkan kendaraan tempur atau logistik.
Dua ponton yang disambungkan dapat menjadi kapal ferry yang dapat digunakan untuk fasilitas penyeberangan. M3 Amphibious Rig dilengkapi propeller dan dikendalikan oleh 2 fully traversable pump jets. Tiga ponton yang dikaitkan dapat membawa dua unit main battle tank sekelas Leopard.
Saat berada dipermukaan air, M3 Amphibious Rig dapat melaju sampai kecepatan 14 kilometer per jam. Dirunut dari sejarahnya, M3 Amphibious Rig awalnya dikembangkan oleh perusahaan asal Jerman, Eisenwerke Kaiserslautern atau EWK pada 1982.
Pada 2002, EWK diakuisisi oleh General Dynamics European Land Systems. Militer Jerman dan Inggris mulai diperkuat M3 Amphibious Rig pada 1996. Varian terbarunya adalah M3G yang dilengkapi kabin lapis baja, sistem pendingin udara proteksi anti nuklir, biologi, dan kimia atau nubika.
M3 Amphibious Rig sudah battle proven saat digunakan militer Inggris dalam mendukung Operasi Telik dalam invasi Irak. Sampai saat ini, pengguna M3 Amphibious Rig selain Indonesia adalah Brasil, Singapura, Taiwan, Inggris, dan Jerman.
Infokomando - Diluar dugaan, semenjak pasukan Yonif Para Raider 305 yang dijuluki pasukan tengkorak memasuki daerah rawan di Intan Jaya Papua semua desa jadi aman.
Hal ini tidak lepas dari upaya Raja Aibon Kogila alias Letkol Inf Ardiansyah selaku komandan dari Yonif PR 305 yang terus melakukan gebrakan dan pendekatan persuasif kepada masyarakat setempat serta aktif memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Ternyata upaya yang dilakukan oleh pasukan Raja Aibon Kogila tidak sia-sia, sejumlah pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau KKB sampai kagum dan bersedia membuka komunikasi.
Salah satu pentolan OPM yang terkesima dengan kinerja pasukan tengkorak adalah Joshua Walker yang memiliki kedudukan sebagai Wakil Komandan Operasi dengan cakupan wilayah Sorong sampai dengan Samarai.
Bahkan, Joshua Walker kerap buka komunikasi minta tolong kepada Raja Aibon Kogila untuk membantu masyarakat setempat membangun desanya termasuk insfrastruktur yang dibutuhkan.
Kepada Raja Aibon Kogila, Joshua Walker juga mengatakan akan siap pasang badan bila kelompok Undius Kogoya salah satu pentolan OPM berniat mengganggu keamanan warga setempat.
Menanggapi hal itu, Raja Aibon Kogila minta kepada Joshua Walker agar sama-sama membangun Papua khususnya Intan Jaya dan menjaga kodusifitas wilayah agar tidak jatuh korban dipihak masyarakat.
Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Yonif 305 PR
Infokomando - Bukan perkara mudah mengamankan suatu area dari berbagai potensi ancaman yang bisa datang tanpa diduga dari mana arahnya. Apalagi yang diamankan adalah area dimana para pemimpin negara melakukan pertemuan untuk membahas tentang permasalahan global.
Tidak hanya wilayah darat dan laut, wilayah udarapun juga mendapat penjagaan ekstra ketat dari TNI. Salah satu gangguan yang diantisipasi TNI adalah munculnya drone yang bisa muncul dari area pemukiman untuk mengambil gambar pelaksanaan KTT G20.
Hal ini dapat dilihat dari kesiapan TNI AU yang menempatkan Personil Yonko 466 Kopasgat yang terlibat dalam Satuan Tugas Udara (Satgasud) untuk mengawasi langit Nusa Dua. Dari hasil pantauan di lapangan terlihat Personil Kopasgat yang berjaga dengan senjata jamming anti drone disekitaran lokasi KTT G20.
Seperti yang disampaikan oleh Pen Kopasgat melalui keterangan tertulisnya, pada 15 November 2022 lalu dimana Personil Yonko 466 Kopasgat yang ditugaskan mengawaki M3CS dan Anti Drone di Desa Ungasan Kec. Kutai Selatan Kab. Badung, Bali, telah mendeteksi adanya 1 buah drone liar pada jarak 3 km.
Drone liar tersebut dideteksi berada di area selatan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menjadi salah satu tempat perhelatan KTT G20.
