Dandim Jaksel Pecat Anggotanya Yang Terbukti Menyalahgunakan Narkoba

Dandim Jaksel Pecat Anggotanya Yang Terbukti Menyalahgunakan Narkoba


Infokomando
- Ketegasan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menerapkan aturan disiplin prajuritnya memang layak diacungi jempol. Apalagi jika berkaitan dengan barang terlarang Narkotika oknum yang melanggar bisa langsung diajukan pemecatan atau Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH).

Seperti yang terjadi di Komando Distrik Militer 0504/Jakarta Selatan, seorang prajurit TNI berinisial IS dipecat dari kedinasan setelah terbukti menggunakan atau terlibat dalam tindak pidana penyalahgunaan Narkotika.

Kolonel TNI Ucu Yustiana selaku Komandan Kodim 0504/Jakarta Selatan mengatakan terpaksa harus menindak tegas prajuritnya sebagai konsekwensi atas kesalahannya dalam menyalahgunakan obat-obatan terlarang.

"Dilingkungan TNI, penyalahgunaan Narkoba merupakan kasus berat yang terdapat dalam 7 pelanggaran berat dan tidak bisa ditolerir lagi," kata Kolonel TNI Ucu kepada awak media, Jumat siang 29 Januari 2021.

Kolonel Ucu mengatakan jika institusinya tidak akan main-main bagi siapapun yang melakukan pelanggaran berat dimana salah satunya adalah Narkoba. Jika kedapatan dan secara hukum terbukti maka sanksi berat siap dijeratkan yakni pemecatan atau diberhentikan dengan tidak hormat. Tidak hanya itu, pelaku juga akan dihadapkan pada hukum pidana usai pemecatan. 

Editor : Andre | Foto : Ist 
Gustav, Meriam Terbesar dan Mengerikan Yang Pernah Dibuat Nazi Jerman Saat Perang Dunia II

Gustav, Meriam Terbesar dan Mengerikan Yang Pernah Dibuat Nazi Jerman Saat Perang Dunia II

Pasukan Nazi berdiri diatas laras meriam Gustav
Urusan menciptakan senjata penghancur, kemampuan Nazi Jerman dibawah kekuasaan sang Fuhrer Hitler tidak bisa dipandang remeh. Berbagai macam inovasi senjata dilakukan demi memenangkan sebuah pertempuran yang melibatkan negara besar seperti Uni Soviet dan Sekutu.

Perang dunia II merupakan salah satu bukti bagaimana Jerman dibawah Hitler berhasil menciptakan sebuah artileri berat yang dirancang khusus untuk memporak porandakan benteng garis pertahanan lawan yang sulit ditembus menggunakan artileri biasa.

Maka lahirlah meriam raksasa Gustav yang diciptakan oleh industri berat Krupp Jerman pada 1930-an. Nama Gustav diambil dari nama perancangnya yaitu Wechrer Gustav.

Dengan kaliber 800 mm menjadikan Gustav sebagai salah satu meriam penghancur terbesar didunia ditambah bobotnya mencapai 1.350 ton. Sedangkan untuk dapat digerakkan dari titik satu ke titik lain, Gustav dibuatkan jalur khusus berupa bantalan rel dan ditarik menggunakan dua kereta derek.

Misi pertama Gustav adalah menghancurkan garis pertahanan Perancis Maginot Line yang dikenal sangat kuat dan terbentang hingga Italia. 

Namun sayang, ketika meriam raksasa ini siap dioperasikan, ternyata pasukan infanteri Nazi sudah lebih dulu menguasai Maginot Line. Sehingga Gustav gagal menunjukkan performanya untuk menghancurkan pertahanan Perancis yang tergolong kuat.
Pejabat militer Nazi melihat uji coba penembakan Gustav
Pada 5 Juni 1942, ketika Jerman menghadapi Uni Soviet, Gustav menemukan target baru yang dapat dijadikan sasaran tembak perdana yakni Baterai meriam pertahanan benteng pangkalan AL Soviet di Kota Sevastopol.

Kota itu menjadi salah satu sasaran penting Nazi karena merupakan salah satu benteng pertahanan utama Soviet di Laut Hitam dengan armada perang yang cukup besar.

