Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur Ali Kalora Disebut Akan Menyerahkan Diri

Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur Ali Kalora Disebut Akan Menyerahkan Diri


Infokomando
- Satuan Tugas (Satgas) gabungan TNI-Polri Operasi Madago Raya masih terus mengejar sembilan anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Polri menyebut segala kemungkinan bisa terjadi, termasuk upaya kelompok teroris pimpinan Ali Kalora untuk menyerahkan diri.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, pada Selasa 25 Mei 2021 mengatakan, segala kemungkinan bisa terjadi, termasuk upaya penyerahan diri oleh teroris pimpinan Ali Kalora tersebut.

“Ya segala kemungkinan terjadi seperti itu di sana, ada usaha untuk menyerahkan diri dan sebagainya. Itu tentunya telah didalami oleh anggota TNI dan Polri yang menggelar Operasi Madago Raya di sana.”

Rusdi berharap Operasi Madago Raya bisa segera menyelesaikan pengejaran seluruh daftar pencarian orang (DPO) anggota MIT. Terlebih belum lama ini kelompok MIT telah melakukan pembunuhan terhadap beberapa pekebun kopi.

“Yang jelas dari operasi itu diharapkan bisa selesaikan kasus MIT. Kelompok-kelompok Ali Kalora harus diselesaikan di daerah Poso dan sekitarnya,” katanya.

Brigjen Rusdi Hartono juga mengatakan, Polri menyatakan telah mengetahui lokasi anggota MIT biasa beraksi.

“Loh, sudah tahu sebenarnya (lokasi Ali Kalora dan kawan-kawan). Wilayah mereka bermain itu aparat keamanan sudah mengidentifikasi dan medannya memang tidak mudah.”

Hanya saja mereka tidak berdiam di satu tempat saja. Anggota MIT terus bergerak.

“Nggak mungkin, diam di sini saja, selesai lah. Mereka kan makhluk hidup juga. Mereka bergerak terus,” pungkasnya.

Editor : Devina | Foto : Ist 
400 Prajurit TNI Yonif 315 Garuda Diberangkatkan ke Papua Berantas Teroris OPM

400 Prajurit TNI Yonif 315 Garuda Diberangkatkan ke Papua Berantas Teroris OPM


Infokomando - Pengiriman Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) ke wilayah Papua, kembali dilakukan.  Kali ini, sebanyak 400 personel dari Yonif 315/Garuda diberangkatkan dalam misi menjaga keamanan di Papua, pada Senin (24/05/2021).

Dalam Upacara pelepasan yang digelar di Markas Komando (Mako) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (24/05/2021) kemarin, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto berpesan, prajurit yang melaksanakan tugas di Papua, harus menghindari pelanggaran yang dapat menurunkan citra baik TNI.

Nugroho juga menambahkan kepada para prajuritnya, untuk mencermati masalah yang ada di daerah tugas dan menyelesaikan tanpa menimbulkan permasalahan baru.

“Kepada para prajurit yang sudah berkeluarga jangan ragu meninggalkan keluarga kalian karena komando akan bertanggung jawab atas keluarga kalian,” tegas Nugroho.

Hal serupa juga disampaikan oleh Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakencana Brigjen TNI Achmad Fauzi sehari sebelum keberangkatan, tepatnya Minggu (23/05/2021), di Mako Yonif 315/Garuda, Kota Bogor.

Fauzi menuturkan, keberangkatan pasukan dari Yonif 315/Garuda ini merupakan tugas mulia dalam menjaga kedaulatan NKRI.  Ratusan prajurit ini telah dibekali persiapan matang sejak beberapa bulan lalu.  Mereka nantinya akan menempati 19 pos di Papua, dan bertugas selama 9 bulan.

"Kita harapkan mereka kembali lengkap. Mereka dibekali latihan segala macam dalam persiapannya," sebut Danrem.

Jenderal dari Kopassus ini berpesan, dalam melaksanakan tugas pengamanan prajuritnya lebih mengedepankan pendekatan kesejahteraan dan merangkul masyarakat Papua yang membutuhkan.