Sebagai langkah antisipasi, Personil Yonko 466 Kopasgat kemudian melakukan penindakan jamming terhadap drone liar tersebut dengan menggunakan senjata Anti Drone atau Drone Jammer. Tidak lama kemudian, drone yang terbang tidak jauh dari lokasi KTT G20 berhasil dilumpuhkan (take down) dan diamankan.
Langkah penindakan yang dilakukan oleh personil Kopasgat terhadap drone liar yang mencoba terbang diarea KTT G20 sudah sesuai dengan instruksi Danyonko 466 Kopasgat Letkol Pas Aguswono Prasetyo, M. Han., yang memerintahkan prajuritnya untuk melakukan respon cepat jika terdapat potensi ancaman yang dapat mengganggu jalannya KTT G20 di Bali.
Infokomando - Untuk memastikan keamanan dan kondusifitas paska pertemuan rekonsiliasi yang digelar Pemerintah Provinsi Maluku, Satgas Yonarmed 1 Kostrad melalui Pos Ramil Pelauw memperketat pengamanan dengan melaksanakan patroli di wilayah Negeri Pelauw, Kec. Pulau Haruku, Kab. Maluku Tengah, Rabu (16/11/22).
Seperti yang disampaikan oleh Dansatgas Yonarmed 1 Kostrad Letkol Arm Arief Budiman S.Sos., M.M. Kegiatan patroli ini rutin dilakukan oleh personel satgas khususnya Pos Ramil Pelauw untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah binaan.
“Saya perintahkan jajaran Pos terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hal menonjol yang mungkin terjadi pasca pertemuan rekonsiliasi yang telah digelar di Kantor Gubernur Provinsi Maluku dalam rangka tahap lanjutan penyelesaian Konflik antara Negeri Pelauw dan Kariu beberapa hari yang lalu,”Ungkap Dansatgas
Dari pertemuan tersebut, dihasilkan beberapa kesepakatan terkait rencana pengembalian pengungsi dari warga Kariu menuju ke tempat semula dimana kedua belah pihak telah memperoleh kesepahaman dan bersedia untuk berdamai.
Dansatgas menambahkan bahwa seluruh personel Satgas Yonarmed 1 Kostrad khususnya yang berada di jajaran Pulau Haruku selalu siap dimobilisasi sewaktu-waktu sesuai perkembangan yang ada.
"Kami berkomitmen penuh untuk senantiasa menciptakan perdamaian di seluruh wilayah NKRI." kata Letkol Arm Arief Budiman S.Sos., M.M.
Perlu diketahui bahwa pada bulan Januari lalu telah terjadi konflik antar warga dari Negeri Pelauw dan Negeri Kariu yang menyebabkan ratusan rumah terbakar sehingga ratusan warga dari Negeri Kariu mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Infokomando - Pos Mosso Satgas Pamtas Yonif 132/BS menerima apresiasi dari Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring, S.H.,S.E. atas prestasi yang ditorehkan oleh Pos Mosso yang berhasil menggalang warga setempat untuk menyerahkan tanaman ganja kepada TNI, Jayapura, Papua (12/11/2022).
Piagam penghargaan tersebut diserahkan Danrem 172/PWY disela-sela acara memperingati HUT Korem 172/PWY.
Danrem memberikan apresiasi yang tinggi terhadap prajurit yang bertugas di Pos Mosso. Piagam penghargaan diserahkan langsung kepada Danpos Mosso Letda Inf Nyoman Hendra.
Tidak hanya itu, Danrem juga memberikan seekor kambing betina sebagai bentuk kepedulian pimpinan kepada anggotanya.
Letkol Inf Ahmad Fauzi selaku Dansatgas Yonif 132/BS mengaku bangga atas hasil kerja keras prajuritnya didaerah penugasan.
"Terima kasih atas dedikasi yang diberikan Pos Mosso, perjalanan kita masih panjang jangan cepat berpuas hati, harapan saya pos-pos lainnya agar bisa seperti Pos Mosso, tetapi yang saya utamakan yakni kesehatan dan keamanan, apabila mendapatkan prestasi itu merupakan bonus dari dedikasi kita dalam bertugas" Ungkap Dansatgas Pamtas Yonif 132/BS.
Infokomando - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua Bali baru saja resmi ditutup oleh Presiden RI Jokowi dan seluruh kepala negara yang hadir mulai bertolak ke negaranya masing-masing, Rabu (16/11/2022).