Dan... Blaaammm... satu peluru Gustav seberat 7 ton dijatuhkan tepat mengenai pangkalan militer pertahanan Soviet. Dalam beberapa kali tembakan benteng itupun akhirnya rata terkena serangan artileri raksasa Jerman.

Selama beroperasi, Gustav diawaki 1.500 orang dibawah komando seorang perwira tinggi berpangkat Mayor Jenderal bernama Generaloberst Von Manstein. Gustav juga tidak sendirian, sejumlah mortar raksasa buatan Nazi lainnya bernama Thor dengan kaliber 600 mm juga ikut mendampingi sebagai pelengkap.

Namanya meriam raksasa dengan ukuran super besar, tentu butuh waktu tidak sebentar untuk membuatnya siap operasional. Setidaknya dibutuhkan waktu paling sedikit satu setengah bulan untuk membuat Gustav dapat digunakan.

Keberhasilan Nazi merebut dan menduduki Kota Sevastopol membuat Jerman ingin kembali menaklukkan benteng pertahanan Soviet lainnya. Kali ini Fort Molotov dan Bunker bawah laut Severnaya jadi tumbal keganasan Gustav hingga mengalami kehancuran total.

Namun di Leningard, nasib baik berpihak pada tentara merah Soviet. Sebelum Gustav digunakan untuk menghancurkan kota tersebut, pasukan Nazi Jerman berhasil dipukul mundur sehingga akhirnya Gustav pun terpaksa ditarik kembali ke Jerman.

Tahun 1945, demi melindungi aset-aset rahasia yang pernah dikembangkan Nazi, Jerman memutuskan untuk mempreteli dan menghancurkan semua teknologi strategis miliknya termasuk diantaranya adalah Gustav.

Hal ini bertujuan agar sekutu tidak dapat menguasai teknologi yang pernah dikembangkan Jerman untuk diteliti dan membangunnya ulang.

Dari berbagai sumber
Sikapi Laut China Selatan, DPR Setuju TNI Memiliki 8 Unit MV22 Osprey Block C

Sikapi Laut China Selatan, DPR Setuju TNI Memiliki 8 Unit MV22 Osprey Block C

Pesawat MV22 Osprey dikawal A-10 Hogs diatas langit Hawaii
Pesawat MV22 Osprey dikawal A-10 Hogs diatas langit Hawaii
Infokomando - Rencana Indonesia untuk membeli delapan unit pesawat canggih berkemampuan Vertical Take Off and Landing (V-TOL) yaitu MV22 Osprey Block C telah memperoleh persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS.

Hal ini dapat dilihat dari surat yang dikeluarkan oleh Badan Kerja Sama Keamanan dan Pertahanan Amerika Serikat yang menyetujui Indonesia membeli sebanyak delapan unit termasuk perlengkapan pendukungnya.

Namun rencana pengadaan ini sempat menjadi polemik lantaran Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji menyebutkan, jika rencana pengadaan delapan pesawat MV-22 Osprey Block C kepada Indonesia hanyalah klaim sepihak Amerika Serikat.

Meskipun demikian, munculnya surat Badan Kerja Sama Keamanan dan Pertahanan Amerika Serikat bukanlah sesuatu yang bisa dianggap mustahil mengingat AS merupakan salah satu negara tertib administrasi dan tidak asal dalam mengeluarkan dokumen penting.

Tidak hanya itu, beredarnya foto Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto bersama militer AS dan Australia dengan latar belakang pesawat MV22 Osprey menunjukkan TNI pernah menjajaki pesawat canggih tersebut.
Panglima TNI foto dengan latar belakang MV22 Osprey
Panglima TNI foto dengan latar belakang MV22 Osprey
Diungkapkan oleh Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas yang mengungkapkan jika rencana pengadaan MV22 Osprey Block C dari AS merupakan kebutuhan mendesak TNI terkait situasi ketegangan dan kondisi di Laut China Selatan yang terus meningkat.

"Kebutuhan MV22 Osprey Block C sangat mendesak, dengan pesawat ini TNI dapat melakukan pendaratan dimana saja, selain itu pesawat ini juga dapat digunakan untuk operasi militer maupun operasi non militer" ungkapnya.

