Serangan Roket Terus Meningkat, Israel Siapkan Pasukan Darat Menuju Perbatasan Gaza

Serangan Roket Terus Meningkat, Israel Siapkan Pasukan Darat Menuju Perbatasan Gaza


Infokomando - Israel sedang mempersiapkan pasukan daratnya di sepanjang perbatasan Gaza pada Kamis dimana Hamas meluncurkan serangan roket ke sejumlah kota milik Israel. Permusuhan Hamas dan Israel kali ini paling sengit dalam beberapa tahun tanpa adanya tanda akan berakhir.

Suasana tersebut akan mengingatkan serangan serupa selama perang Israel-Gaza pada 2014 dan 2008-2009 lalu.

"Kepala staf (Militer Israel) sedang memeriksa persiapan tersebut dan memberikan arahan, markas divisi dan tiga brigade manuver kami di Gaza juga mempersiapkan diri untuk situasi itu dan untuk berbagai kemungkinan," kata Letnan Kolonel Jonathan Conricus juru bicara militer Israel.

Sirene terus meraung di Tel Aviv dan suara roket yang meledak di udara terkena sistem pertahanan udara Iron Dome memenuhi langit hingga membuat ribuan orang Israel bergegas mencari tempat perlindungan.

Pada Kamis pagi, Israel kembali mulai melakukan serangan udaranya di daerah kantong Palestina di kawasan pantai dan menghancurkan bangunan perumahan enam lantai di tengah Kota Gaza.

Ketika dunia terus menyerukan perdamaian, gelombang kekerasan antara warga Yahudi Israel dan minoritas Arab di negara itu terus menyebar di beberapa kota Israel hingga terjadi chaos.

Kota Lod Israel terancam perang saudara

Sedikitnya sudah 67 warga sipil tewas di Gaza sejak kekerasan meningkat pada Senin (10/5), menurut kementerian kesehatan daerah kantong itu. Di Israel sendiri, tujuh orang juga tewas, kata militernya.

Israel melakukan serangan setelah Hamas menembakkan ratusan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas bentrokan antara polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur selama bulan Ramadhan.

Serangan itu meningkat menjelang sidang pengadilan yang saat ini ditunda dan dapat menyebabkan penggusuran terhadap warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem Timur, yang diklaim oleh pemukim Yahudi.

Bagi Israel, penargetan Tel Aviv dan Yerusalem oleh Hamas telah menjadi tantangan baru yang harus diatasi oleh Israel dan AS.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan mengatakan Washington sedang "mengerahkan upaya dengan semua pihak terkait untuk mencapai ketenangan," demikian dilaporkan kantor berita resmi Palestina WAFA.

Abbas adalah Presiden Palestina yang juga saingan Hamas dimana otoritasnya terbatas pada Tepi Barat yang selama ini diduduki Israel. Pertempuran antara Hamas dengan Israel juga memicu perselisihan dan kerusuhan di salah satu kota Israel dimana beberapa minoritas Arab melancarkan protes kekerasan pro Palestina.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Antara.com
Kopassus Pernah Selamatkan Pasukan Pengintai Spanyol Dari Kejaran Hizbullah

Kopassus Pernah Selamatkan Pasukan Pengintai Spanyol Dari Kejaran Hizbullah


Infokomando - Konflik antara Israel dan Palestina terus meningkat dalam beberapa hari belakangan ini, puluhan warga Palestina tewas di Gaza dalam aksi serangan udara zionis Israel paling intensif selama bertahun-tahun.

Tindakan Israel yang provokatif kemudian dibalas oleh serangan roket dari para pejuang Hamas di Jalur Gaza. Akibatnya, sejumlah warga Israel meninggal.

Selain dengan pejuang Palestina, Zionis Israel juga pernah berkonflik dengan milisi Hizbullah di Libanon. Sayap politik dan paramiliter Syiah ini memiliki pengaruh yang sangat kuat di Libanon. Hizbullah juga memiliki beberapa kursi di parlemen.

Ada kisah menarik dari Pasukan Tentara Negara Indonesia (TNI) yang pernah melakukan misi di Libanon. Saat itu, prajurit Kopassus yang ditugaskan sebagai pasukan PBB berhasil menyelematkan pasukan elite Spanyol dari kepungan milisi Hizbullah.