Dengan suksesnya Indonesia menggelar perhelatan akbar tersebut secara tidak langsung mengangkat derajat bangsa Indonesia dimata dunia.
Namun dibalik keberhasilan itu tak lepas dari adanya peran dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terlibat didalamnya. Terutama dari unsur TNI - Polri yang jauh hari sebelum pelaksanaan sudah mengerahkan tenaga untuk memberikan pengamanan maksimal kepada peserta KTT G20.
Salah satunya adalah Yonko 464 Kopasgat TNI AU yang mengerahkan Tim Matan jauh sebelum pelaksanaan KTT G20 untuk mempelajari, memetakan dan menyiapkan pola pengamanan yang sesuai dengan perkembangan situasi disekitar bandara internasional Ngurah Rai. Termasuk mengamankan bandara lain yang akan dijadikan sebagai tempat transit pesawat kenegaraan.
Dibawah pimpinan langsung Danyonko 464 Kopasgat Letkol Pas Puthut HM., M.Han, Tim Matan yang sudah dilatih secara khusus bergerak mendahului untuk menempati kedudukan di Bandara Ngurah Rai Bali, dengan tujuan melakukan orientasi medan.
Seperti halnya yang dilaksanakan oleh salah satu tim Matan lain yang sudah berada dalam ring 1, Tim Matan dari Batalyon Komando 464 Kopasgat mengadakan latihan dan gladi pengamanan untuk mengantisipasi hal - hal yang tidak diinginkan.
Latihan ini melibatkan Alutsista ILSV yakni kendaraan yang dipergunakan oleh Tim Matan untuk membuat latihan terlihat lebih realistik. Dengan begitu Tim Matan yang terlibat dalam pengamanan KTT G20 benar - benar memahami tugas dan tanggung jawabnya.
Menurut Letkol Pas Puthut HM., M.Han yang juga sebagai Komandan Unsur Pam Subsatgas Pam Bandara Ngurah Rai mengatakan, tujuan dari diadakannya latihan ini tak lain adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan serta mematangkan persiapan anggota Tim Matan secara tekhnis sesuai dengan fungsi dan bidang masing - masing.
Sebagai Tim Matan, mereka dituntut lebih peka dan bisa membaca situasi terutama mengenali potensi kerawanan-kerawaan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Atas keberhasilan yang ditunjukkan oleh Tim Matan dalam mengamankan tamu kenegaraan di KTT G20 ini, Letkol Pas Puthut HM., M.Han memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk seluruh prajurit Yonko 464 Kopasgat yang sudah bekerja keras serta profesional dalam menjalankan tugas pokoknya.
Infokomando - Air bersih merupakan sumber utama dalam kehidupan yang dibutuhkan makhluk hidup. Salah satunya warga Mbua, Kab. Nduga, Papua yang tinggal dipegunungan.
Dengan kondisi daerahnya yang jauh dari sumber mata air membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.
Melihat hal itu, Pos Kotis Satgas Yonif Raider 321/GT/13/1 Kostrad membangunkan warga Mbua pondok air bersih.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dansatgas Yonif Raider 321/GT/13/1 Kostrad Letkol Inf Ricky J. Wuwung, S.Sos., M.I.P., dalam rilis tertulisnya di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua (08/11/22).
Dalam keterangannya, Dansatgas menyampaikan pembangunan pondok air bersih tersebut didasari atas permintaan warga Mbua kepada TNI yang ingin adanya akses air bersih.
Seketika itu Dansatgas langsung memerintahkan prajuritnya bergotong royong membangunkan pondok air bersih yang dibangun tidak jauh dari rumah warga.
“Kegiatan ini masih dalam proses pembangunan, pondok air bersih ini memang sudah lama diharapkan warga sekitar karena dengan keberadaan bak penampungan air bersih ini warga sekitar tidak harus mendaki ke arah ketinggian bukit untuk mendapatkan air bersih,” ujar Dansatgas.
Seperti diceritakan oleh Pendeta Distrik Mbua Yones Kusumbruwe (51) yang mengatakan bahwa selama ini warganya mengambil air bersih harus berjalan cukup jauh menuju sumber air di tepi hutan.
“Kalau mau mandi dan mengambil air untuk masak masyarakat harus berjalan selama 30 menit untuk ke sumber air. Nantinya dengan adanya pondok air bersih ini, warga sangat terbantu sekali. Saya mewakili warga mengucapkan terima kasih kepada Satgas Yonif Raider 321/GT/13/1 Kostrad,” ujar Yones Kusumbruwe.