Total Indonesia harus menyiapkan 2 miliar dollar AS atau setara Rp 28,9 triliun untuk bisa mendatangkan delapan unit pesawat tersebut. Meski terbilang mahal tapi sepadan dengan fungsinya yang dapat memobilisasi pasukan dengan cepat apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga membutuhkan alat transportasi khusus yang dapat digerakkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

MV22 Osprey adalah pesawat hibrida dengan tilt rotor sebagai penggerak utamanya, mampu melakukan terbang vertikal layaknya helikopter tapi juga mampu melaju seperti pesawat terbang bersayap tetap.

Dikembangkan oleh perusahaan ternama Bell Boeing untuk mendukung operasi komando pasukan khusus Angkatan Udara AS. Namun seiring meningkatnya kebutuhan, perusahaan Bell Boeing kembali memproduksi MV22 Osprey untuk US Naval Air System Command (NAVAIR) dan Marinir AS.

Dengan kemampuannya yang dapat mengangkut 24 personel sekaligus dan dapat digunakan untuk mendukung infiltrasi dan exfiltrasi pasukan khusus baik siang maupun malam hari, tentunya MV22 Osprey sangat cocok untuk pasukan khusus TNI yang memiliki mobilitas tinggi.

Editor : K9 | Foto : Ist | Sumber : -
Senjata Mematikan Nan Futuristic Buatan Belgia FN F2000

Senjata Mematikan Nan Futuristic Buatan Belgia FN F2000

Senapan serbu FN F2000
Senapan serbu FN F2000
Infokomando - Bagi kalian para pecinta game bergenre perang seperti Modern Warfare atau Counter Strike pastinya sudah tak asing lagi dengan jenis senjata yang terlihat "futuristic" satu ini.

Namanya adalah FN F2000 buatan FH Herstal dari Belgia yang dibuat untuk menggantikan senapan serbu lama FN FNC yang sudah dianggap tak mampu lagi mengikuti trend persenjatan dimasa mendatang.

Saat ini ada sembilan negara yang sudah mengoperasionalkan senjata mematikan ini yaitu Belgia, Kroasia, India, Pakistan, Libya, Polandia, Peru, Arab Saudi, dan Slovenia.

Secara karakteristik F2000 menggunakan sistem operasi gas operated mirip bullpup dengan amunisi standart NATO kaliber 5,56 mm. Selain itu F2000 memiliki tingkat kestabilan yang tinggi saat digunakan untuk menembak. 

Senapan serbu FN F2000
Senapan serbu FN F2000
Meskipun secara fisik dianggap sudah baik namun bukan berarti senjata ini tanpa kekurangan. Dari sejumlah informasi yang didapatkan ada yang mengatakan senjata ini tidak terlalu dapat diandalkan dan memiliki performa yang buruk.Tapi ada yang unik dari F2000 ini, yaitu tempat pembuangan selongsong yang tidak sama dengan senjata serbu pada umumnya yang berada dekat dengan picu.

Tempat pembuangan selongsong di F2000 berada didepan dekat dengan laras sehingga bagi pengguna yang kidal senjata ini bisa dikatakan sangat bersahabat.

Kemudian letak tuas kunci dan selector mode penembakan berada dibagian dalam rumah picu atau pelatuk sehingga sangat mudah dijangkau oleh jari.

Urusan pemeliharaan, FN F2000 juga mudah dibongkar pasang menjadi delapan bagian besar layaknya M16 dan tidak ribet. Tidak hanya itu, untuk magasen juga dapat menggunakan standart NATO dengan kapasitas 30 peluru.

Pada versi dasar FN F2000 dilengkapi dengan alat bidik optik 1,6x yang dapat menjangkau sasaran hingga 400 m. Jika ingin lebih jauh lagi, alat bidiknya dapat diganti dengan yang lebih kuat. Dengan adanya rail type pitinny, F2000 dapat diintegrasikan dengan berbagai macam peralatan pendukung tambahan.