Namun, tegas Fauzi, para prajurit ini juga harus siap menumpas kelompok yang melawan NKRI.

"Cari, dekati dan hancurkan bagi kelompok atau orang yang berbeda pandangan, kelompok separatis teroris. Jadi cari dekati dan hancurkan, kalau mereka menyerah kepada NKRI itu lebih baik,” sebut Fauzi.

Danrem juga berharap masyarakat tak menyebut prajuritnya tersebut sebagai pasukan setan, karena kedatangan pasukan ini untuk membawa perdamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat Papua.

“Sebutan (pasukan setan) tadi juga menentukan atau simbol yang kurang baik juga berpotensi tidak baik," pungkasnya.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Sindonews.com
Inilah Sepak Terjang Senaf Soll, Pembelot TNI yang Berulah di Papua

Inilah Sepak Terjang Senaf Soll, Pembelot TNI yang Berulah di Papua


Infokomando -Titik terang pelaku pembunuhan dua prajurit TNI di wilayah Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, pada Selasa (18/05/2021) lalu, mulai terkuak.

Diduga Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM kelompok Senaf Soll merupakan pelaku pembunuhan dua prajurit TNI yang tengah berjaga di pembangunan Bandara Nol Goliat, Dekai, Yahukimo, tersebut.

Selain membunuh korban, pelaku juga membawa kabur senjata api  SS2 V1 kaliber 5,56 mm milik korban.

Senaf Soll sendiri merupakan desertir yang membelot bergabung dengan KST OPM sejak 2018 silam. Ia tercatat pernah berdinas di Yonif 754/ENK dengan pangkat terakhir Prajurit Dua (Prada). Diduga, ia melarikan diri meninggalkan satuan saat hendak ditangkap karena terlibat kasus penjualan amunisi.

Senaf pun dinyatakan bersalah karena melakukan tindak pidana desersi (tidak hadir tanpa ijin) selama 30 hari berturut-turut dan resmi dipecat dari dinas TNI pada 2019, setelah putusan Pengadilan Militer III-19 Jayapura dibacakan, pada Rabu (26/6/2019), secara in Absensia (tanpa kehadiran terdakwa).

Menurut pihak kepolisian Polda Papua, kelompok Senaf sudah sejak lama diburu dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).  Kelompok ini diduga kuat menjadi dalang pembunuhan Henry Jovinski, staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yahukimo, pada Selasa, (11/8/2020) lalu.

Komjen Paulus Waterpauw, Kapolda Papua saat itu menyebut  diduga Senaf membunuh korban(Henry) karena frustrasi terhadap pemecatannya.

"Saya perintahkan Dir Reskrimum, Dansat Brimob dan Wadir Intelkam Polda Papua untuk backup penanganan kasus  tersebut (agar segera terungkap) dan pelakunya dapat kita amankan," ungkap Paulus, Selasa (25/8/2020) lalu.

Tak hanya itu saja, Senaf rupanya juga terlibat dalam kasus pembakaran pembakaran ATM BRI di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Senin, (30/11/2019) lalu, bersama rekannya, Arief Sonyap a.k.a Koroway. Berbeda dengan Senaf, Koroway telah lebih dulu ditangkap saat tengah mengikuti Bakti Sosial di Sekretariat Komine Nasional Papua Barat (KNPB), sebulan pasca pembakaran.

Hingga kini, aparat gabungan TNI-Polri masih terus mengejar kelompok Senaf Soll.  Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan pihaknya semakin mengintensifkan pengejaran karena kelompok itu membawa senjata api organik dan amunisinya.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNNIndonesia.com
Anggota Marinir TNI AL Dikeroyok Belasan Preman di Terminal Bungurasih, 4 Pelaku Tertangkap

Anggota Marinir TNI AL Dikeroyok Belasan Preman di Terminal Bungurasih, 4 Pelaku Tertangkap


Infokomando - Anggota TNI menjadi korban pengeroyokan di area Terminal Purabaya (Bungurasih), Sidoarjo, pada Minggu pagi (23/05/2021) sekitar pukul 03.30 wib.  Korban, Pratu JYS (28) yang diketahui merupakan anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut, mengalami luka-luka disekujur tubuhnya.  

Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji dalam keterangannya menyebut korban dikeroyok belasan preman saat tengah melintas dipintu Terminal Bungurasih sembari diteriaki “maling” oleh para pelaku. 

TKP pengeroyokan

Kini, Polresta Sidoarjo dibantu Tim Intel TNI AL tengah memburu pelaku dan memeriksa para saksi terkait kejadian tersebut.  

"Ada (pelakunya) lebih dari 10 orang, sementara yang berhasil diamankan 4 orang, yang lain sedang kami kejar," ungkap Kombes Sumardji Kapolresta Sidoarjo, pada awak media, Minggu malam (23/05/2021).
 
Tiga pelaku kiri menghadap kamera

Sumardji menuturkan keempat pelaku yang berhasil dibekuk pihak Kepolisian adalah UN, MR, FC, dan YN. Keempat pelaku merupakan warga setempat yang kerap meresahkan penumpang bus di Terminal Purabaya (Bungurasih).  

"Mereka (pelaku) sering meresahkan warga sekitar terminal maupun penumpang di terminal," tambahnya.  

Sementara itu, korban, Pratu JYS kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Iran Beri Nama Drone Tempur Barunya "Gaza" Sebagai Simbol Perlawanan Dan Penghormatan

Iran Beri Nama Drone Tempur Barunya "Gaza" Sebagai Simbol Perlawanan Dan Penghormatan


Infokomando - Iran telah meluncurkan drone tempur baru yang dapat dipersenjatai rudal dengan nama 'Gaza'. Pemberian nama Gaza dimaksudkan untuk menghormati para pejuang Palestina sekaligus sebagai simbol perlawanan terhadap Zionis Israel.

Iran menganggap senjata-senjata seperti itu dapat dijadikan sebagai pencegah dan kekuatan pembalasan terhadap Amerika Serikat dan musuh lainnya, termasuk Israel, jika terjadi perang.

Barat melihat rudal yang dimiliki Iran merupakan ancaman militer konvensional terhadap stabilitas regional dan kemungkinan mekanisme pengiriman senjata nuklir jika Teheran mengembangkannya.

Namun Iran membantah tudingan barat yang mengatakan Iran sedang mencoba membangun senjata nuklir.

Drone Tempur Iran Bisa Terbang 35 Jam
Dilaporkan oleh kantor berita IRNA, Pengawal Revolusi Iran mengatakan drone yang baru dikembangkan itu mampu terbang selama 35 jam dengan jarak 1250 mil serta dapat membawa muatan 13 bom dan 500 kg (1.100 lbs) peralatan elektronik.

Drone tempur Iran yang dapat dipersenjatai

Kepala Pengawal Revolusi, Mayjen Hossein Salami, mengatakan pesawat tak berawak baru itu diberi nama 'Gaza' sebagai bentuk penghormatan Iran kepada 'orang-orang di negeri itu yang berdiri hari ini melawan invasi dan agresi Zionis', seperti yang dikutip dari laman web Pengawal.

Meskipun para pemimpin kelompok militan Palestina di Gaza, termasuk Hamas dan Jihad Islam, telah sering memuji dukungan keuangan dan militer Iran, Teheran biasanya tidak memberikan konfirmasi publik tentang pasokan senjatanya.

Tetapi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tahun lalu memuji pasokan senjata Teheran ke Palestina.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Danpussen Arhanud : Kedepan Seluruh Arhanud TNI AD Akan Ditingkatkan dan Dipersenjatai Rudal

Danpussen Arhanud : Kedepan Seluruh Arhanud TNI AD Akan Ditingkatkan dan Dipersenjatai Rudal


Infokomando - Komandan Pusat Kesenjataan (Danpussen) Arhanud Kodiklat Angkatan Darat Mayjen TNI Nisan Setiadi mendatangi Detasemen Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 001/CSBY untuk melakukan pengecekan kesiapan operasional Alutsista dan personel, Selasa (18/5/2021). 