Kisah ini diceritakan dan ditulis kembali dalam buku yang berjudul “Kopassus untuk Indonesia”. Sebuah karya menarik yang disusun oleh E.A Natagera dan Iwan Santosa.

Kejadiannya bermula ketika Tim Recce (pengintai) dari pasukan Spanyol melakukan patroli disekitar daerah Libanon. Mereka membawa 60 orang pasukan dengan 10 unit panser yang berjalan beriringan. Di tengah perjalanan, mereka kemudian melihat sebuah kabel di saluran air. Kabel tersebut diduga merupakan bagian dari aliran komunikasi milisi Hizbullah. Barang itupun kemudian difoto sebagai barang bukti untuk dilaporkan kepada komandan mereka.

Pasukan Unifil dari Indonesia

Sayangnya, aktifitas tersebut diketahui langsung oleh anggota milisi Hizbullah. Konvoi mereka pun dikejar kemudian dikepung oleh pasukan milisi Hizbullah dengan senjata lengkap. Saat itu milisi Hizbullah menggunakan motor trail dan membawa senjata AK-47 serta roket anti-tank/ RPG.

“Anda punya senjata, kami juga punya senjata. Kami tidak pernah takut untuk menghadapi Anda,”ujar salah satu milisi Hizbullah.

Berada dalam posisi terdesak, militer Spanyol kemudian segera menghubungi pos TNI yang juga ada di Libanon. Pada saat itu pasukan Spanyol dan TNI tergabung dalam United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Yakni sebuah pasukan perdamaian yang dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pasukan TNI yang datang segera menengahi kedua kelompok tersebut dan memintanya untuk berdialog bersama. Pihak milisi Hizbullah pun setuju untuk berdialog dan menghentikan pengejaran terhadap pasukan Spanyol.

Hasil akhir dari dialog tersebut adalah pasukan milisi Hizbullah setuju untuk berdamai dan menghindari konflik. Mereka hanya meminta memory card yang digunakan pasukan Spanyol mengambil gambar diberikan kepadanya. Syarat ini pun disetujui oleh pihak militer Spanyol dan menyerahkannya begitu saja.

Setelah keadaan lumayan membaik, pasukan TNI coba meluruskan masalahnya kepada anggota milisi Hizbullah. Pasukan TNI memang terkenal dekat dengan warga sekitarnya. Gemar membantu dan dinilai ramah oleh masyarakat Libanon yang pernah bersinggungan dengan TNI.

Hal ini pun divalidasi oleh pendapat salah seorang anggota milisi Hizbullah. Ia mengatakan jika bukan pasukan Indonesia yang memintanya, akhir masalahnya pasti akan berbeda. Mereka memutuskan untuk berdialog dan menghindari konflik, karena sangat menghormati pasukan Indonesia.

Pasukan Hizbullah

"Kami orang Libanon sebenarnya tidak menghargai dan menghormati pasukan UNIFIL. Karena, mereka tidak berpihak secara adil pada masyarakat Lebanon. Tetapi, kami melakukan ini karena sangat menghormati Anda orang Indonesia," kata salah seorang anggota Hizbullah.

Setelah peristwa itu, Chief of Cimic Sector Major Ferera mengucapkan terima kasih kepada Staff Cimic Indonesia atas bantuan yang diberikan, termasuk perlindungan serta pengamanan terhadap Tim Recce Spanyol.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Sindonews.com
Bila Sukses Uji Coba, Tank Boat Antasena Akan Digunakan Marinir Jaga Kedaulatan NKRI

Bila Sukses Uji Coba, Tank Boat Antasena Akan Digunakan Marinir Jaga Kedaulatan NKRI


Infokomando - Tank Boat Antasena adalah persilangan antara tank dan perahu yang diproduksi oleh perusahaan kontraktor pertahanan yakni PT Lundin bekerjasama dengan PT Pindad yang telah menjalani uji coba di perairan pantai di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 28 April 2021. Sebagai awalan, Kementerian Pertahanan telah membeli satu unit tank boat itu dan menjanjikan akan membeli banyak jika uji coba berjalan sukses dan segera dioperasikan tahun depan.