Dibawah ini adalah spesifikasi senjata FN F2000

Negara pembuat: Belgia
Berat senjata (kosong): 3,6 kg
Kaliber peluru: 5,56 x 45mm NATO
Panjang (dengan popor terlipat) -
Panjang: 694 mm
Panjang laras: 400 mm
Kapasitas magasen: 30 peluru
Jarak bidik (standar): 400 m
Jarak tembak efektif: 400 m

Editor : K9 | Foto : Ist | Sumber : -
Libya Terus Memanas, Militer Mesir Siap Kirim Pasukan Untuk Perang Lawan Turki

Libya Terus Memanas, Militer Mesir Siap Kirim Pasukan Untuk Perang Lawan Turki

Kekuatan militer Mesir
Kekuatan militer Mesir
Infokomando - Tidak lama lagi Libya akan menjadi medan perang dua negara besar yaitu Turki yang mendukung Goverment of National Accord (GNA) dengan Mesir mendukung Libyan National Army (LNA).

Seperti yang disampaikan oleh juru bicara LNA, Mayor Jenderal Ahmed Al-Mesmari kepada sebuah stasiun televisi lokal jika perang besar akan segera terjadi di dua kota yaitu Sirte dan Al-Jafra.

Belum diketahui berapa banyak jumlah militer Mesir yang akan dikerahkan untuk menghadapi GNA dimana Turki dan tentara bayaran ada dibelakangnya. Tapi dapat dipastikan mesir akan mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki untuk bisa mendukung LNA.

"Bagi kami hidup atau mati, kami mengambil segala yang diperlukan untuk menggagalkan sebuah rencana," katanya seperti dilansir dari laman Viva.com.

Perang besar ini takkan dapat dihindari mengingat kedua negara berseteru sama-sama bertekad mendukung LNA dan GNA.

Perlu diketahui, Mesir memutuskan untuk ikut terlibat perang di Libya setelah Parlemen Libya memberikan lampu hijau bagi Mesir untuk turut campur dalam perang di Libya.

"Kami menyerukan upaya bersama antara kedua negara persaudaraan Libya dan Mesir  untuk mengalahkan penjajah dan menjaga keamanan dan stabilitas bersama di negara dan wilayah kami," kata parlemen Libya dalam pernyataan dikutip VIVA Militer.

Militer mesir bersiaga diperbatasan kota
Militer mesir bersiaga diperbatasan kota
Sebelumnya, Mesir telah mengajak LNA dan GNA untuk berdamai di Kairo sekaligus menghentikan perseteruan. Bahkan ajakan itu telah disetujui oleh Rusia, Arab Saudi, Liga Arab,  dan Uni Emirat Arab. Akan tetapi pihak GNA yang dibekingi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki menolak.

Presiden Mesir, Abdel Fatah el-Sisi sebelumnya juga telah mengatakan pihaknya siap mengerahkan militernya untuk mendukung LNA demi terciptanya perdamaian. Keputusan itu harus diambil oleh Mesir karena memiliki 1.200 km wilayah yang langsung berbatasan dengan Libya.

El-sisi juga mengklaim militernya merupakan salah satu yang terkuat dikawasan itu, dan tidak akan segan mengerahkan militernya untuk melindungi kepentingannya di wilayah barat.

Saat ini situasi di Libya kondisinya sangat mencekam. Sebab di jalanan antar kota banyak ditemukan konvoi militer lalu lalang dengan kondisi siap siaga.

Editor : K9 | Foto : Ist 
KRI Teluk Jakarta-541 TNI AL Tenggelam, 55 ABK Selamat

KRI Teluk Jakarta-541 TNI AL Tenggelam, 55 ABK Selamat

KRI Teluk Jakarta tenggelam
KRI Teluk Jakarta yang tenggelam di perairan Kangean
Infokomando - Kapal perang TNI AL KRI Teluk Jakarta 541 mengalami bocor lambung dan tenggelam  di sekitar perairan timur laut Pulau Kangean, Jawa Timur, Selasa, 14 Juli 2020.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Mohammad Zaenal menjelaskan, insiden karamnya kapal perang TNI AL itu terjadi ketika KRI Teluk Jakarta tengah bertugas menjalankan operasi laut membawa dukungan logistik ke wilayah timur. Namun naas, di tengah perjalanan kapal mengalami bocor, hingga ombak besar telah melumat kapal perang buatan VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1979 itu hingga kedalaman 90 meter.