Seperti yang disampaikannya kepada awak media, pengecekan itu dalam rangka kunjungan kerja di Detasemen Arhanud-001 yang berada di Desa Pulo Rungkom, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Aceh.

“Ini terkait tugas pokok saya sebagai pembina lapangan kekuasaan teknis (LKT) untuk mengecek kesiapan operasional satuan terkait dengan alutsista,” kata Mayjen TNI Nisan Setiadi.

Nisan Setiadi menambahkan kebetulan di Detasemen Arhanud-001memiliki senjata TD-2000B komposit antara meriam AA 57 mm dengan rudal QW-3 yang semuanya disatukan atau diintegrasikan dalam bentuk kesisteman TD-2000B. Artinya di situ ada unit radar, kendali tembak, meriam dan rudal.

Sista Hanud TD2000 digelar

Menurut Setiadi rencananya ke depan sesuai yang disampaikan oleh Staf Perencanaan Kodam Iskandar Muda bahwa tahun 2022 Detasemen Arhanud-001 akan ditingkatkan satuannya menjadi Batalyon Arhanud.

“Kita sudah membuat roadmap terkait masalah alutsista dan akan memenuhi seluruh alutsista dengan sistem yang lebih maju dan modern dimana semuanya menggunakan sistem rudal,” timpalnya.

Nisan Setiadi menegaskan, mengingat serangan udara saat ini sudah berkembang seperti target drone yang bisa menghancurkan sasaran tanpa awak maka dari itu TNI AD akan terus mengembangkan perkuatan Alutsistanya agar dapat melindungi aset strategis maupun nasional.

“Apa lagi ada beberapa objek vital yang harus kita lindungi seperti PT Perta Arun Gas dan PT Pupuk Iskandar Muda,” kata dia.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Israel Dilindungi Sistem Hanud Iron Dome, Indonesia Dijaga Oleh NASAMS

Israel Dilindungi Sistem Hanud Iron Dome, Indonesia Dijaga Oleh NASAMS


Infokomando - Sistem pertahanan rudal Iron Dome buatan Israel jadi buah bibir dunia setelah diklaim berhasil mencegat 90 persen dari 4.000 lebih roket Gaza yang ditembakkan ke wilayah Israel. 

Dikutip dari DW, satu rudal pencegat dilaporkan memiliki harga sekitar 80 ribu dollar AS atau setara Rp 1,14 miliar. Meski bukan barang murah, bagi Israel keamanan warganya adalah prioritas utama.

Bicara soal sistem pertahanan udara, militer Indonesia juga memiliki sistem pertahanan rudal yang tak kalah canggih bernama National Advanced Surface to Air Missile System 2 (NASAMS 2).

Menurut laporan Asia Pacific Defense Journal, Indonesia telah menerima sistem pertahanan rudal NASAMS 2, yang dipesannya dari Kongsberg Group Norwegia pada tahun 2017.

NASAMS TNI AU di Teluk Naga, Tangerang

Foto-foto yang muncul dari halaman situs pertahanan Indonesia menunjukkan sejumlah peluncur rudal NASAMS 2 milik Tentara Nasional Indonesia (TNI), ditempatkan di Teluk Naga, Tangerang untuk memayungi ruang udara Ibu Kota.

Baterai pertama yang sudah ada diharapkan dapat menjaga fasilitas pemerintah yang bernilai tinggi, termasuk Istana Negara, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hal itu dikarenakan tiap peluncur NASAMS dapat digelar sejauh 25 km dari stasiun kontrol.

Kementerian Pertahanan Indonesia memesan dua baterai sistem pertahanan (Sista) NASAMS dari Kongsberg Group senilai USD 77 juta.