Dikutip dari situs web Popular Mechanics pada 10 Mei 2021. Disebutkan bahwa dimulainya uji coba pada hari itu merangkai masa pengembangan yang telah berjalan beberapa tahun sebelumnya. Tank Boat dilengkapi meriam turret kaliber 105 millimeter, sistem persenjataan jarak jauh kaliber 0,50, dan tiang antena berisi sensor optik-elektrik.

Saat mendesain Tank Boat Antasena, PT Lundin telah memperhitungkan keunikan geografi Indonesia sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan. Indonesia memiliki garis pantai sepanjang total 61,567 mil, lebih dari lima kali garis pantai Amerika Serikat.

Dengan kondisi itu, Indonesia menghadapi dua tantangan yakni pertahanan eksternal, dimana pada tantangan ini TNI  harus bisa melakukan pengerahan pasukan secara cepat dari satu pulau ke pulau yang lain, dan pembajakan atau perompak yang terorganisir dimana pada tantangan ini TNI harus bisa menjaga wilayahnya agar tidak ada pulau yang dijadikan sebagai tempat persembunyian.

Tank boat untuk pendaratan pasukan

Tank boat Antasena memiliki desain seperti kapal Catamaran yang memberi efek volume lebih luas. Juga stabilitas lebih baik di laut dengan kedalaman dangkal, hanya sekitar satu meter. Kemampuan Antasena di perairan dangkal menyesuaikan kepada desain perahu agar bisa digunakan operasi pendaratan pasukan dari Korps Marinir.

Tank Boat dirancang memiliki daya angkut sampai 20 personel Marinir dengan persenjataan lengkap untuk kepentingan pendaratan personel. Memiliki dimensi panjang 59 kaki dan lebar 21 kaki, yang merefklesikan bentuk lambung catamaran. Untuk sumber tenaganya Antasena menggunakan mesin 1.200 HP-MAN dan dua waterjet.

Dengan kondisi full personel, Antasena mampu melaju maksimalnya 40 knots dengan jarak terjauh yang bisa dijangkau 600 mil hanya dengan berbekal satu tangki bahan bakar.

Tidak ada yang unik dari tank perahu ini dibandingkan dengan perahu-perahu patroli Angkatan Laut di perairan dangkal. Kalaupun ada hanyalah pada bagian tank-nya, yakni turret yang didesain menyediakan ruang untuk seorang personel.

Persenjataannya dimulai dari meriam Cockerill 105-milimeter. Memiliki sudut elevasi pergerakan meriam 42 derajat dan bidikan akurat hingga jarak 3 mil jauhnya. Tank boat ini juga dilengkapi senjata mesin kaliber 7,62 milimeter yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Saat uji, tank boat Antasena menggunakan autocannon 30-milimeter.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Tempo.co
Satgas Gabungan TNI Polri Baku Tembak Dengan Separatis OPM, 2 Orang Tewas

Satgas Gabungan TNI Polri Baku Tembak Dengan Separatis OPM, 2 Orang Tewas


Infokomando - Aparat TNI-Polri terlibat kontak tembak senjata dengan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada hari ini, Kamis (13/5).

"Betul ada kontak tembak di sekitar Kampung Wuloni, Ilaga. Kontak tembaknya sekitar pukul 07.30 pagi tadi," kata Pangdam Cendrawasih Mayjen TNI Yogo Triyono seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.

Ia menyampaikan, akibat kontak tembak itu, dua orang anggota OPM tewas. Namun, demikian, Ia belum menyampaikan detail kronologi baku tembak.

"Laporan yang saya dapat sampai saat ini 2 orang KSB (red: kelompok separatis bersenjata) tewas dan masih diadakan pembersihan. Untuk senjata dan yang lain belum terkonfirmasi. Nanti kalau sudah ada info pasti, akan disampaikan," kata dia.

Sebelumnya, pada Kamis (6/5) pekan lalu, kontak tembak juga terjadi antara aparat gabungan dengan KSB OPM yang kini telah dilabeli kelompok teroris.

Saat kejadian, gerombolan separatis itu menembaki aparat yang tengah memburu pelaku serangan sebelumnya.