Menurut Laksma Zaenal, KRI Teluk Jakarta membawa 55 ABK prajurit TNI AL. Seluruhnya dinyatakan selamat dan dievakuasi ke Surabaya.

"Seluruh ABK sejumlah 55 orang dalam keadaan selamat. 54 ABK diselamatkan oleh KM Tanto Sejahtera yang sedang berlayar di posisi 5 NM dari lokasi kejadian, 1 ABK ditolong oleh KM Dobonsolo," kata Mohammad Zaenal dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 15 Juli 2020.

KRI Teluk Jakarta dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1979 untuk Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung 615.

Kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini kemudian dibeli pemerintah untuk TNI Angkatan Laut dan masuk armada pada tahun 1994. KRI ini termasuk dalam paket pembelian sejumlah kapal perang eks Jerman Timur pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

KRI Teluk Jakarta bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI AL dan juga sebagai kapal pengangkut logistik.

Editor : K9 | Foto : Ist 
Amerika Siapkan Sekenario Perang Lawan China Dengan Mempercepat Pembangunan Pangkalan Militer di Pulau Wake

Amerika Siapkan Sekenario Perang Lawan China Dengan Mempercepat Pembangunan Pangkalan Militer di Pulau Wake

F-35 terbang dengan latar belakang pulau Wake
F-35 terbang dengan latar belakang pulau Wake

Infokomando - Tingginya agresifitas militer China mengintimidasi sejumlah negara di Laut China Selatan  membuat Amerika menyiapkan sekenario terburuk perang melawan tentara China (People's Liberation Army/PLA).

Salah satu upaya yang saat ini dilakukan oleh Amerika adalah membangun pangkalan militer di Pulau Wake yang terletak di antara Jepang dan Hawaii, sebagai pangkalan cadangan utama. Sedangkan pangkalan militer Amerika saat ini yang terdekat dengan China adalah Okinawa Jepang dan Guam.

Melansir dari laman the drive, diperoleh citra satelit yang menunjukkan adanya pembangunan besar - besaran di pangkalan Pulau Wake pada 25 Juni 2020.

Berdasarkan citra satelit arsip, pembangunan besar-besaran lapangan terbang dimulai awal tahun ini dan masih berlangsung hari ini. Pembangunan tersebut meliputi pembangunan apron timur, area apron sekunder yang diperbesar di ujung barat di landasan.

Sedangkan untuk landasan pacu sudah selesai dibangun dengan panjang runwaynya 9.800 kaki (3.000 meter lebih) dan mampu menampung semua pesawat yang ada di gudang senjata Amerika.

Foto satelit menunjukkan ada pembangunan di pulau Wake
Foto satelit menunjukkan ada pembangunan di pulau Wake
Pentagon diketahui telah mengucurkan ratusan juta dolar untuk membangun instalasi strategis dan rahasia di Pulau Wake dalam beberapa tahun terakhir.

Ada beberapa alasan Amerika mempercepat pembangunan pangkalan militer di Pulau Wake, selain sebagai tempat logistik, Pulau Wake juga jauh dari jangkauan rudal balistik jarak menengah yang dimiliki oleh China maupun Korea Utara. Tidak hanya itu, pembangunan Pulau Wake juga sebagai jawaban atas dibangunnya pangkalan militer China di Spratly dan Paracel.

Jarak Guam yang terletak sekitar 1.500 mil lebih jauh ke barat, masuk dalam jangkauan senjata-senjata mematikan yang dimiliki China sehingga perlu pangkalan cadangan yang dapat menampung persenjataan Amerika jika pecah perang dengan China.

Tentunya Amerika akan kewalahan jika pangkalan militernya di Kadena Okinawa, Guam dan Anderson menjadi sasaran rudal - rudal jarak menengah China jika tidak diimbangi adanya pangkalan lain sebagai cadangan perlawanan militer Amerika yang dapat menampung persenjataan strategis seperti pesawat tempur.

Batreai THAAD secara permanen ditempatkan di GUAM
Baterai THAAD secara permanen ditempatkan di GUAM
Saat ini di Guam diperkuat baterai rudal THAAD yang telah ada selama bertahun-tahun untuk menangkis serangan rudal balistik secara khusus. Tapi jika dibombardir secara terus-menerus, kemampuan pertahanan Guam lama-lama juga tidak akan kuwalahan.