NASAMS dapat digelar secara mobile

Sistem ini menggunakan rudal pertahanan udara jarak menengah Raytheon AIM-120 AMRAAM, serupa dengan yang digunakan pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Karena dapat diangkut menggunakan truk, NASAMS dapat digelar secara mobile bahkan diangkut menggunakan pesawat C-130 Hercules.

Ini adalah sistem pertahanan udara berbasis darat milik TNI yang paling andal, dan mampu menjaga ruang udara Ibu Kota hingga 60 sd 70 kilometer.

NASAMS dioperasikan oleh TNI AU untuk menggantikan rudal SA2 "Devine" buatan Soviet yang sudah dinonaktifkan pada 1980an.

NASAM merupakan sistem peluru kendali darat ke udara. Memiliki kemampuan mengeliminasi sasaran di udara seperti rudal jelajah, rudal udara-darat, jet tempur, pesawat pengebom, pesawat tanpa awak, dan helikopter.

Rudal AIM-120C-7 AMRAAM

Salah satu kemampuan NASAMS yang membuat TNI AU tertarik adalah peluncurnya yang dapat diisi dengan stok rudal AMRAAM maupun Sidewinder yang dimiliki pesawat tempur TNI AU.

Satu satuan rudal atau “baterai” (missile battery) NASAMS terdiri dari beberapa subsistem, yaitu 6 – 8 unit launcher/peluncur rudal yang masing-masing berkapasitas enam pucuk rudal.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Menhan Prabowo Subianto Sedang Mencari Para Ahli Elektronika Dalam Negeri

Menhan Prabowo Subianto Sedang Mencari Para Ahli Elektronika Dalam Negeri


Infokomando - Keinginan pemerintah untuk membangun kemandirian industri pertahanan makin serius. Apalagi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat ini diangkat sebagai Ketua Harian Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

Menhan Prabowo mengatakan perlu adanya kesinambungan dalam pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam). Salah satunya adalah dengan penguasaan teknologi pertahanan, dimana nantinya ini akan melahirkan pakar-pakar elektronika.

"Untuk menuju kemandirian diperlukan penguasaan teknologi. Untuk itu, perlu peran serta semua pihak terutama yang berasal dari pendidikan tinggi dan para ahli - ahli di bidang elektronika," jelas  Prabowo dalam pernyataannya dikutip Jumat (21/5).

Prabowo juga mengatakan sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa paradigma belanja pertahanan harus diubah menjadi suatu investasi pertahanan dimana anggaran pertahanan harus dikelola dengan baik sehingga dapat membantu peningkatan ekonomi nasional.

"Oleh karena itu kita harus mencari bagaimana implementasi imbal dagang, kandungan lokal, offset, transfer of technology, dan rincian investasi pertahanan dalam setiap pengadaan alpalhankam yang berasal dari luar negeri," kata Prabowo.

Untuk menuju kemandirian di bidang industri pertahanan, Prabowo menekankan perlunya suatu Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang sehingga kedepannya dapat menjadi rujukan untuk membangun kemandirian industri pertahanan, yakni dengan adanya suatu masterplan yang berjangka panjang.

"Presiden kehendaki masterplan jangka panjang. Bukan tahun per tahun," katanya.

Prabowo menekankan perlunya rekomendasi dan evaluasi dari KKIP dalam semua pengadaan alutsista. Hal ini agar dapat menjamin Indonesia dapat diuntungkan dari segala aspek dalam setiap pembelian alutsista.

Hal ini disampaikan langsung oleh Prabowo Subianto saat memimpin Rapat Pleno KKIP Tahun 2021, Kamis (20/5) di Kementerian Pertahanan, Jakarta. Agenda pada rapat tersebut di antaranya adalah tentang pembahasan tindak lanjut arahan dari Presiden RI selaku Ketua KKIP pada Sidang KKIP di Istana Bogor, tanggal 13 April 2021.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNBCIndonesia.com