Kontak tembak itu juga sempat membuat masyarakat Kampung Kimak, Ilaga, mengungsi ke tempat aman.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : CNNIndonesia.com
Dihajar Dari Berbagai Arah, Sistem Pertahanan Udara Iron Dome Israel Kewalahan

Dihajar Dari Berbagai Arah, Sistem Pertahanan Udara Iron Dome Israel Kewalahan


Infokomando - Ratusan rudal atau roket yang ditembakkan dari perbatasan Gaza telah menjadi momok menakutkan bagi Israel selama konflik terbaru dengan Hamas yang pecah sejak pekan lalu. Serangan roket Hamas yang diluncurkan secara masif itu berhasil menembus sistem pertahanan rudal canggih Israel, Iron Dome.

Hamas mengklaim rudal Sijeel yang diluncurkan dari Gaza berhasil melewati sistem pertahanan udara Iron Dome dan menghantam sebuah rumah di Ashkelon, menewaskan dua warga Israel berusia 60-an dan 80-an tahun.

Media Israel menyalahkan sistem Iron Dome karena dianggap gagal menangkis serangan rudal-rudal Hamas dan berhasil memasuki sejumlah kota di Israel.

Konflik antara Hamas dan Israel kembali pecah pekan lalu menyusul adanya kekerasan yang terjadi di Masjid Al Aqsa terkait pengusiran warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem oleh Israel.

Brigade Izzuddin al-Qassem, sayap militer Hamas, telah bersumpah untuk mengubah kota-kota Israel menjadi "neraka" dengan hujan roket yang dikirim dari perbatasan.

Sebanyak 137 roket telah ditembakkan al-Qassem ke arah Ashkelon dan Ashdod hanya dalam waktu lima menit. Menurut laporan jurnalis AFP di lokasi kejadian, ledakan keras kembali mengguncang Ashkelon pada Selasa (11/5/2021), di mana sebuah roket telah membuat lubang menganga di sisi blok apartemen.

Juru bicara militer Israel Jonathan Conricus mengatakan sebelumnya bahwa lebih dari 90 persen roket baru-baru ini dari Gaza berhasil dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome. Sedangkan jet-jet tempur dan helikopter serang telah melakukan lebih dari 130 serangan terhadap sasaran militer di wilayah Gaza.

Sejumlah roket berhasil dicegat Iron Dome

Pejabat Israel mengatakan mereka telah membunuh 15 komandan Hamas, sementara kelompok Palestina Jihad Islam mengonfirmasi dua tokoh seniornya juga ikut tewas dalam serangan udara Israel.

Ketegangan di Yerusalem telah berkobar menjadi gangguan terburuk di kota itu sejak polisi anti-huru hara Israel berupaya mengusir warga Palestina pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.

Kerusuhan di kompleks Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki oleh Zionis telah menyebabkan lebih dari 700 warga Palestina terluka dan menarik seruan internasional untuk mengecam tindakan Israel.

Pada Senin (11/5/2021) Hamas telah memperingatkan Israel untuk menarik semua pasukannya dari kompleks Masjid Al-Aqsa dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Sirene peringatan terus meraung di seluruh Yerusalem tepat setelah pukul 15.00 sore kemarin. Orang-orang di kota tua, termasuk anggota Knesset (Parlemen) melarikan diri menuju bungker untuk pertama kalinya sejak konflik Gaza 2014.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas telah "melewati garis merah" dengan menargetkan Yerusalem sebagai sasaran dan bersumpah bahwa negara Yahudi itu akan "menanggapi dengan kekerasan."

Sebaliknya, Brigade Izzudin Al-Qassam menjawab, "Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik: jika Anda merespons, kami akan merespons, dan jika Anda meningkatkan eskalasi, kami akan meningkatkannya."

Akibat serangan masif Hamas, beberapa properti di Israel telah rusak oleh roket dan misil, termasuk sebuah apartemen di selatan kota Ashkelon, dan sebuah rumah di Beit Nekofa, sebelah barat pusat kota Yerusalem.

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Sindonews.com
Iron Dome, Sistem Pertahanan Udara Buatan Israel Yang Mampu Menangkis Ribuan Roket

Iron Dome, Sistem Pertahanan Udara Buatan Israel Yang Mampu Menangkis Ribuan Roket


Infokomando
- Israel memiliki sistem pertahanan udara canggih bernama Iron Dome untuk mencegat dan meminimalisir serangan roket yang ditembakkan dari luar Israel.