Pangkalan militer AS di gugus Kepulauan Mariana juga masuk dalam jarak tembak rudal balistik jarak menengah (MRBM) atau rudal balistik jarak menengah (IRBM).

Pulau itu sendiri dapat dengan cepat dibentengi dengan pertahanan udaranya sendiri dan pertahanan dari kapal perang Angkatan Laut AS yang berlayar antara daratan China dan pulau itu.

Ground based midcourse defense
Ground based midcourse defense
Pulau Wake juga dianggap berada dalam payung pertahanan berbasis darat (ground-based midcourse defense/GMD) yang dipusatkan di Fort Greely, Alaska.

GMD sendiri dirancang untuk menghadapi ancaman rudal balistik antarbenua (ICBM).

Gagasan menjadikan Pulau Wake menjadi pusat aktivitas kekuatan udara dengan skenario perang di Asia Pasifik sudah diujicobakan oleh Amerika.

Pesawat pembom siluman B2 Spirit melakukan uji coba pendaratan di Pulau Wake
Pembom B2 Spirit mendarat di Pulau Wake
Tahun lalu, pesawat pembom B-2 Spirits menggunakan lapangan terbang Pulau Wake untuk pertama kalinya sebagai titik pemuatan ulang senjata dan pengisian bahan bakar (forward re-arming and refueling point/FARP) dengan penerbangan dari Pangkalan Angkatan Udara Hickam di Hawaii, bukan Guam.

Tentu saja, operasi dari Pulau Wake, akan sangat bergantung pada pesawat tanker pengisian bahan bakar udara.

Perlu diketahui F-35A penempur kelas berat angkatan udara AS hanya memiliki kemampuan tempur dalam radius sekitar 650 mil sehingga perlu disokong adanya pesawat tanker untuk menambah jarak jelajahnya.

Hal ini dikarenakan jarak dari Pulau Wake ke pantai China sekitar 3.000 mil.

Midway, yang terletak 1.200 mil di sebelah timur Pulau Wake, adalah pilihan lain, tetapi memiliki kapasitas terbatas dan landasan yang lebih pendek.

Editor : K9 | Foto : Ist 
Konvoi Kendaraan Militer Turki dan Rusia Terkena Ranjau Darat, Tiga Tentara Rusia Terluka

Konvoi Kendaraan Militer Turki dan Rusia Terkena Ranjau Darat, Tiga Tentara Rusia Terluka

Militer Turki

Infokomando - Sejumlah tentara militer Rusia mengalami luka - luka setelah sebuah bom atau ranjau darat meledak tepat dibawah kendaraan tempur yang mereka tumpangi.

Dilansir dari kantor berita Novosti, Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah mengatakan jika bom tersebut meledak ketika kendaraan lapis baja dari Turki dan Rusia tersebut sedang melintas di lokasi.

Saat itu militer kedua negara sedang melaksanakan patroli bersama dan tidak melihat sesuatu yang mencurigakan sepanjang perjalanan. Diduga kuat bom tersebut sengaja ditanam oleh kelompok milisi untuk menyasar konvoi kendaraan militer Turki dan Rusia.

"Tiga tentara Rusia terluka ringan. Anggota awak kendaraan lapis baja Turki juga terluka akibat peledakan alat peledak yang ditanam selama perjalanan patroli Rusia-Turki bersama, dan semua yang terluka dievakuasi segera dari daerah itu, " tulis Pusat Rekonsiliasi Rusia dalam pernyataan resminya.

Ketiga tentara Rusia yang terluka telah dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis di markas militer Rusia di Pangkalan Hmeimim.

Hingga saat ini belum ada pihak terkait yang mengaku bertanggungjawab atas serangan bom terhadap patroli tentara Rusia dan Turki itu.

Untuk diketahui, Rusia dan Turki merupakan dua negara yang aktif melakukan patroli di Suriah, terutama setelah pemimpin kedua negara sepakat melakukan gencatan senjata di Suriah.

Editor : K9 | Foto : Ist | Sumber : -