Iron Dome kembali digunakan oleh angkatan pertahanan Israel dalam pertempuran yang terjadi di Jalur Gaza pada Selasa, 11 Mei 2021 malam lalu, seiring meningkatnya eskalasi konflik dalam beberapa hari ke belakang.

"Sistem Iron Dome berhasil mengintersepsi roket Hamas yang melintas dari Gaza ke Israel. Kami tak akan menoleransi segala bentuk penyerangan terhadap kedaulatan Israel," demikian cuit akun Twitter resmi angkatan pertahanan Israel (IDF) di akun @IDF pada Rabu, 12 Mei 2021.

Iron Dome mencegat ancaman roket

Lantas, apa itu Iron Dome? Sejak kapan Israel memanfaatkan sistem tersebut?

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara Israel yang dikembangkan oleh perusahaan asal Israel, Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, yang didukung secara finansial dan teknis oleh Amerika Serikat.

Iron Dome dirancang untuk menghentikan atau mengintersep roket dan artileri jarak pendek seperti Katsuya atau Grad RM20 yang sering diluncurkan oleh milisi dari dari perbatasan.

Israel pertama kali menggunakan sistem pertahanan udara ini pada tahun 2011.

Cara kerja Iron Dome

Iron Dome memiliki tiga komponen utama yaitu Detection & Tracking Radar, Battle Management & Weapon Control (BMC) dan Unit Penembakan Rudal dimana satu Baterai Iron Dome memiliki 3-4 peluncur (20 rudal per peluncur).

Iron Dome memiliki sistem radar canggih yang bisa mendeteksi apakah roket yang datang merupakan ancaman berbahaya atau bukan. Iron Dome akan otomatis beroperasi ketika roket yang masuk terdeteksi berbahaya yakni berisiko menyerang peduduk atau menghancurkan infrastruktur penting.

Bukan kaleng-kaleng, Iron Dome merupakan sistem pertahanan udara jarak pendek yang tergolong canggih. Bahkan Israel mengklaim satu baterai Iron Dome mampu melindungi wilayah Israel dalam radius 150 Km. Tercatat, sudah ada 1.500 lebih roket yang berhasil ditangkis oleh Iron Dome sejak 2011 hingga 2016. Bahkan ratusan roket yang dikirim oleh Hamas beberapa waktu lalu 90 persen berhasil dicegat di udara.

Peluncur rudal Iron Dome

Saat ini, Israel diketahui telah memiliki 10 unit Iron Dome, setiap unit terdiri dari tiga hingga empat peluncur stasioner, 20 roket Tamir, dan radar medan perang. Beberapa negara di Timur tengah atau Arab dikabarkan sempat tertarik membeli Iron Dome. 

Situasi di kawasan saat ini sedang memanas setelah serangan udara Israel menewaskan 32 warga Palestina di perbatasan Gaza, sedangkan sejauh ini serangan balasan dari kelompok militan Hamas sudah menewaskan tiga orang warga Israel. Ini merupakan serangan paling berat antara Israel dan Hamas sejak perang 2014 berkobar di Gaza.

Editor : Devina | Foto : Ist 
Pemerintah PNG Sebut Batalion Sepik Yang Tantang TNI Perang Adalah Kelompok Kriminal

Pemerintah PNG Sebut Batalion Sepik Yang Tantang TNI Perang Adalah Kelompok Kriminal


Infokomando - Batalion Sepik , merupakan sekelompok relawan berseragam militer di Papua Nugini (PNG), yang menyatakan sikap siap perang melawan tentara Indonesia untuk membela kelompok separatis OPM di Papua Barat .

Terkait hal itu, pemerintah PNG akhirnya angkat bicara dengan menegaskan kelompok tersebut tidak mewakili PNG.

Dalam rilis videonya, batalion Sepik menyatakan akan bertekad membela kelompok "Teroris" Papua Barat untuk merdeka dari Indonesia.

Pernyataan tersebut membuat geram Menteri Luar Negeri PNG Soroi Eoe kemudian mengatakan bahwa tindakan kelompok tersebut bersifat kriminal dan sedang diselidiki oleh lembaga pemerintah.

Tidak hanya Menlu PNG, Komandan Pasukan Pertahanan PNG, Mayor Jenderal Gilbert Toropo juga menegaskan kepada seluruh warga PNG agar tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

"Warga negara PNG seharusnya tidak melibatkan diri dengan orang Indonesia dan permasalahan internalnya," ujarnya.

"Ini adalah elemen kriminal, yang sangat bertentangan dengan pendirian nasional kita dengan tetangga terdekat kita, Indonesia,” kata Mayjen Toropo seperti dikutip dari SINDOnews.com dan Post Courier, Selasa (11/5/2021).

"Saat ini kami bekerja sama dengan lembaga penegak hukum untuk menangkap para penjahat ini (Batalion Sepik) karena membentuk kekuatan ilegal di PNG untuk menantang Indonesia dan pasukan militernya," imbuh jenderal tersebut

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Sindonews.com
Tak Terima Australia Dukung Taiwan, China Siapkan Rudal Jarak Jauhnya

Tak Terima Australia Dukung Taiwan, China Siapkan Rudal Jarak Jauhnya


Infokomando
- China akhirnya habis kesabaran dan marah terhadap Australia. Negeri Tirai Bambu itu sudah siapkan senjata untuk memulai serangan jarak jauh ke negara yang berteangga dengan Indonesia itu.

Bila China benar-benar meluncurkan rudal miliknya dengan mentarget kota-kota di Australia maka kemungkinan besar rudal-rudal China tersebut akan melintas di atas wilayah Indonesia.

Dalam beberapa pekan terakhir, gejolak di sekitar Taiwan mencapai puncaknya setelah China berulang kali mendekati wilayah udara dan perbatasan laut Taipei. China telah mengirim 25 pesawat militer ke 'zona identifikasi' pertahanan Taiwan. 

Ada sebuah kekhawatiran besar bahwa Beijing secara militer akan memaksa Taiwan untuk bersatu kembali dengan China daratan di bawah pimpinan Presiden Xi Jinping dengan kebijakan 'Satu China' yang dianut negara itu.

Taiwan, yang didukung oleh AS dan Jepang , telah mengalami konflik berkepanjangan dengan Beijing sejak pemerintah terpisah didirikan di pulau itu setelah Perang Saudara Tiongkok pada tahun 1949.

Taiwan memiliki pemimpin yang dipilih secara demokratis dimana dengan keras menentang reunifikasi dan sistem pemerintahan Beijing yang totaliter.

China bersikeras bahwa Taiwan sampai kapanpun akan menjadi bagian darinya dan tidak dapat dipisahkan sampai kapan pun. Selain AS dan Jepang, Australia merupakan salah satu negara yang ikut mendukung kedaulatan Taiwan.

Namun, China menganggap langkah Australia tersebut sebagai tindakan ikut campur dan mengancam akan menyerang negara itu.

Pesawat tempur China kerap memprovokasi Taiwan

Tekanan meningkat pada Australia dan sesama anggota 'Quad' - Jepang, India, dan AS - untuk menjaga kekuatan Beijing saat ketegangan meningkat.

Melansir Daily Mail, Minggu (9/5/2021), sebuah surat kabar propaganda China telah mendorong Beijing untuk mengebom Australia jika Canberra mendukung tindakan militer AS dalam melindungi Taiwan .

Hu Xijin, pemimpin redaksi The Global Times, yang dipandang sebagai juru bicara Beijing tentang kebijakan luar negerinya kepada dunia, mengatakan China harus membalas dengan 'serangan jarak jauh' jika Australia terlibat dalam potensi konflik militer atas Taiwan.

"Saya menyarankan China membuat rencana untuk menjatuhkan hukuman pembalasan terhadap Australia setelah secara militer mencampuri situasi lintas-Selat," tulisnya dalam sebuah opini .

"Rencana tersebut harus mencakup serangan jarak jauh di fasilitas militer dan fasilitas utama yang relevan di tanah Australia jika benar-benar mengirimkan pasukannya ke daerah lepas pantai China dan bertempur melawan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat)."

Editor : Devina | Foto : Ist | Sumber : Tribunnews.com